Laporkan Masalah

Partisipasi Masyarkat Dalam Pembangunan Sektor Pariwisata Geopark Kaldera Toba (Studi Tentang Rendahnya Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Sektor Pariwisata Geopark Kaldera Toba di Desa Sianjur Mula Mula, Kecamatan Sianjur Mula Mula, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara)

SITI FATIMAH , Dr. Tri Winarni Soenarto Putri, SU

2016 | Skripsi | S1 ILMU PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN (SOSIATRI)

Partisipasi masyarkat merupakan kesediaan dan kemauan masyarakat untuk terlibat dalam program atau proyek pembangunan. Pariwisata sebagai salah satu sektor andalan pembangunan di Indonesia, dalam prosesnya membutuhkan adanya partisipasi aktif dari masyarakat. Geopark Kaldera Toba sebagai konsep pelestarian warisan dunia yang menggabungkan tiga unsur yakni geodiversity, biodiversity dan cultural diversity menjadi modal pembangunan pariwisata. Geopark Kaldera Toba telah resmi menjadi Geopark Nasional dan sempat diajukan menjadi anggota Geopark Global Network (GGN) UNESCO, namun gagal. Salah satu kriteria penilaian dari GGN adalah adanya keterlibatan masyarakat lokal, namun keterlibatan masyarakat lokal masih rendah dalam mendukung pembangunan pariwisata Geopark Kaldera Toba. Desa Sianjur Mula Mula, Kecamatan Sianjur Mula Mula, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara merupakan wilayah yang masuk kedalam kawasan Geopark Kaldera Toba. Dengan begitu, fokus kajian dalam penelitian ini adalah mengetahui alasan rendahnya partisipasi masyarakat Desa Sianjur Mula Mula dalam pembangunan sektor pariwisata Geopark Kaldera Toba. Konsep A Ladder of Citizen Participation dari Sherry Arnstein dan konsep dari Mikkelsen tentang strategi pengembangan partisipasi masyarakat, digunakan dalam penelitian untuk menganalisis serta mengetahui rendahnya partisipasi masyarakat lokal dalam pembangunan sektor pariwisata Geopark Kaldera Toba. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Pengambilan informan dilakukan dengan cara bertujuan (purposive) sehingga informan sudah ditentukan terlebih dahulu. Informan yang diambil seluruhnya berjumlah 15 orang, yang terdiri dari pemuda desa (16- 21 tahun) sebanyak 2 orang, warga desa (22 tahun keatas) sebanyak 7 orang, kelompok sadar wisata sebanyak 3 orang dan pihak aparat pemerintahan desa sebanyak 3 orang. Data dikumpulkan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil dan analisis penelitian, partisipasi masyarakat Desa Sianjur Mula Mula dalam pembangunan pariwisata masih rendah karena partisipasi masyarakat masih banyak berada di tangga paling bawah yakni tangga manipulation. Masyarakat lokal banyak yang tidak mengetahui maksud dan tujuan dari Geopark Kaldera Toba. Masyarakat lokal hanya dilibatkan pada tahap pelaksanaan program dan tidak semua masyarakat terlibat dalam program pembangunan pariwisata. Program pembangunan pariwisata hanya melibatkan orang- orang yang terlibat dalam kelembagaan desa. Adapaun masyarakat terlibat dalam program pembangunan pariwisata, partisipasinya tidak dilandasi oleh rasa kesukarelaan. Pemerintah dan masyarakat lokal, masih berjalan sendiri- sendiri, sehingga belum ada harmonisasi antara pemerintah dengan masyarakat lokal untuk mewujudkan pembangunan pariwisata Geopark Kaldera Toba. Rendahnya partisipasi masyarakat tidak lepas dari belum adanya sosialisasi dari pemrintah terkait kepariwsataan. Dengan demikian, sosialisasi menjadi penting dan harus dijadikan sebagai prioritas utama guna membangun pengetahuan dan pemahaman masyarakat lokal. Kerjasama antara pemerintah dan masyarakat lokal sangat diperlukan guna mendorong partisipasi masyarakat lokal mewujudkan pariwisata Geopark Kaldera Toba yang berkelanjutan, sebagai upaya pelestarian geoheritage. Kata Kunci: Partisipasi Masyarakat, Pembangunan, Pariwisata Geopark Kaldera Toba

Community participation is the will and want of a society to engage in some program or developmental project. Tourism as the one of leading sectors of development in Indonesia, in the process requires the active participation of the community. Toba Caldera Geopark as conservatory concept of world heritage, which combines three elements, such as geodiversity, biodiversity, and cultural diversity become such capital of tourism development. It, officially has already been national geopark. It is ever to be proposed as a member of Geopark Global Network (GGN), albeit failed after. One of assessment criteria of GGN is the involvement of the local community. Unfortunately, the participation of local community in Toba Caldera Geopark in Sianjur Mula Mula Village, Sianjur Mula Mula Subdistrict, Samosir Regency, North Sumatera Province is still low. Sianjur Mula Mula Village, Sianjur Mula Mula Subdistrict, Samosir Regency, North Sumatera Province itself enters the Toba Caldera Geopark area. That is why, this research will focus to know the reason of the low participation of local society in Sianjur Mula Mula Village in developing tourism sector of Toba Caldera Geopark. Sherrys Arnstein concept of Ladder of Citizen Participation and Mikkelsen's concept about developmental strategy of community participation, are used to analyze, even know the low participation of society in developing tourism sector of Toba Caldera Geopark. This research will use qualitative-descriptive method. Informer-taking is used by purposive way. Consequently, the informers have already been known at first. They are account of 15 (fifteen) as a whole, consisting of 2 (two) village youths (16-21 years old), 7 (seven) villagers (22 years old above), 3 (three) tourism-aware group members, and 3 (three) village officers. Submitted data uses observation, interview, and documentation as well. Based on the research result and analyses, the low participation of Sianjur Mula Mula Village community on the tourism development is triggered by the most of community participation entering manipulation stage, which is the lowest stage. The local society, mostly do not know the mean and aim of Toba Caldera Geopark. They are only involved on program executing stage, even not all of them take apart on tourism developmental program. Tourism developmental program only involve of some peoples, who engage in village institutionalization. On the other hand, some peoples who engage in tourism developmental program, their participation are not based on voluntary sense. The government and local society still walk by their own paths. Eventually, there is not harmonization yet between them to make tourism development of Toba Caldera Geopark come true. Furthermore, the low participation phenomenon is not separated from the absence of tourism-related socialization from the government. Finally, socialization become important way and should be positioned as main priority to develop local community knowledge and understanding. Cooperation between government and local society is urgently needed to push the local community participation creating the sustainable tourism of Toba Caldera Geopark, as conservatory attempt of geo-heritage. Keywords: Community Participation, Development, Tourism of Toba Caldera Geopark

Kata Kunci : Partisipasi Masyarakat, Pembangunan, Pariwisata Geopark Kaldera Toba