Kajian Kerusakan Lingkungan Akibat Pembuangan Limbah Cair Industri Kelapa Sawit Sebagai Dasar Strategi Pengelolaan Lingkungan Kasus: Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT. Kintap Jaya Wattindo, Kintap, Tanah Laut, Kalimatan Selatan

MIA MUTHIANY, Prof. Dr. Totok Gunawan, M.S ; Dr. Slamet Suprayogi, M.S

2016 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan

Industri kelapa sawit merupakan salah satu industri yang berkembang pesat di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan dengan proporsi luas lahan 3.270,14 ha. Kondisi tersebut menjadi salah satu bahan pertimbangan pemilihan lokasi penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah : 1) Mengkaji komponen lingkungan yang terpengaruh akibat pembuangan limbah cair pabrik kelapa sawit, 2) Menganalisis tingkat kerusakan lingkungan akibat pembuangan limbah cair pabrik kelapa sawit, 3) Menyusun strategi pengelolaan lingkungan terhadap kerusakan komponen lingkungan. Berdasarkan hasil analisis terhadap komponen abiotik, biotik dan sosial terhadap tingkat kerusakan lingkungan di lokasi penelitian, dapat disimpulkan bahwa terjadinya tingkat kerusakan lingkungan dengan sumber pencemar limbah cair sebagai pencemar berat (Pij 11,4) (INLET) dan air limbah sebagai sumber pencemar sedang (Pij 5,9) (OUTLET), hal ini disebabkan kualitas air limbah tidak sesuai dengan baku mutu air limbah industri kelapa sawit (Permen LH Nomor 5 Tahun 2014), kondisi ini menyebabkan dampak terjadinya tingkat kerusakan lingkungan berupa pencemaran airtanah dangkal yang masuk dalam kategori tercemar sedang (Pij 5,8-5,9) pada setiap kelas peruntukan air dilokasi penelitian. Terjadinya pencemaran airtanah dangkal melalui pendekatan metode flownet aliran airtanah. Tingkat kerusakan lingkungan pada komponen sosial adalah perubahan perilaku masyarakat (karyawan dan pegawai) terhadap pemenuhan kebutuhan air bersih. Rumusan strategi pengelolaan lingkungan untuk kelestarian lingkungan di daerah penelitian dengan pendekatan teknologi dan budaya serta pendekatan kelembagaan; dimana pendekatan teknologi dan budaya dilakukan dengan alokasi dana dalam pengoptimalan IPAL dengan tambahan IPAL untuk filterisasi minyak dan lemak dan pendekatan institusi adalah penegakkan hukum oleh stake holder yang berwenang, sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan air bersih dari pemanfaatan airtanah.

The oil palm industry is one of the fastest growing industry in the district of the land of the sea, South Kalimantan with the proportion of land 3.270,14 ha. The condition has become one of the consideration of the election of the location of this research. The research's aims are; 1) Assess the environmental components affected by the disposal of palm oil mill effluent, 2) to analyze the level of environmental damage caused by the disposal of palm oil mill effluent, 3) Develop environmental management strategies to damage environmental components. Based on the results of the analysis of biotic components, organic and social to the level of environmental damage in the location of the research, it can be concluded that the level of environmental damage with the source of contaminant reduction liquid waste as contaminant reduction weight (Pij 11,4) (INLET) and waste water as a source of contaminant reduction (Pij 5,9) (OUTLET), this was caused by the quality of waste water is not in accordance with the raw material quality of industrial waste water palm oil (LH Candy Number 5 Year 2014), this condition causes the impact of the level of environmental damage either shallow of ground water pollution into the category of polluted (Pij 5,8-5,9) on each class the allocation of water to be pushed research. Of pollution through shallow of ground waater method approach flownet of shallow ground water . The level of environmental damage on the social components is changes in behavior of society (employees and civil servants) against the fulfillment of the needs of clean water. The formulation of environmental management strategy for environmental sustainability in the area of research with technology and cultural approach and institutional approach; where technology and cultural approach is done with the allocation of funds in the optimalization of the IPAL with additional IPAL to filtration of oil and fat and approach the institution is law enforcement by the authorities stakeholders so that the community can meet the needs of clean water from the utilization of ground water.

Kata Kunci : limbah cair industri kelapa sawit, indeks pencemaran, dan strategi pengelolaan lingkungan