Laporkan Masalah

BUSANA PRAJURIT KERATON YOGYAKARTA PADA MASA PEMERINTAHAN SRI SULTAN HAMENGKU BUWANA X

ANNA GALUH INDRESWARI, Prof. Dr. R M. Soedarsono

2016 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa

Tujuan penelitian ini adalah mencari jawaban atas pertanyaan mengenai bentuk dan fungsi busana prajurit Keraton Yogyakarta. Pertanyaan penelitian meliputi: (1) seperti apa bentuk busananya; (2) apa saja fungsi busananya; dan (3) bagaimana hubungannya dengan seni wisata. Keraton Yogyakarta mulai mengalami kemunduran politik sejak kedatangan bangsa barat di wilayahnya. Tekanan politik yang dilakukan pihak barat mempengaruhi kekuasaan Raja, terutama dalam mengatur jalannya pemerintahan. Raja yang tidak berkuasa mengatur pemerintahan kerajaannya, melakukan perlawanan dalam bentuk kebudayaan. Bentuk kebudayaan termasuk di dalamnya adalah busana prajurit Keraton Yogyakarta. Bentuk busana yang sudah dipengaruhi unsur barat, menghasilkan gaya busana yang baru. Penelitian ini memerlukan metode pendekatan untuk menemukan jawaban pertanyaan. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan multidisiplin. Pendekatan multidisiplin berguna untuk meneliti suatu rancangan karya seni dari sudut pandang disiplin ilmu yang berbeda-beda. Berbagai disiplin ilmu tersebut, adalah: sejarah, antropologi, arkeologi, komunikasi dan sosiologi. Penelitian dengan teori-teori yang relevan dari berbagai disiplin ilmu ini, mampu menghasilkan analisa yang tepat dan akurat mengenai bentuk dan fungsi busana prajurit Keraton Yogyakarta. Penelitian tentang busana prajurit Keraton Yogyakarta menghasilkan kesimpulan bahwa bentuk dan fungsi busana berhubungan erat dengan upacara adat keraton, yaitu: Garebeg. Upacara adat Garebeg diselenggarakan secara ajeg di Keraton Yogyakarta. Garebeg berkaitan dengan agenda seni wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta.

The purpose of this research is to find answers to questions about the form and the function of prajurit Keraton Yogyakarta costume. The research questions include: (1) what kind of the costume form, (2) any costume functions, and (3) how this relates to the art of travel. Keraton Yogyakarta began experiencing political setbacks since the arrival of The Western region. Political pressures that made The Western influence of keraton power, especially in organizing government. The King is not the power set the royal government, doing resistance in the form of culture. The form of culture is including prajurit Keraton Yogyakarta costume. Form of costume that have influenced Western elements, resulting in a new costume style. This research requires some method approach to finding the answers questions. The method used is a qualitative research with a multidiciplinary approach. A multidiciplinary approach is useful to examine an art design from the different sciences perspective. These sciences are: history, anthropology, archeology, communications and sociology. The research with relevant theories of these sciences, can produce precise dan accurate analysis of the form and function of the prajurit Keraton Yogyakarta costume. The research resulted in the conclusion that the form and function of prajurit Keraton Yogyakarta costume related to keraton traditional ceremonial, is: Garebeg. Garebeg traditional ceremony held continuously in the Keraton Yogyakarta. Garebeg related to the art af travel agenda in Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kata Kunci : costume, prajurit, Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwana X, form, function, art travel, Garebeg.