Laporkan Masalah

INCLUSION AND EXCLUSION IN PARTICIPATORY SLUM UPGRADING

DANIEL NAINGGOLAN, Dr. Alonso Ayala; Ir. Agam Marsoyo MSc PhD

2016 | Tesis | S2 Perencanaan Kota dan Daerah

Laju pertumbuhan penduduk perkotaan telah melampaui kemampuan pemerintah kota untuk menyediakan perumahan dan prasarana lingkungan yang memadai. Pemukiman liar dan kumuh telah terbentuk terutama karena ketidakmampuan pemerintah kota untuk merencanakan dan menyediakan perumahan yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Berbagai pendekatan kebijakan untuk daerah kumuh telah dicoba dari waktu ke waktu. Mulai dari pengusiran secara aktif, pembiaran, intervensi untuk melindungi hak-hak penghuni daerah kumuh dan membantu mereka untuk meningkatkan derajat ekonomi mereka dan kualitas lingkungan hidup. Kebijakan ini mencakup pendekatan holistik untuk perbaikan lingkungan, dan infrastruktur. Namun, proses partisipatif ini dipengaruhi oleh perbedaan kekuatan dan kualifikasi akses.. Penelitian ini mempelajari sebuah proyek pembenahan pemukiman kumuh secara partisipatif, dilaksanakan di Kampung Margasari, Balikpapan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana proses partisipatif di Kampung Margasari dan perbedaan kekuasaan dan kualifikasi akses dalam tahap implementasi dan kontribusi untuk inklusi sosial atau pengecualian. Metode penelitian yang digunakan adalah explanatory. Studi kualitatif dan kuantitatif digunakan untuk menganalisis. Survei, wawancara semi-terstruktur dan penelitian dokumen merupakan sumber pengumpulan data. Penelitian ini mengambil 40 rumah tangga sebagai responden Wawancara dilakukan terhadap para inisiator , pelaksana proyek dan beberapa tokoh kunci. Proyek ini diprakarsai oleh pemerintah dan dilaksanakan dalam konteks politik lokal, pemilihan walikota secara langsung. Dalam penelitian ini ada sepuluh komponen partisipasi selama implementasi proyek Beberapa penerima manfat proyek dikucilkann dari proses partisipatif selama pelaksanaan proyek karena mereka memiliki kekuatan struktural dan akses yang kurang terhadap proyek dan para pembuat kebuijakan kunci. Kata kunci: pembenahan pemukiman kumuh, partisipasi, kekuatan struktural, kualifikasi akses, inklusi dan eksklusi sosial

Rapid urban population growth has outpaced the ability of city authorities to provide for housing and environmental and health infrastructure. Squatter and slum settlements have formed mainly because of the inability of city governments to plan and provide affordable housing for the low-income people of the urban population. Many policy approaches to slums have been attempted of the last decades. They range from actively harrasing or passively ignoring people who lives in slums, to interventions aimed at protecting the rights of slum dwellers and helping them to improve their incomes and living environments. However, the participatory processess were influenced by power differences and qualification of access. The differences in terms of power and access affected the level of participations. The research studies a participatory slum upgrading, implemented in Kampung Margasari, Balikpapan. It is established as response to environmental and ealth risk, demand for housing, lack of services and demand for consolidation of infrastructure. As participatory approaches called as the key project principal, this research����¯�¿�½���¯���¿���½����¯�¿�½������¢����¯�¿�½������¯����¯�¿�½������¿����¯�¿�½������½����¯�¿�½������¯����¯�¿�½������¿����¯�¿�½������½s main objective is to investigate the real practice of community participation in the implementation stage, in which the attention is focused on power differences and qualification of access. The research method is explanatory. Both qualitative and quantitative study are used to analyze a case study of participatory slum upgrading Kampung Margasari. Survey, semi structured interviews and desk researches are the sources of data collection. The research took 40 households as respondents using purpose random selected households. The interviews were conducted with various agents and participants. The project was initiated by the government and implemented in the local political context, a general election of Major. In the research there were ten components of participation during project implementations in participatory slum upgrading Kampung Margasari. Some participants were excluded from participatory process during project implementation since they have less power compnents and less access qualification. Nevertheless, individuals are excluded in some component of participatory while being included in others. Social capital in the community contributed to the inclusion in some participation process. Keywords: Participation, slum upgrading, power differences, acces qualifications, inclusion, exclusion

Kata Kunci : Participation, slum upgrading, power differences, acces qualifications, inclusion, exclusion