Laporkan Masalah

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL TAHUN 2014

MIRNA PRAWITA, Diah Wulandari, M. Keb

2016 | Tugas Akhir | D4 BIDAN PENDIDIK

Mioma uteri merupakan masalah kesehatan reproduksi yang mengalami peningkatan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2014 yaitu dari jumlah 582 kasus menjadi 701 kasus. Wanita dengan obesitas memiliki risiko lebih besar terkena mioma uteri daripada wanita normal. Faktor yang mempengaruhi mioma uteri yaitu hormon, umur, paritas, genetik, menarche, dan obesitas (indeks massa tubuh lebih dari normal). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan kejadian mioma uteri di RSUD Panembahan Senopati Bantul tahun 2014. Metode penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional dan teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 197 orang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita yang didiagnosis dengan mioma uteri yang pernah dirawat di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada tahun 2014. Pengumpulan data menggunakan data sekunder. Analisis data menggunkan uji Chi Square (alfa 0,05). Hasil penelitian paling banyak menunjukkan IMT normal yaitu sebanyak 116 orang (58,9%) dan kasus mioma dengan ukuran besar mioma uteri > 3 cm sebanyak 150 kasus (76,1%). Uji statistik didapatkan p value sebesar 0,002 (p value > 0,05), X2 hitung sebesar 10.036 (X2 hitung > X2 tabel), CI 95% : 1,542-7,172 dan OR 3,325 yang artinya IMT berlebih memiliki risiko tiga kali lebih besar terkena mioma uteri > 3 cm dibandingkan dengan IMT normal. Ada hubungan indeks massa tubuh dengan kejadian mioma uteri di RSUD Panembahan Senopati Bantul tahun 2014. Estrogen dapat dihasilkan secara exogen (luar ovarium) seperti sel-sel adipose (sel lemak) yang berhubungan dengan konversi hormon androgen menjadi estrogen oleh enzim aromatase di jaringan lemak, sehingga terjadi peningkatan jumlah estrogen tubuh pada wanita dengan berat badan berlebih.

Uterine myoma is a matter of reproductive health that has been increased in Yogyakarta in 2014 is the 582 cases number to 701 cases. Obese women have higher risk of uterine myoma than normal women. Factors that affecting the uterine myoma are age, parity, genetics, menarche, and obesity (body mass index more than normal). The purpose of this study is to discover the relationship between body mass index with the incidence of uterine myoma in Panembahan Senopati Bantul Hospital in 2014. Method of this study was used cross sectional design and sampling technique by purposive sampling. The number of samples in this study were197 people. Study population is all women with diagnosed uterine myoma who had been treated in Panembahan Senopati Bantul Hospital in 2014. Data collected was used secondary data. Data Analyzed was used Chi Square test (alfa 0.05). The results most widely showed that the number of people with normal BMI was 116 persons (58.9%) and the number of cases of large size uterine myoma> 3 cm was 150 cases (76.1%). From the statistical test obtained the p value of 0.002 (p value> 0.05), X2counted value is 10.036 (X2counted > X2table) and 95% CI: 1.542 to 7.172 and OR 3.325, which means excessive BMI had a risk three times greater risk of uterine myoma > 3 cm compared with normal BMI. There was a relationship between body mass index with the incidence of uterine myoma in Panembahan Senopati Bantul Hospital in 2014. Estrogen can be produced by exogenous (outside the ovary) cells such as adipose (fat cell) associated with the conversion of androgens into estrogen by the aromatase enzyme in fat tissue, resulting in increase the amount of estrogen in the body of women with excess body weight

Kata Kunci : Indeks massa tubuh, Mioma uteri

  1. D4-2016-321312-abstract.pdf  
  2. D4-2016-321312-bibliography.pdf  
  3. D4-2016-321312-tableofcontent.pdf  
  4. D4-2016-321312-title.pdf