Keanggotaan Credit Union dalam Kehidupan Sosial-Ekonomi Masyarakat Nek Sawak, Kalimantan Barat

OKTI DWI KURNIYATI, Dr. Pujo Semedi H.Y., M.A.

2016 | Skripsi | S1 ANTROPOLOGI BUDAYA

Credit Union merupakan salah satu lembaga keuangan yang memberikan pelayanan simpan-pinjam hingga kepada masyarakat pedesaan, termasuk didalamnya masyarakat Nek Sawak, Desa Melawi Makmur, Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Mayoritas matapencaharian masyarakat Nek Sawak sebagai petani karet dan sawit tersebut menghasilkan pendapatan yang tidak menentu. Hal tersebut berbanding terbalik dengan sifat konsumtif masyarakat, yang kemudian menciptakan kebiasaan hutang/kredit. Dalam masyarakat pedesaan terdapat banyak pilihan untuk pengambilan kredit, salah satunya yaitu kredit perorangan atau tokeh. Kredit dengan beban bunga tinggi tersebut, semakin lama dirasakan memberatkan masyarakat, sehingga keberadaan Credit Union disini dimaksudkan untuk menggantikan peran dari kredit sebelumnya. Namun pada penelitian yang dilakukan tahun 2014 dan 2015 dengan metode observasi dan wawancara tersebut, menunjukan adanya benturan yang dialami oleh masyarakat dalam keanggotaan Credit Union dengan keadaan sosial-ekonomi mereka. Pasalnya, sifat terbuka yang dimiliki oleh Credit Union yang dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada masyarakat umum untuk mendapatkan pelayanan simpan-pinjam yang ditawarkan, pada kenyataannya terdapat kewajiban sebagai anggota yang harus dipenuhi, seperti biaya administrasi dan setoran setiap bulannya. Sehingga hanya beberapa saja dari mayarakat yang mengikuti Credit Union, yaitu mereka yang bekerja sebagai petani dengan kepemilikan kapling sawit, berdasarkan hasil uji anova serta crosstabs (chi square).

Credit Union is one of the financial institutions that provide saving and loaning services to the rural communities, including the community of Nek Sawak, village of Melawi Makmur, District Meliau, Sanggau, West Kalimantan. The majority of community livelihoods Nek Sawak are as rubber and palm oil farmers that produce income that is erratic. It is inversely proportional to the consumptive nature of society, which then creates a habit of debt / credit. In rural communities there are many options for lines of credit, one of which is personal loans or tokeh. Credit with high interest burden, the longer perceived burden the public, so that the Credit Union presence here is intended to replace the role of the previous credit. However, the research conducted in 2014 and 2015 with the observation and interview methods, shows a conflict experienced by people in the Credit Union membership with their socio-economic circumstances. Because of the open nature of which is owned by Credit Union is intended to give an opportunity to the public to get the savings and loans services offered, there is in fact an obligation as members to be met, such as administration fees and deposits each month. So just some of society that follows the Credit Union, namely those who work as farmers to ownership of the lots of oil, based on the results of anova test and crosstabs (chi square).

Kata Kunci : Credit Union, sosial-ekonomi, masyarakat pedesaan