Karakteristik Pencitraan Ultrasonografi Fibrokista Payudara di Klinik Khusus Onkologi Kotabaru Periode 2011-2014

AHMAD MUZAKKY, Dr. dr. Lina Choridah, Sp.Rad (K) ; dr. Yana Supriatna, Sp.Rad, PhD

2015 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER

Latar Belakang: Fibrokista dapat terjadi pada semua umur, namun paling sering terjadi pada wanita muda atau usia produktif. Pada pemeriksaan penunjang, terdapat berbagai pemeriksaan, salah satunya yaitu ultrasonografi. Dikarenakan fibrokista sering terjadi pada usia produktif, maka ultrasonografi menjadi salah satu pemeriksaan penunjang utama untuk menegakkan diagnosis. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui karakteristik pencitraan ultrasonografi fibrokista payudara pada wanita Yogyakarta. Metode: Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif retrospektif cross-sectional pada pasien di Klinik Khusus Onkologi Kotabaru pada tahun 2011-2014. Hasil: Terdapat 48 sampel yang dilakukan penilaian karakteristik dan didapatkan hasil jumlah kista multipel (79,17%), ukuran kista 1-3 cm (70,83%), bentuk kista oval (64,58%), tepi massa tegas (79,17%), orientasi paralel (93,75%), batas lesi abrupt interface (62,50%), pola echo hypoechoic (60,42%), tampakan akustik posterior yaitu posterior enhancement (87,50%), tidak terdapat penebalan kulit (100%), dan terdapat distorsi arsitektural (97,92%). Edema dan kalsifikasi tidak dilakukan penilaian dikarenakan memiliki koefisien kappa yang rendah. Kesimpulan: Fibrokista payudara di Klinik Khusus Onkologi Kotabaru secara umum memiliki gambaran kista multipel dengan ukuran kista 1-3 cm, bentuk oval dengan batas tegas serta berorientasi paralel, batas abrupt interface dengan ekogenisitas hypoechoic dan adanya posterior enhancement, tidak adanya penebalan kulit dan terdapat distorsi arsitektural.

Background : Fibrocyst affects women of all ages, but most commonly found in young women or women of reproductive age. There are some diagnostic tests to determine the presence of fibrocyst in women, one of which is ultrasonography. Because of fibrocyst’s occurence in women of reproductive age, ultrasonography becomes one of the main diagnostic test to rule in the diagnosis of fibrocyst. Aim : To understand and acknowledge the characteristic of breast fibrocyst’s ultrasonography imaging in women who reside in Yogyakarta Method : The type of the research used is cross-sectional descriptive retrospective researchthat was conducted in patients of Klinik Khusus Onkologi Kotabaru in 2011-2014. Result: There were 48 samples evaluated for the characteristics. The results were, as follows, multiple cyst (79,17%), 1-3 cm cyst (70,83%), oval shaped cyst (64,58%), sharp bordered cyst (79,17%), pararelly oriented cyst (93,75%), abrupt interface lesion border (62,50%), hypoechoic pattern (60,42%), acoustic posterior appearance which is posterior enhancement (87,50%), no skin thickening (100%), and presence of architectural distortion (97,92%). Edema and calcification were not evaluated because of the low kappa index. Conclusion: Fibrocyst breast in Klinik Khusus Onkologi Kotabaru mainly presents as multiple cyst with diameter 1-3 cm, oval shaped, sharp bordered, paralelly oriented, abrupt interface, hypoechoic, presence of posterior enhancement, absence of skin thickening and presence of architectural distortion.

Kata Kunci : fibrokista, fibrocyst, kista, cyst, ultrasonografi, ultrasonography, karakteristik, characteristic, payudara, breast, Yogyakarta