PANTI SOSIAL BINA REMAJA DI YOGYAKARTA - METODE COGNITIVE BEHAVIORAL THERAPY SEBAGAI PENDEKATAN PERANCANGAN
RHEA ROSANTI, Prof. Ir. T. Yoyok Wahyu Subroto, M.Eng., Ph.D
2016 | Skripsi | S1 ARSITEKTURDi Yogyakarta, angka keterlantaran anak dinilai cukup tinggi, mencapai 26.149 jiwa pada tahun 2012. Penanganan terhadap kasus keterlantaran anak usia 16-21 tahun (selanjutnya disebut remaja) dipegang oleh beberapa panti, salah satunya adalah Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Yogyakarta. Kualitas penanganan di PSBR Yogyakarta dinilai masih kurang dalam perkembangan karakter dan psikologis para remaja. Metode psikologis yang digunakan di PSBR Yogyakarta adalah metode Cognitive Behavioral Therapy. Untuk memperoleh kualitas ruang dari penerapan CBT dalam perancangan, dilakukan analisis sifat spasial berdasarkan tinjauan prinsip utama CBT dalam pemecahan masalah yang diangkat. Kemudian diperoleh tiga sifat ruang, yaitu Interactive, Motivative, dan Flexible. Seluruh aspek ruang dalam PSBR Yogyakarta dianalisis berdasarkan ketiga sifat ruang tersebut.
In Yogyakarta, the number of child and teen neglect is considered high, reaching 26,149 lives in the year 2012. Several public institutions handle teen neglect cases, one of those is Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Yogyakarta. The quality of the care service, however, is still considered lacking in developing teenagers' character and psychological condition. The therapeutic method used in PSBR Yogyakarta is Cognitive Behavioral Therapy (CBT). To obtain spatial qualities in applying CBT on design, spatial features are analyzed based on the principles of CBT. Therefore, three spatial characteristics are obtained: Interactive, Motivative, and Flexible. Every spatial aspects of PSBR Yogyakarta design is analyzed based on these three spatial characteristics.
Kata Kunci : CBT, panti sosial, remaja / CBT, social home, teenager