Menangani Ijime dengan Menggunakan Perspektif Keamanan Manusia
KARUNIA PUTRI AZRIT, Titik Firawati, MA
2016 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONALIjime adalah perilaku atau sikap negatif yang memiliki maksud untuk mempermalukan atau menghina orang yang menempati posisi yang lebih lemah dalam kelompok yang sama sehingga derajat atau harga diri pelaku meningkat, hal ini dilakukan dengan berbagai cara, baik melalui pelecehan fisik, verbal, psikologis, maupun sosial. Ijime menjadi suatu permasalahan sosial di kalangan pelajar Jepang sejak tahun 1980-an. Di era kontemporer perilaku negatif ini terus terjadi dan semakin parah. Bukan hanya kekerasan fisik dan mental yang diterima oleh korban, perilaku ini pun menuntun korbannya untuk melakukan bunuh diri. Melihat hal tersebut, pemerintah Jepang mengeluarkan kebijakan antibullying pada tahun 2013 sebagai upaya penanganan ijime di Jepang. Dimana kebijakan ini sangatlah menekankan upaya pencegahan di tahap awal dan memberikan subsidi untuk pengadaan sistem konseling di masing-masing sekolah Jepang. Upaya penanganan oleh pemerintah Jepang tersebut nantinya akan penulis lihat dari perspektif keamanan manusia, mengingat ijime menjadi suatu perilaku yang mengancam bagi kelangsungan hidup pelajar. Oleh karena itu, dalam skripsi ini penulis mengangkat sebuah rumusan masalah yaitu bagaimana upaya penanganan ijime oleh pemerintah Jepang dilihat dari perspektif keamanan manusia.
Ijime is the word for bullying in Japan. Ijime is a particular from of agression, physical, psychological, verbal, and social abuse, which is carried out unilaterally and continuously against someone weaker than the perpetartors, and that attitude has intent to humiliated or insulting someone. Since the middle of the 1980s, ijime has received much attention as an emerging social problem in Japanese society. Today, ijime has getting worse and become a common practice among Japanese students. The victims not only received mental and physical abuse, but this behaviour also leads the victims to commit suicide. In response to ijime issue, the Japanese government enacted an antibullying policy in 2013. The policy enacted in order to solved ijime issue among Japanese students. This policy is emphasizing prevention action at an early stage and provide counseling system for school in each prefectures of Japan. The resolving ijime by Japanese government will be seen using human security approach, because ijime is a behaviour that making a threats for students in Japan. Therefore, in this thesis, the research problem is how resolving ijime by Japanese government using human security perspective.
Kata Kunci : Ijime, Kebijakan Anti-Bullying, Jepang, Keamanan Manusia