Laporkan Masalah

PERAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN MANGROVE PASCA TSUNAMI DI DESA KAJHU, BAITUSALAM, ACEH BESAR, NAD

ALIFAH UTAMI, Dr. Ahmad Maryudi, S.Hut., M.For.

2016 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Banyaknya penggunaan hutan dan beragamnya alihfungsi hutan telah menyebabkan penurunan terhadap sumberdaya hutan di Indonesia. Kondisi menurunnya potensi sumberdaya hutan di Indonesia membutuhkan suatu pengelolaan hutan yang berkelanjutan. Salah satu prinsip kelestarian hutan adalah perlunya peran para pihak agar terciptanya suatu pola hubungan kelembagaan.Salah satu pihak yang terlibat dalam pengelolaan hutan adalah Lembaga Swadaya Masyarakat. Pada beberapa dekade terakhir peran LSM sebagai sebuah entitas baru dalam pengelolaan sumberdaya hutan semakin meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran LSM Yayasan Lebahdalam pengelolaan mangrove dan pemberdayaan masyarakat di Desa Kajhu, Baitussalam, Aceh Besar, NAD. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus yaitu dengan memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan rinci. Untuk membuktikan validitas dan reliabilitas penelitian ini digunakan triangulasi data dari observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Metode analis data dilakukan denganreduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan sesuai analisis data model Miles dan Huberman (1992). Hasil penelitian menunjukkan bahwaLSM Yayasan Lebah menerima hibah dana dari luar negeri yaitu Oxfam untuk menjalankan program pengelolaan mangrove di Desa Kajhu. LSM Yayasan Lebah berperan dalam kegiatan pemetaan lahan, pendanaan, penyuluhan, pengorganisasian, penanaman, pemantauan dan evaluasi serta pemberdayaan masyarakat. Mayoritas kegiatannya cenderung bersifat bottom-up sehingga tujuan pengelolaan dalam mewujudkan Suistanable Forest Management yangdimana tidak ada aktor yang dominan dalam menentukan gerak aktor lainnya menjadi lebih mudah tercapai.

The forest ussers and forest disfunction has to be reduction of the forest resources in Indonesia. The declining condition of the forest resources potential in Indonesia need a suistanable forest management. One of the principle of suistanable forest management is the role of stakeholders ini forestry to create a pattern insitutional. The purpose of the research is to find out Yayasan Lebah role in management mangrove in Kajhu Village, Baitussalam, Aceh Besar, NAD. This research uses qualitative approach with cause study method, focouses on a case intensively and detailedly. In proofing the validity and rellability of this research, the rescarcher uses data triangulation by doing to observation, indepth interview, and documented study. The data analysis method is done by data reduction, data display, conclusions making, and verification according to interactive model data analysis by Miles and Huberman (1992). The result of this research shows that Yayasan Lebah received foreign donation is Oxfam to undertake program of suistanable mangrove managemen in Kajhu Village. The NGOs role in land mapping activities, funding, outreach, organizing, planting, monitoring evaluation, and community empowerment. The majority of activities are more bottom-up orientef, causing to actualizing suistanable forest management which ought to create no dominant actors in determing others become more easily achieved.

Kata Kunci : Suistanable Forest Management, rehabilitasi, para pihak, peran LSM, Yayasan Lebah Suistanable Forest Management, rehabilitasi, para

  1. S1-2016-298200-abstract.pdf  
  2. S1-2016-298200-tableofcontent.pdf  
  3. S1-2016-298200-title.pdf