Laporkan Masalah

TASYBIH PADA PUISI "MAN 'ALLAMANI HUBBAN KUNTU LAHU 'ABDAN" DALAM ANTOLOGI PUISI AL-QASA`IDU AS-SIYASIYYATU KARYA NIZAR QABBANIYY: ANALISIS BALAGI

AHMAD BAHRUL ANSHORI, Dra. Uswatun Hasanah, M.A.

2016 | Skripsi | S1 SASTRA ARAB

Skripsi ini meneliti tasybih (gaya bahasa perumpamaan) pada puisi "Man 'Allamani Hubban Kuntu lahu 'Abdan dalam antologi puisi al-Qasa'du as-Siyasiyyatu karya Nizar Qabbaniyy. Puisi ini menggambarkan keinginan penyair melihat negaranya terbebas dari penjajahan dan nyaman untuk masyarakatnya. Nizar dikenal sebagai penyair yang mampu mengubah hal-hal tabu dalam budaya tradisional Arab menjadi hal yang bisa diungkap dalam puisi. Penelitian ini menggunakan teori balagi, yang secara khusus berdasar teori tasybih yang dipaparkan al-Jarim dan Mustafa Amin dalam bukunya yang berjudul al-Balagatu al-Wadihatu. Penelitian ini menemukan tiga puluh tiga gaya bahasa tasybih dari delapan bagian puisi yang ada. Berdasarkan sisi kelengkapan unsur-unsurnya, ditemukan empat tasybih mursal mufassal dalam empat bait, dua tasybih mursal mujmal dalam dua bait, dua tasybih mu`akkad mufassal dalam dua bait, satu tasybih balig dalam satu bait, dalam puisi tersebut tidak ditemukan tasybih mu`akkad mujmal. Berdasarkan keadaan wajhusy-syabah, ditemukan tiga tasybih tamsil dalam tiga bait, tiga tasybih gairu tamsil ldalam tiga bait. Berdasarkan jelas tidaknya keberadaan musyabbah dan musyabbah bih, semua tasybih dalam puisi ini merupakan tasybih gairu dimni, artinya ada sembilan tasybih gairu dimni dalam delapan bait. Berdasarkan urutan peletakan dua ujung tasybih, semua tasybih dalam puisi ini merupakan tasybih gairu maqlub, artinya ada sembilan tasybih gairu maqlub dalam delapan bait. Dari sisi tujuannya, ditemukan dua tasybih bertujuan menjelaskan keadaan musyabbah dalam dua bait, tiga tasybih bertujuan menjelaskan kadar keadaan musyabbah dalam dua bait, empat tasybih bertujuan memperindah musyabbah dalam tiga bait, dan dalam puisi ini tidak ditemukan tasybih yang bertujuan memperburuk musyabbah. Sebagian besar tasybih dalam puisi "Man 'Allamani Hubban Kuntu lahu 'Abdan" bertujuan untuk memperindah. Selain itu, ada beberapa hal mendasar yang ditemukan dalam penelitian ini menyangkut tasybih yang belum ditemukan dalam penelitian balagah pada umumnya. Pertama, ada satu musyabbah yang memiliki empat musyabbah bih. Kedua, satu baris puisi bisa terdiri dari musyabbah, musyabbah bih, dan wajhusy-syabah. Ketiga, satu baris puisi bisa terdiri dari dua tasybih.

This research analizes tasybih (simile) in "Man 'Allamani Hubban Kuntu lahu 'Abdan" poetry of Nizar Qabbaniyys poetry antology al-Qasa'idu as-Siyasiyyatu. This poetry describes the poet was wishes to see it self free from colonialism, and comfortable for people. Nizar known as a poet who was capable of transforming the taboo in traditional Arab culture into things that can be expressed in poetry. To know tasybih style in it's poetry, this study uses balagi theory, specifically the research is taking tasybih theory which described al-Jarim dan Mustafa Amin in his book entitled al-Balagatu al-Wadihatu. This research has found thirty three tasybihs in eight of poetry section. Those tasybihs are classified according to five point of views. First, according to the elements completeness, there are four tasybihs mursal mufassal, two tasybihs mursal mujmal, two tasybihs mua'akkad mufassal, and one tasybihs balig. Second, according to wajhusy-syabah condition, there are three tasybihs tamsill and three tasybihs gairu tamsil. Third, according to the clarity of musyabbah and musyabbah bih presence, all the tasybihs in the poetry are tasybihs gairu dimni. Fourth, according to the sequence of two ends of tasybihs, all the tasybihs are tasybihs gairu maqlub. Fifth, according to the objective, there are two tasybihs that aim to describe the presence of musyabbah, three tasybihs describe the degree of musyabbah condition, four tasybihs aim to beautify the musyabbah, and in this poetry is not found tasybihs aim to aggravate the musyabbah. Most of tasybihs in the poetry "Man 'Allamani Hubban Kuntu lahu' Abdan" aims to beautify. In addition, there are some fundamental things that are found in this research regarding tasybIh undiscovered in balagah research in general. First, there is one musyabbah that has four musyabbah bih. Second, a single line of poetry can consist of musyabbah, musyabbah bih, and wajhusy-syabah. Third, a single line of poetry can be composed of two tasybih.

Kata Kunci : Puisi, Nizar Qabbaniyy, Balagi, Tasybih/poem, Nizar Qabbaniyy, balagi, tasybih

  1. S1-2016-318358-abstract.pdf  
  2. S1-2016-318358-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-318358-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-318358-title.pdf