Analisis penerapan kompensasi insentif pada Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan

KANAFI, Dr. Abdul Halim, MBA

2002 | Tesis | Magister Manajemen

Bank Pembangman D a d Kalimantan Selatan (BPD Kalsel) menrpakan badan usaha milik Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan dan dua Kota serta sembilan Kabupaten se-Kalimantan Selatan. Oleh karena itu Bank BPD Kalsel adalah sebuah BUMD yang bergerak pada sektor perbankan. Pembentukan Bank BPD ti& terlepas dari p y a un& menambah pendapatau daerah melalui penyertaan modal dalam mgka otonomi daerah. Salah satu tujuan berdirinya perusahaan ini adalah untuk memperoleh laba. Laba tersebut diharapkan dapat membantu peningkataa pendapatan asli daerah (PAD). Untuk mejamin keberhasilan usaha perlu dibentuk suatu sistem pengendalian manajemen yang baik agar tercapai tujuan penrsahaan. Pada bean akhir dari sistem pengendalian manajemen, perusahaan ditmtut membuat suatu sistem koplpensasi bagi manjer dan karyawan mtuk memotivasi kaxyawan agar moralitas dan motivasi meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan mengetahui sistem kompensasi insentif yang diterapkan di Bank BPD Kalsel dan menganalisis sistem kompensasi insentif tersebut dengan menggLmakan teori yang relevan dalam upaya peningkatan kineja Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut maka diperlukan cara penelitian yaitu dengan mengumpulkan data primer melalui observasi, dan wawancafa Iangsung dengan pihak manajemen dan karyawan. Selain itu data sekunder diambil secara ti& lansung namun dianggap mempunyai relevansi. Data hasil penelitian itu kemudian didisis dengan metode deskriptif dengan melihat fakta yang ada kemudian dibandingkan dengan teori relevan dengan kompensasi insentif. Kompensasi insentifyang diterapkan di Bank BPD Kalsei terdiri dari dua bentuk yaitu jasa produksi dan uang pepgsang. Jasa produksi diberikan berdasarkan persen- dari laba bersih yaitu 7,5 % setelah laporan keuangan Bank BPD di audit oleh *tan publik dam ha1 ini BPKP Perwakilan Propinsi Kalimantan Selatan. Sedangkan uang perangsang dibagikan kepada manajer dan karyawan dari selisih positif target dan realisasi laba operasi. Jasa produksi yang diberikan ternyata ti& didasarkan atas kinsja yang sesungguhnya sehingga ditinjau dari teori motivasi tidak mampu mendongkrak kinerja karyawan terlebih lagi untuk jangka panjang. sedangkan uang perangsang dipanclang akan mampu meningkatkan motivasi kayawan namun dalam prakteknya mash ada ha1 yang kurang mendukung yaitu belum adanya penggolongan karyawan menurut beban kerja sehingga hal ini dapat mengangu peningkatan kineja itu, walaupun pembagiannya didasarkan pada penilaian kinerja

The Regional Development Bank (BPD) of South Kalimantan is a government enterprise of the South Kalimantan province and two municipalities as well as nine regencies in South Kalimantan. Therefore, the South Kalima~~tan Regional Development Bank is the corporation owned by the local government (BUMD) of south Kalimantan in the sector of banking. The founding of this bank is associated with the effort to have more regional income using the capital in relation to the regional autonomy. One of the purpose to found this bank is for a profit This profit is expected to be able to support the increase of the regional on@ income (PAD). In order to successfully work, it is necessary to make a system to control a good management for its purpose. In the last part of the management control system, the company is requested to make a system of c o r n e o n to encourage the manager and workers for improving the performance and morality for the sake of the company as a. whole. The purpose of this study is to notice the system of incentive compensation applied in BPD of South Kalimantan and to analyze this system using a relevant theory for increasing the performance. In order to meet with this performance, it needs the method of the study using the collection of primary data through the direct observation and interview towards the management and workers. In addition, secondary data is taken indirectly and considered to be relevant. The results of the study are analyzed using a descriptive method based on the available fact, then compared to the relevant theory using the incentive compensation. The applied incentive cornpensation in BPD of South Kalimantan comprises two forms, the production service and incentive money. The production service is given by percentage of the net profit of 7.5 percents after auditing the BPD finance by the public accountant, in this case, the B;pKp representative of the South Kalimantan province. While the incentive money is divided to the manager and workers fiom the rest of the positive target and the realization of profit of the operation In f w the production service given, is not based on the actual perfoxmance so that in accordance with the motivation theory, it is unable to break through the performances of workers mainly in the long term. Whereas the incentive money is thought to be able to increak the motivation of workers, even though practically, there have been any obstacles in which there has been no job classification of workers based on the work load, so that this case can preclude the increase of performances, even though its division is based on the assessment of performances.

Kata Kunci : Kompensasi Insentif,BPD, Incentive compensation, motivation, performance