Laporkan Masalah

Pengaruh Quenching dan Variasi Suhu Tempering Terhadap Sifat Mekanis dan Sifat Fisis Baja Paduan Rendah HQ 805

FILMA YOGA PERDANA, Dr. Ir. Viktor Malau, DEA.

2016 | Skripsi | S1 TEKNIK MESIN

Pada era sekarang ini kalangan industri banyak menggunakan baja sebagai bahan utama operasional atau bahan baku produksinya. Baja banyak digunakan terutama untuk membuat alat-alat perkakas, alat-alat pertanian, komponen-komponen otomotif, kebutuhan rumah tangga. Untuk mendapatkan sifat mekanis baja sesuai yang diinginkan adalah dengan cara perlakuan panas. Perlakuan panas mempunyai tujuan untuk meningkatkan keuletan, meningkatkan kekerasan, meningkatkan tegangan tarik logam, menghilangkan tegangan internal dan menghaluskan butir kristal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh quenching dan variasi suhu tempering terhadap sifat mekanis dan sifat fisis baja HQ 805. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah baja paduan rendah HQ 805 dengan komposisi kimia (wt%) 95,48 Fe, 0,3673 C, 1,4031 Cr, 1,3080 Ni, 0,1585 Mo, 0,7136 Mn, 0,2237 Si, 0,0296 S dan 0,0092 P. Proses quenching dengan cara memanaskan baja pada suhu 950 derajat celsius selama 2 jam, kemudian didinginkan dengan cara dicelup pada oli. Sedangkan proses tempering adalah memanaskan kembali baja yang telah di qunching pada suhu bervariasi antara 150 hingga 600 derajat celsius, kemudian didinginkan pada suhu ruangan. Pengujian yang dilakukan adalah indentasi microhardness Vickers, pengamatan struktur mikro dan uji SEM. Indentasi microhardness Vickers juga dapat digunakan untuk mengetahui kekuatan tarik dan modulus Young baja. Pengujian dilakukan pada raw material dan juga material yang telah diberi perlakuan quenching dan tempering. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa proses quenching dapat menaikkan kekerasan, kekuatan tarik dan modulus Young secara signifikan. Sedangkan proses tempering akan menurunkan kekerasan, kekuatan tarik dan modulus Young. Semakin tinggi suhu tempering, maka penurunan kekerasan, kekuatan tarik dan modulus Young akan semakin turun signifikan. Proses quenching juga merubah struktur ferrite pada raw material, menjadi martensite. Sedangkan proses tempering merubah struktur menjadi temper-martensite dan retained austenite (austenit sisa).

In this era many industries using steel as the main material operation or production of basic material. Steel used mainly to make utensils, agricultural tools, automotive components and household. To obtain the mechanical properties of steel desired by way of heat treatment. The heat treatment has the objective to improve the ductility, increasing hardness, increasing tensile strength, eliminate internal stress and smoother crystals. This research aims to determine the influence of quenching and tempering temperature variations to the mechanical properties and physical properties of HQ 805 low alloy steel. Materials used in this study is the HQ 805 low alloy steel with the chemical composition (wt%) 95,48 Fe, 0,3673 C, 1,4031 Cr, 1,3080 Ni, 0,1585 Mo, 0,7136 Mn, 0,2237 Si, 0,0296 S and 0,0092 P. The quenching process by heating the steel at temperature 950 celsius degree for 2 hours, then cooled in a way dipped in oil. While the tempering process by reheating steel that has been quenching at temperatures ranging from 150 to 600 celsius degree, then cooled at room temperature. Tests were conducted is microhardness Vickers indentation, microstructure observation and SEM test. Microhardness Vickers indentation can also be used to determine the tensile strength and Young's modulus of steel. Tests performed on the raw material but also quenched and tempered materials. The results of this research got that the quenching process can increase the hardness, tensile strength and Young's modulus significantly. While tempering process will reduce hardness, tensile strength and Young's modulus. The higher the tempering temperature, the decrease in hardness, tensile strength and Young's modulus will fall significantly. Quenching process also changed the structure of ferrite in the raw material, into martensite. While tempering process change the structure into tempered-martensite and retained austenite.

Kata Kunci : quenching, tempering, baja paduan rendah, suhu, sifat mekanis, sifat fisis

  1. S1-2016-319481-abstract.pdf  
  2. S1-2016-319481-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-319481-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-319481-title.pdf