Laporkan Masalah

KARAKTERISTIK LOKASI PENDARATAN PENYU HIJAU (Chelonia mydas) DI PULAU MARATUA, KEPULAUAN DERAWAN, BERAU, KALIMANTAN TIMUR

SILVIA RIZTIARINI, Dr. rer silv. Muhammad Ali Imron, S.Hut, M.Sc.

2016 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Indonesia merupakan salah satu kawasan bersarang terbesar dan terpenting di dunia bagi penyu hijau (Chelonia mydas). Penyu ini paling banyak ditemukan di Kepulauan Derawan, Berau, Kalimantan Timur. Namun penyu hijau termasuk dalam kategori endangered berdasarkan IUCN karena trend populasinya yang terus menurun. Di sekitar perairan Pulau Maratua banyak terdapat penyu hijau, namun yang mendarat hanya sedikit. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik lokasi pendaratan penyu hijau di Pulau Maratua. Penelitian dilakukan selama bulan September-Oktober 2014. Pantai-pantai yang ada di Maratua ditandai pada peta berdasarkan wawancara dengan warga lokal dan survei lapangan. Keberadaan sarang ditandai dengan jalur penyu dan kenampakan sarang berupa bekas galian. Data diambil dengan pengukuran langsung pada lokasi sarang, meliputi lebar pantai, suhu pasir, suhu udara, panjang garis pantai, kecepatan angin, intensitas cahaya, dan jenis vegetasi. Untuk mengetahui kemungkinan pengaruh keberadaan manusia, kehadira dan aktivitas manusia juga dicatat. Data kelembaban dan salinitas pasir dianalisis lebih lanjut di laboratorium di Universitas Gadjah Mada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik fisik di Pulau Maratua berbeda dengan lokasi pendaratan lain seperti si Pulau Sangalaki dan Pulau Derawan. Tetapi, karakteristik biotik cenderung sama. Penemuan mengindikasikan bahwa pembangunan di Pulau Maratua menekan penyu hijau untuk menemukan lokasi yang lebih aman untuk mendarat.

Indonesia is one of the largest and most important green turtle's (Chelonia mydas) nesting area in the world. This turtle was most commonly observed in Derawan Archipelago, Berau, East Kalimantan. Nevertheless the green turtles was included in endangered category by IUCN because of their populations trend continuously declined. Despite being habitat of this turtle, only limited turtles have been landed on Maratua Island. The aim of this study is to determine the nesting site characteristics of green turtles in Maratua Island, Berau, East Kalimantan. Field work was carried out during September-October 2014. Existing beach on the Maratua island was marked in the map through interview with locals and field surveys. Nesting beaches, identified by turtles tracks and presence of nests, were selected for environmental data collection. Data on beach width, sand temperature, air temperature, length of coastline, wind velocity, light intensity, and types of vegetation were collected at the selected sites. To define possible effect of human, their presences and activities were also recorded. The humidity and salinity of sand were further analysed in laboratory in Universitas Gadjah Mada. The results show that beach physical characteristics on Maratua island differ than other landing islands,e.g. Sangalaki island and Derawan island. However, the biotic factors are relative similar. The findings indicate that human development on Maratua island has pushed green turtles to find safer places on the island for landing.

Kata Kunci : physical and biotic characteristics, nesting site, Chelonia mydas, Maratua Island

  1. S1-2016-305178-abstract.pdf  
  2. S1-2016-305178-bibliography.pdf  
  3. S1-2016-305178-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2016-305178-title.pdf