Teori Relativitas Albert Einstein dalam Perspektif Sosiologi Ilmu

MUHAMMAD ZUFAR FAUZI, Dr. Sindung Tjahyadi

2016 | Skripsi | S1 ILMU FILSAFAT

Sejarah telah membuktikan bahwa perkembangan paradigma ilmu fisika, baik berupa teori maupun teknologi, rupanya memiliki implementasi besar terhadap perubahan paradigma keilmuan lain, ujungnya perubahan masyarakat itu sendiri. Meski Heisenberg mengatakan bahwa sains atau fisika merupakan salah satu alternatif bagi manusia untuk memahami realitas dan menghidupkan kembali wacana Nietzsche 'Long Live Physics!', namun fisika yang ia bela adalah fisika kuantum, sementara di kutub paradigma lain ada fisika Relativitas yang diusung Albert Einstein. Bangunan teoritis fisika yang diusung Einstein malah memainkan peran yang lebih fenomenal dibanding fisika mekanika klasik maupun kuantum dalam pemahaman semua lapisan masyarakat. Pandangan Einstein bersentuhan dengan ilmu-ilmu lain, termasuk filsafat. Tentu saja apa yang dibuka oleh Einstein dalam lorong-lorong disiplin akademis ilmu fisika ini mendatangkan konsekuensi besar terhadap perkembangan teknologi, dan menjadi tugas besar bagi perpektif sosiologi ilmu untuk membedah aktivitas komunitas ilmiahnya untuk mengetahui realitas pengembangan ilmu itu sebenarnya. Salah satu caranya adalah dengan mengamati aktivitas internal ilmu dari komunitas ilmiahnya. Ini merupakan salah satu bagian dari disiplin sosiologi ilmu, yaitu sosiologi internal ilmu, yang mempelajari apa saja berkaitan dengan aktivitas intelektual dari komunitas ilmiah di dalam ilmu itu. Metodologi sosiologi ilmu yang dipakai dalam tulisan ini adalah Dialektis Historis dengan analisis hermeneutis yang memakai tiga orientasi pendekatan: (a) sistem; (b) jaringan tokoh; dan (c) konstruksi sosial. Ada dua penjelasan di sini, penjelasan historis dan penjelasan sosiologis. Penjelasan teori relativitas secara historis menapaki setahap demi setahap perkembangan teori-teori dalam fisika sampai perkembangan terakhir teori relativitas; sementara penjelasan teori relativitas secara sosiologis berpijak dari pandangan-pandangan komunitas ilmiah terhadap keberadaan teori relativitas Einstein dalam tiga babak: masa perumusan teori, masa setelah perumusan teori, dan masa pasca kematian Einstein. Max Planck menawarkan analogi Copernican sebagai perbandingan pencapaian Einstein, setelah Einstein berhasil melewati ujian ad absurdum. Paradigma Newton berhasil dimodifikasi secara sempurna untuk pertama kalinya oleh prediksi Teori Relativitas Einstein melalui konfirmasi pengamatan Arthur Eddington atas fenomena pelengkungan cahaya bintang oleh ruang gravitasi matahari. Akan tetapi di samping semua kesuksesan teori itu, tidak membuat teori relativitas begitu saja mudah diterima di berbagai lapisan masyarakat. Ilmuwan berideologi kiri menganggap Teori Relativitas Einstein hanya menjadi pergulatan tangan para filsuf borjuis yang membatasi teori dengan pengejawantahan yang salah, menginjeksinya dengan interpretasi yang idealis dan menggunakannya untuk mengukuhkan posisi filosofis mereka.

History has proven that the development paradigm of physics, both in the form of theory and technology, seems to have greatly implementation for another scientific paradigm changes, and in the end for changes of society itself. Although Heisenberg said that science or physics is an alternative for human to understand the reality and he revived the discourse of Nietzsche's 'Long Live Physics!', but the paradigms that he defended is quantum physics, while in other paradigms poles existing Relativity physic that was carried by Albert Einstein. The theoretical constructions of physic that was Einstein promoted even play a more phenomenal than classical mechanics and quantum mechanics in understanding all levels of societies. Einstein's view contacted with other sciences, including philosophy. Of course, what that was opened by Einstein in these newer academic diciplines of physic would become certain conscequen in the technological development, it is mean that it is great task for sociology of science disiplinary to deconstruct its scientific community activity to know the reality of development in science actually. One of the ways of it is observing the internal activity of the scientific community. This is one part of the sociology of science disiplinary, namely internal sociology of science, studying anything related to the intellectual activities of the scientific community in the sciences. The methodology that is used in this paper is Dialectic Historical's analysis with also hermeneutical's analysis that used three approaching orientations: (a) system; (b) character network; and (c) social construction. The are two explanation here, historical and sociological explanation. Historical explanation step gradually based on the development theories of physic until the recent development of Theory of Relativity; while Sociological explanation based on the reviews, comments, notions of Einstein's Theory of Relativity from scientific community in three acts: the period of the formulation of the theory, the period after the formulation of the theory, and the period after Einstein's death. Max Planck offered Copernican analogy as a comparison of the Einstein's attainment, after successfully passing the ad absurdum test. Newtonian paradigm is successfully modified perfectly for the first time by a prediction of Einstein's Theory of Relativity through Arthur Eddington that confirmed the observation of the phenomenon of bending of starlight by the sun's gravitation space. But, despite all the success of that theory, it does not make offhand easily accepted in different society. Left ideology scientist considered Einstein's theory of relativity only in the hands of bourgeois philosophers who struggle in limiting the theory with wrong embodiments, injecting with an idealistic interpretation and use them to strengthen their philosophical position.

Kata Kunci : Kata kunci: Relativitas Khusus, Relativitas Umum, Kosmologi, Sosiologi Ilmu Internal, Komunitas Ilmiah. / Keywords: Special Relativity, General Relativity, Cosmology, Sociology Internal Sciences, Scientific Community.