ANALISIS MANFAAT JAMINAN KESEHATAN BPJS PADA PENERIMA BANTUAN IURAN DI KOTA YOGYAKARTA
PATRICA PURBA, Dr. Ambar Widaningrum, MA
2016 | Tesis | S2 Manajemen dan Kebijakan PublikINTISARI Latar Belakang: Sesuai data profil kesehatan DIY menunjukkan bahwa penduduk miskin pada tahun 2010 sudah tercakup jaminan kesehatan sekitar 70.09 % dan pada tahun 2012 sebanyak 96.61 %. Sedangkan berdasarkan hasil survey kesehatan daerah pada tahun 2013 menunjukkan bahwa masyarakat dengan out of pocket (membayar dari saku sendiri) terhadap layanan kesehatan masih mendominasi di kalangan masyarakat. Data rumah sakit kelas B yang membayar dengan uang pribadi (OOP) sekitar 70 % berada di rumah sakit Bethesda sedangkan penggunaan Jamkesmas (Askeskin) hanya sekitar 50 % di RSA UGM. Berdasarkan data diatas maka muncul pertanyaan bagaimana manfaat jaminan kesehatan pada peserta Penerima Bantuan Iuran. Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Unit analisis penelitian ini adalah masyarakat miskin sebagai peserta PBI BPJS Kesehatan. Informan yang dipilih melalui data yang ada dan sudah pernah menggunakan jaminan kesehatan baik itu faskes pertama maupun faskes lanjutan. Adapun jumlah dari informan sebanyak 30 Orang (n=30). Lokasi penelitan dipilih dengan menentukan kriteria pemukiman penduduk yang dekat dan jauh dari fasilitas kesehatan. Sumber data diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan instrumen kuesioner dan pedoman wawancara, observasi dan telaah dokumen. Hasil: Dari 30 informan yang ada 26 (86,67%) merasakan manfaat dari jaminan kesehatan sedangkan 4 (13,37%) diantaranya mengeluarkan biaya dari kantong sendiri dan merasa keberatan dengan pengeluaran tersebut. Peserta PBI yang ada dikota Yogyakarta 51,12 % melakukan kunjungan di faskes pertama dan 4,63 % diantaranya dirujuk kefaskes lanjutan. Layanan kesehatan yang komprehensip dan bermutu masih belum dapat terlaksana hal ini dibuktikan dengan ditemukannya beberapa pasien yang tanpa diberi pengobatan lebih lanjut. Kesimpulan Jaminan kesehatan memberikan kesempatan kepada peserta untuk memperoleh layanan kesehatan medis dan non medis. Jaminan kesehatan memberikan perlindungan keuangan kepada peserta hal ini dibuktikan dengan biaya yang dikeluarkan oleh sebagian peserta lebih kecil dibanding dengan biaya yang ditanggung oleh pihak penyelenggara jaminan kesehatan. Hambatan/kendala dari peserta PBI terletak pada pemahaman menjalankan prosedur dan sistem rujukan yang diberlakukan di faskes. Keterbatasan daya tampung ruang rawat inap di faskes lanjutan mengakibatkan antrian panjang di rumah sakit untuk memperoleh layanan kesehatan
In accordance DIY health profile data show that the poverty people in 2010 had health insurance covered approximately 70.09% and in 2012 as much as 96.61%. While based on the regional health survey in 2013 showed that people with out-ofpocket to health care still dominates in the community. Data hospitals pay class B with private money (OOP) about 70% were in hospital while use the community health insurance scheme (JAMKESMAS) Bethesda is only about 50% in the RSA UGM. Based on the data above, the question arises of how health insurance benefits to the Premium Payment assistance participants. The porpuse of the research want to know benefit for its uses and want to know the people barrier and constrain in using theright as health insurance BPJS participants.
Kata Kunci : Kata Kunci: Jaminan kesehatan, manfaat, akses, pelayanan, hambatan