PERBANDINGAN EFIKASI ANALGESI ANTARA PENAMBAHAN KLONIDIN KONSENTRASI AKHIR 1,875 mcg/ml DENGAN PENAMBAHAN FENTANIL KONSENTRASI AKHIR 1,25 mcg/ml PADA BUPIVAKAIN 0,125% ISOBARIK UNTUK ANALGESI EPIDURAL INFUS KONTINU PASCAOPERASI LAPAROTOMI GINEKOLOGI ONKOLOGI

RIFDHANI FAKHRUDIN NUR, Dr. I.G. Ngurah Rai Artika, Sp.An, KAKV, KAR; DR. Dr. Sudadi, Sp.An, KNA, KAR

2016 | Tesis-Spesialis | SP ILMU ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI

Latar belakang : Belum pernah dilakukan penelitian tentang perbandingan efikasi analgesi penambahan klonidin dibandingkan fentanil pada obat anestesi lokal untuk analgesi epidural infus kontinu pada pasien pascaoperasi laparotomi ginekologi onkologi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan membandingkan efikasi analgesi antara penambahan klonidin dengan fentanil pada bupivakain 0,125% isobarik untuk analgesi epidural infus kontinu pascaoperasi laparotomi ginekologi onkologi Metode : Penelitian single blind randomized controlled trial ini melibatkan 60 pasien yang menjalani operasi laparotomi ginekologi onkologi dengan anestesi epidural dan analgesi epidural infus kontinu. Sampel dibagi melalui randomisasi menjadi 2 kelompok BF dan BK, masing-masing 30 pasien. Injeksi analgesi epidural pada kelompok BF adalah injeksi bolus 10 ml bupivakain 0,125%+fentanil 50 mcg dilanjutkan infus epidural kontinu bupivakain 0,125%+fentanil 1,25 mcg/ml. Kelompok BK mendapatkan injeksi bolus 10 ml bupivakain 0,125%+klonidin 75 mcg, dilanjutkan infus epidural kontinu bupivakain 0,125%+klonidin 1 mcg/ml. Hasil : Nilai VAS saat istirahat dan saat gerakan ringan lebih rendah secara bermakna pada kelompok BK dibandingkan kelompok BF pada menit ke-15, jam ke-6 dan jam ke-12 pascaoperasi dengan nilai p<0,05. Perbedaan nilai VAS saat istirahat dan saat gerakan ringan antara dua kelompok kurang dari 0,9 cm pada semua periode penilaian. Frekuensi tambahan fentanil sebagai rescue analgetik lebih banyak secara bermakna pada kelompok BF (26,7%) daripada kelompok BK (3,3%). Kejadian hipotensi, bradikardi mual muntah dan pruritus tidak berbeda diantara dua kelompok. Kesimpulan : Penambahan klonidin menghasilkan efikasi analgesi lebih baik secara statistik namun tidak menghasilkan efikasi analgesi lebih baik secara klinis daripada penambahan fentanil pada bupivakain 0,125% isobarik untuk analgesi epidural infus kontinu pascaoperasi laparotomi ginekologi onkologi.

Background : No research was ever done in comparison of analgesic efficacy of the addition of clonidine than fentanyl to local anesthetic agent for continuous epidural analgesia infusion for postoperative gynecologic oncology surgery. Objective : The aim of this study was to compare analgesic efficacy between addition of clonidine and fentanyl to bupivacaine 0,125% isobaric for continuous epidural analgesia infusion of postoperative gynecologic oncology surgery. Methods : It was a single-blind randomized controlled trial involved 60 patients underwent gynecologic oncology surgery under epidural anesthesia and continuous epidural analgesia infusion. Samples were randomly divided into 2 groups BF and BK, each group contained 30 patients. Epidural analgesia injection in group BF was bolus 10 ml bupivacaine 0.125%+fentanyl 50mcg injection followed by continuous epidural infusion of bupivacaine 0.125%+fentanyl 1.25mcg/ml. Group BK got bolus 10 ml bupivacaine 0.125%+clonidine 75mcg injection followed by continuous epidural infusion of bupivacaine 0.125%+clonidine 1mcg/ml. Results : VAS score at rest and at light-movement were significantly lower in group BK compared to group BF on minute 15th, hour 6th and hour 12th postoperatively with p <0.05. VAS score differences at rest and at light-movement between two groups were less than 0.9 cm on every assessment period. Fentanyl addition frequencies as rescue analgesic significantly more in group BF (26.7%) compared to group BK (3.3%). The incidence of hypotension, bradycardia, nausea-vomiting and pruritus did not differ between two groups. Conclusion : The addition of clonidine produced better analgesic efficacy statistically but did not produce better analgesic efficacy clinically compared to the addition of fentanyl to bupivacaine 0.125% isobaric for continuous epidural analgesia infusion of postoperative gynecologic oncology surgery.

Kata Kunci : analgesic efficacy, epidural analgesia, bupivacaine, fentanyl, clonidine