PENGARUH PENGGUNAAN BUNGKIL BIJI NYAMPLUNG (Callophylum inophylum) DALAM PAKAN KOMPLET FERMENTASI TERHADAP KINERJA DOMBA EKOR TIPIS
RENDRA, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA.;Prof. Ir. I Gede Suparta Budisatria, M.Sc., Ph.D.
2016 | Skripsi | S1 ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKANPenelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bungkil nyamplung (Callophylum inophylum) dalam pakan komplet fermentasi terhadap performan domba ekor tipis (DET). Penelitian dilakukan di kelompok ternak Setia Kawan di Desa Patutrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo. Materi penelitian adalah 15 ekor domba DET pejantan. Penelitian ini menggunakan tiga macam perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan pakan yang diberikan yaitu P0 (pakan komplit fermentasi tanpa bungkil nyamplung), P1 (pakan komplit fermentasi dengan 5% bungkil nyamplung) dan P2 (pakan komplit fermentasi dengan 15% bungkil nyamplung). Data yang diambil adalah konsumsi pakan (feed intake), bobot badan ternak, konversi pakan, dan data analisi proksimat pakan. Data yang diperoleh diuji menggunakan rancangan acak lengkap pola searah. Apabila terdapat perbedaan, dilanjutkan dengan uji Duncans New Mutltiple Range Test (DMRT). Hasil pengamatan konsumsi pakan meliputi konsumsi BK, PK, LK, SK ,BETN dan TDN. Konsumsi nutrien pakan menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,5) antara tiap perlakuan. Pertambahan bobot badan harian domba dan konversi pakan perlakuan P0, P1 dan P2 yang dihasilkan sama, akan tetapi perlakuan P0, P1 dan P2 terhadap biaya pakan dan feed cost per gain yang dihasilkan semakin menurun dengan penambahan bungkil biji nyamplung. Kesimpulan penelitian ini adalah pakan komplit fermentasi dengan bungkil biji nyamplung belum dapat meningkatkan konsumsi nutrien, akan tetapi menghasilkab pertambahan bobot badan dan konversi pakan sama, serta dapat menurukan biaya pakan dan feed cost per gain. Bungkil biji nyamplung dapat digunakan sebagai bahan pakan sampai aras 15%
The research aimed to determine the effect of Nyamplung Oilcake (Callophylum inophylum) addition into complete feed fermentation to DET (Thin Tail Sheep) performance. This research is conducted in Setia Kawan livestock group, Patutrejo Village, Grabag District, Purworejo Regency. The research materials are 15 of thin tail sheep. This research use three kinds of treatment and five repetitions. Feed treatments given are P0 (Fermented compelet feed without Nyamplung Oilcake), P1 (Fermented compelet feed with 5% Nyamplung Seed Oilcake), and P2 (Fermented compelet feed with 15% Nyamplung Seed Oilcake). The data will be captured , such as feed intake, cattle body weight, feed conversion, and feed proximate analysis data. The captured data are tested using complete randomized design unidirectional pattern. If there are any differences, then continued with Duncans New Multiple Range Test (DMRT). The observation result, covering BK, PK, LK, SK, BETN and TDN The feed nutrient consumption gave significant difference (P<0,5) between feed treatments. P0, P1, and P2 sheep daily wieght gained and sheep feed conversion are not significantly different. It was conculed that is complete feed fermented with Nyamplung Oilcake can decrease the feed nutrient consumption but has not been able to increase sheep body weight gain and It has not been able to decrease sheep feed conversion ratio.
Kata Kunci : Bungkil nyamplung, Domba ekor tipis, konsumsi pakan, Pertambahan bobot badan dan konversi pakan.