Laporkan Masalah

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERTINGGALAN DESA DI KABUPATEN KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT

NURDINI LESTARI, Prof. Dr. R. Rijanta, M. Sc

2016 | Tesis | S2 Geografi

Pembangunan yang mengedepankan pertumbuhan akan menimbulkan kesenjangan wilayah tidak dapat dibiarkan begitu saja, karena akan menyebabkan ketimpangan yang semakin dalam antara wilayah maju dan wilayah tertinggal. Kabupaten Kuningan terus mengalami peningkatan laju pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya, namun belum merata. Hal tersebut didukung oleh visi dan misi Kabupaten Kuningan untuk menciptakan kesejahteraan yang merata dan hasil pembangunan harus dinikmati oleh semua lapisan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat perkembangan wilayah, menganalisis ketimpangan pembangunan desa, menganalisis faktor-faktor penyebab ketertinggalan desa, dan memberi arahan pengembangan desa tertinggal yang disesuaikan dengan karakteristik wilayahnya. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan kuantitatif dan deskripsi yang berbasis pada data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan populasi seluruh desa di Kabupaten Kuningan untuk menganalisis tingkat perkembangan wilayah dan ketimpangan pembangunan, sedangkan untuk menganalisis faktor penyebab ketertinggalan desa menggunakan sampel desa tertinggal dengan teknik sampel purposive. Sementara itu, sampel responden ditentukan dengan teknik sampel kuota untuk menganalisis kepemilikan aset rumahtangga miskin. Tingkat perkembangan wilayah dianalisis menggunakan analisis faktor, dengan ketentuan desa yang memiliki skor faktor yang tinggi termasuk desa maju, dan seterusnya. Analisis jarak ekonomi wilayah digunakan untuk menganalisis ketimpangan pembangunan. Faktor-faktor penyebab ketertinggalan desa dianalisis melalui regresi linier berganda, didukung dengan penjelasan indikator desa tertinggal menurut KNPDT serta kepemilikan aset dengan pendekatan penghidupan berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 23,67% desa maju, 41,22% desa sedang berkembang dan 35,11% desa tertinggal. Ketimpangan di Kabupaten Kuningan masih tinggi dilihat dari besarnya nilai jarak ekonomi rata-rata setiap kecamatan pada tahun 2011 dan 2014 berkisar antara 1,8281 � 2,583, namun cenderung menurun setiap tahun. Faktor-faktor penyebab ketertinggalan desa di Kabupaten Kuningan terdiri dari kondisi geografi (letak/jarak, aksesibilitas, dan bencana alam), kualitas sumberdaya manusia, dan kegiatan perekonomian. Faktor penyebab ketertinggalan di tingkat desa/rumahtangga terdiri dari kondisi jalan yang rusak, tingkat pendidikan dan keterampilan sumberdaya manusia yang rendah, etos kerja rendah, bencana alam berupa longsor dan kekeringan, minimnya lapangan pekerjaan, potensi ekonomi lokal tidak berkembang. Penguasaan aset tertinggi yaitu aset alam dan sosial. Arahan pembangunan yang sesuai adalah memperbaiki aksesibilitas (jalan) kemudian peningkatan kualitas sumberdaya manusia agar mampu mengembangkan potensi wilayahnya guna meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, serta memperbaiki pola pemanfaatan lahan sebagai upaya meminimalisir bencana alam (longsor).

Development that emphasizes the growth without regards its equality would make a gap among the region which cannot be neglected, it would cause a gap between the developed regions and the underdeveloped regions. Kuninngan Regency continues to increase the rate of economic growth every year, but it has not been evenly distributed. It supported by Kuningan Regency's vision and mission are to create a uniform welfare and and the result of development should be enjoyed by all levels of society. The purposes of this research are to analyze the level of regional development, inequality of villages development, the causative factors of underdeveloped villages, and to give guidance to develop the underdeveloped villages which are adjusted to its regional's characteristics. This research used survey method with quantitative approach and descriptions based on primary and secondary data. This research used the entire population of the village in Kuningan Regency to analyze the level of regional development and inequality development, while to analyze the causes of underdeveloped villages using samples of underdeveloped villages with a purposive sampling techniques. Meanwhile, the respondents are determined by the quota method to analyze the ownership of poor household assets. The level of regional development is analyzed by using factor analysis with the stipulation that the villages which have a high score factor are classified to developed villages, and so on. Regional economic distance analysis is used to analyze development inequality. The causative factors of underdeveloped villages are analyzed by multiple linier regresion, and It is supported by explanation of underdeveloped village indicators based on KNPDT and the ownership of assets with sustainable livelihoods approach. The results show that 23,67% of developed villages, 41,22% developing villages, and 35,11% underdeveloped villages. Inequality development in Kuningan Regency is still high. It is showed by the average regional economic distance value of each district between 1,8281 - 2,583 in 2011 and 2014, but it tends to decline every year. The causative factors of underdeveloped villages in Kuningan Regency consist of geography factor (location / distance, accessibility, and natural disasters), quality of human resources, and economic activities. The causative factors of underdeveloped in the village level/household level are consisting of a damaged road conditions, the level of education and skills of human resources are low, a low work ethic, natural disasters such as landslides and droughts, lack of jobs, local economic potential does not develop. The highest authority of assets are natural and social assets. The appropriate development guidance is improving the accessibility (road), the quality of human resources in order to be able to develop the regional's potential asset in order to improve social welfare, and repairing the pattern of land utilization as the effort to minimize natural disasters (landslides).

Kata Kunci : Analisis Faktor, Tingkat Perkembangan Wilayah, Ketimpangan Wilayah, Desa Tertinggal