Laporkan Masalah

Ciri Indeks Jumlah Rigi Palatum yang Terpotong Lintang Intercaninus terhadap yang Terpotong Membujur dari antar Insisivus sejajar Raphe Palatina Mediana pada orang Indonesia di Yogyakarta

RESPI NURAZIZAH, drg. Sara Afari Gadro, M.Kes; dr. IBG Surya PP, SpF.

2015 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER

Latar Belakang: Ilmu kedokteran forensik sangat berperan penting dalam proses identifikasi untuk penegakan identitas seseorang. Metode identifikasi yang paling umum digunakan adalah pemeriksaan DNA, pemeriksaan sidik jari dan penggunaan dental record.Akan tetapi pada keadaan tertentu metode-metode tersebut tidak dapat selalu digunakan, seperti pada jenazah yang rusak, membusuk, hangus terbakar serta jenazah tenggelam. Oleh karena itu dibutuhkan metode lain yang dapat membantu proses identifikasi. Metode lain yang diyakini cukup menjanjikan adalah analisis terhadap rigi palatum, karena rigi palatum yang posisinya berada didalam cavitas oral sehingga rigi palatum terlindung dari trauma dan stabil dalam waktu yang cukup lama. Tujuan:Mengetahui ciri indeksjumlah rigi palatum yang terpotong lintang intercaninus terhadap yang terpotong membujur dari antar insisivus sejajar raphe palatina mediana sebagai suatu ciri individu pada orang Indonesia di Yogyakarta. Metode:Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik fenomenal dengan menggunakan desain cross-sectional. Subyek penelitian adalah sebanyak 80 orang Indonesia terdiri dari 40 subyek laki-laki dan 40 subyek perempuan. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif untuk mengetahui fenomenal format ciri indeks jumlah rigi palatum dan uji T Independentuntuk mengetahui perbedaan antar jenis kelamin. Hasil:Ciri indeks jumlah rigi palatum pada setiap subyek sangat beragam, tiap individu memiliki nilai yang berbeda. Berdasarkan analisis uji T Independent di dapatkan nilai p>0,05. Kesimpulan:Ciri indeks jumlah rigi palatum pada orang Indonesia di Yogyakarta sangat bervariasi, dan tidak adaperbedaan yang signifikan untuk jumlah rigi palatum antara laki-laki dengan perempuan. Kata Kunci:Ilmu kedokteran forensik, proses identifikasi, analisis rigi palatum.

Background: Forensic medical science play important role in identification process to establish one’s identity. The most common identification methods are DNA examination, finger print examination, and dental record usage. However, in certain condition the methods cannot be used, such as destructed, decayed, burnt, or sunk corpse. Therefore, it is necessary other method that can help identification process. Other method that is sufficiently promising is analysis over palatal ridge. Palatal ridge locates within oral cavity so it is protected from trauma and stable in long time. Objective:To identify amount index characteristic of intercanine cross sectioned palatal ridge over palatal ridge sectioned longitudinally from inter incisor parallel to median palatine raphe as individual characteristic of Indonesian people in Yogyakarta. Method:This is phenomenal analytic descriptive research using cross-sectional design. The subject was 80 Indonesian persons consisting of 40 male subjects and 40 female subjects. Statistical test used in this research was descriptive statistical test to determine phenomenal characteristics format of palatal ridge and independent-t test to determine differences between the genders. Result:Index characteristic of palatal ridge amount in each subject is various. Each individual has different value. Analysis on independent t test indicated p>0,05. Conclusion:Characteristic of palatal ridge amount index on Indonesian people in Yogyakarta are various and there is not significant difference on palatal ridge amount between male and female. Key words:forensic medicine science, identification process, palatal ridge analysis.

Kata Kunci : Kata Kunci:Ilmu kedokteran forensik, proses identifikasi, analisis rigi palatum. Key words:forensic medicine science, identification process, palatal ridge analysis.

  1. S1-2015-299073-abstract.pdf  
  2. S1-2015-299073-bibliography.pdf  
  3. S1-2015-299073-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2015-299073-title.pdf