Laporkan Masalah

PENGETAHUAN LOKAL TENTANG MAKANAN (Kajian Ekonomi Terhadap Konsumsi Hewan Tidak Lazim di Desa Jetis, Kecamatan Saptosari, Gunung Kidul)

FITRIA HANDAYANI, Dr. Setiadi., M,Si

2016 | Skripsi | S1 ANTROPOLOGI BUDAYA

Alam adalah sebuah anugrah yang diberikan Tuhan kepada manusia. Alam menyediakan semua kebutuhan mahluk hidup baik manusia, tumbuhan maupun hewan. Salah satu hal yang diberikan alam adalahtersedianya sumber daya sebagai bahan pangan. Pangan tersebut meliputi berbagai jenis hewan yang dapat kita konsumi sebagai sumber makanan dalam kehidupan sehari-hari. Di Desa Jetis, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta selain mengkonsumsi sumber hewani seperti olahan ternak, ada beberapa jenis hewan tidak lazim yang dikonsumsi masyarakat. Hewan tersebut adalah ulat jati, ungkrung(Kepompong Jati), belalang, bekicot, laron, dan puthul. Di Indonesia, pada umumnya hewan tersebut merupakan hewan yang tidak biasa dijadikan sebagai konsumsi makanan karena dianggap sebagaihama, hewan melata, hewan menjijikan, maupun serangga yang seyogyanya tidak untuk dikonsumsi. Tulisan ini bertujuan untuk mengangkat fenomena menarik mengenai pengetahuan lokal masyarakat tentang konsumsi hewan-hewan tidak lazim tersebut dipandang dari kajian ekonomi sehingga fenomena ini dijadikan sebagai sebuah kajian antropologi. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Jetis, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, dan observasi partisipatif. Selama penelitian berlangsung diperoleh data bahwa, masyarakat Jetis pada umumnya tidak mengetahui secara pasti sejak kapan mengkonsumsi hewan-hewan ini. Fenomena ini telah berlangsung cukup lama dan dipercaya sebagai warisan tradisi lokal nenek moyang dan diteruskan menjadi sebuah kebiasaan makan masyarakat.

Nature is a gift given by God to man. Nature provides all the necessities of life both human beings, plants and animals. One of the things that given nature is the availability of resources as a food. Food includes various types of animals that can be sources of food consumption in daily life. In Jetis, GunungKidul, Yogyakarta addition to consuming animal sources such as the dairy, there are some unusual animal species consumed by people. Pets are teak caterpillars, ungkrung (Pupa Jati), grasshoppers, snails, moths, and puthul. In Indonesia, generally these animals are unusual animals used as food consumption because it is considered as pests, reptiles, disgusting animals, and insects that should not to be consumed. This paper aims to raise the interesting phenomenon of the local community knowledge about the consumption of unusual animals is seen from economic studies that this phenomenon is used as an anthropological study. This research was conducted in Jetis, District Saptosari, GunungKidul, Yogyakarta. Data collection techniques used were in-depth interviews and participant observation. During the study data showed that, Jetis society in general do not know for sure since when these animals begin to consume. This phenomenon has been long and believed to be the ancestors of local heritage and continued to be a people's eating habits.

Kata Kunci : Hama, Hewan tidak Lazim, Kuliner Gunung Kidul, Puthul, Belalang, Laron, Ulat Jati, Ungkrung, Bekicot.