KADAR ALBUMIN DARAH SEBAGAI PREDIKTOR RISIKO KEMATIAN DI ICU RSUP DR SARDJITO TAHUN 2014
INGGITA DYAH PERBATASARI, Bambang Suryono; Yusmein Uyun
2016 | Tesis-Spesialis | SP ILMU ANESTESIOLOGI DAN REANIMASILatar Belakang: Hipoalbuminemia sangat berhubungan dengan mortalitas. Hipoalbuminemia dapat disebabkan karena kondisi yang bervariasi dan sebagian besar kasus terjadi pada pasien yang dirawat di rumah sakit baik karena penyakit akut maupun kronis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai korelasi kadar albumin darah dengan angka mortalitas pasien di ICU RSUP Dr. Sardjito Metode: sebanyak 42o pasien dewasa yang dirawat di ICU RSUP Dr. Sardjito dan memenuhi kriteria inklusi dari Januari sampai Desember 2014 dilibatkan dalam penelitian retrospektif ini. Seluruh pasien dianalisis resiko kematiannya berdasarkan pemeriksaan albumin dan pemeriksaan penunjang yang lain dengan uji univariat dan multivariat. Hasil: Mortalitas di ICU adalah sebesar 26,2%. Karakteristik pasien yang hidup dan meninggal tidak berbeda bermakna pada jenis kelamin, tingkat pendidikan dan indeks massa tubuh, tetapi berbeda bermakna pada umur dan lama rawat di ICU. Dari pemeriksaan kadar albumin darah, pasien dengan albumin minimum kurang dari 2,5 g/dl mengalami mortalitas 36% dengan uji chi-square p=0,008 dibandingkan albumin >3,5 g/dl dengan nilai risk ratio 1,87. Dengan uji multivariat didapatkan bahwa albumin merupakan salah satu prediktor risiko kematian pasien di ICU dengan Odds ratio 2,36 (1,06-5,26) (Indeks Kepercayaan/IK 95%). Selain itu, prediktor risiko lain terhadap kematian adalah natrium, BUN, pH. Kesimpulan: Kadar albumin darah merupakan salah satu prediktor risiko kematian pasien sakit kritis yang dirawat di ICU RSUP Dr Sardjito dengan Odds Ratio 2,36 (1,06-5,26) (Indeks Kepercayaan/IK 95%)
Background: hypoalbuminemia is high related to mortality. It could happen in variable condition dan almost case at acute or cronic ill patient in hospital. The purpose of this research is to investigate influence of serum albumin to the mortality of Dr. Sardjito Hospitals patients who cared in the Intensive Care Unit (ICU). Method: we analyzed 420 ICUs patients from Januari until Desember 2014. The result of serum albumin and others laboratory result were analyzed with bivariat and multivariat test. Result: ICU mortality was 26,2%. Gender, education, and body mass index was similar between who survive and not, but statistically different at age and long of stay at ICU. Mortality of group with serum albumin <2,5 g/dl was 36%, with chi square test p=0,008, rr 1,87 from group with serum albumin >3,5 g/dl. Albumin was mortality risk predictor at ICU with the multivariat test, OR 2,36 (1,06-5,26) (CI 95%). The others are sodium, BUN, and pH. Conclusion: serum albumin <2,5 g/dl is one of mortality risk predictors of critically ill patient in Dr Sardjito Hospital who cared at the Intensive Care Unit ,OR 2,36 (1,06-5,26) (CI 95%)
Kata Kunci : albumin, mortality, risk predictor, ICU