EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MINYAK MIMBA (Azadirachta indica) SEBAGAI BAHAN DASAR OBAT NYAMUK ELEKTRIK TERHADAP MORTALITAS NYAMUK Culex quinquefasciatus DEWASA
EMILIO YUNIZAR, dr. Tri Baskoro Tunggul Satoto, M.Sc, Ph.D.; dr. Tridjoko Hadianto, DTM&H, M.Kes.
2016 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTERLatar Belakang : Nyamuk Culex quinquefasciatus merupakan vektor utama dari penyakit lymphatic filariasis yang disebabkan oleh nematoda Wuchereria bancrofti di negara tropis and subtropis. Pengendalian vektor nyamuk di Indonesia terutama dilakukan dengan bahan kimiawi. Penggunaan bahan kimia untuk pengendalian serangga dapat berdampak negatif terhadap lingkungan maupun manusia. Pemanfaatan bahan alami yang tidak bersifat racun dan ramah lingkungan merupakan salah satu solusi. Salah satu alternatif bahan alami yang dapat digunakan adalah minyak mimba atau neem (Azadirachta indica) sebagai bahan obat nyamuk elektrik. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan minyak mimba (Azadirachta indica) sebagai bahan dasar untuk obat nyamuk elektrik dalam membunuh nyamuk Culex quinquefasciatus. Metode : Jenis penelitian adalah quasi experimental dengan rancangan posttest-only control group design. Data yang telah dikumpulkan dianalisis secara deskriptif dengan cara menghitung waktu knockdown nyamuk (KT1, KT50, KT95, KT100) dan persentase nyamuk Culex quinquefasciatus knockdown dan mati pada ketiga kelompok perlakuan dalam 3 kali replikasi. Hasil penelitian : Tidak didapatkan data untuk KT50, KT95, dan KT100 karena tidak didapatkan nyamuk Culex quinquefasciatus yang mengalami knockdown sebanyak 50%, 95%, dan 100% pada percobaan dengan minyak mimba. Pada penggunaan minyak mimba didapatkan rata-rata mortalitas 24 jam nyamuk Culex quinquefasciatus adalah sebesar 40%. Kesimpulan : Penggunaan obat nyamuk elektrik cair dengan bahan dasar minyak mimba (Azadirachta indica) tidak efektif dalam terhadap nyamuk Culex quinquefasciatus.
Background : Culex quinquefasciatus mosquito is the main vector of the disease lymphatic filariasis caused by nematodes Wuchereria bancrofti in tropical and subtropical countries. Control of mosquito vectors in Indonesia mainly done with chemicals. The use of chemicals to control insects could have a negative impact on the environment and humans. Utilization of natural materials that are not toxic and environmentally friendly is one of the solution. One alternative natural ingredients that can be used are mimba oil or neem (Azadirachta indica) as the base material for electric mosquito repellent. Objective : This study aimed to determine the effectiveness of the use of neem oil (Azadirachta indica) as the base material for electric mosquito repellent in killing Culex quinquefasciatus. Methods : The design of this study is quasi-experimental with posttest-only control group. The collected data were analyzed descriptively by calculating a mosquito knockdown time (KT1, KT50, KT95, KT100) and the percentage of Culex quinquefasciatus mosquito knockdown and die in three treatment groups in 3 times replication. Result : There were no data for KT50, KT95, KT100 because there are no Culex quinquefasciatus mosquito knockdown experiencing as much as 50%, 95% and 100% during the neem oil trials. On the use of neem oil obtained an average mortality of 24 hours of the mosquito Culex quinquefasciatus is 40%. Conclusion : The use of electric mosquito liquid with neem oil (Azadirachta indica) as the base material is not effective to kill Culex quinquefasciatus mosquito.
Kata Kunci : Azadirachta indica, Filariasis, Culex quinquefasciatus, obat nyamuk elektrik, electric insect repellent