Laporkan Masalah

ANALISIS KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI ROTI UNTUK MENENTUKAN LINTASAN YANG SEIMBANG DI UKM BANGKIT YOGYAKARTA

ANGGITA SAKTI N, Dr. Ir. Makhmudun Ainuri M.Si;Dr. Nafis Khuriyati, STP, M.Agr

2016 | Skripsi | S1 TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

Proses produksi merupakan serangkaian aktivitas yang diperlukan untuk mengolah ataupun mengubah sekumpulan input menjadi sejumlah output yang memiliki nilai tambah. Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam kegiatan produksi adalah keseimbangan lintasan produksi. Masalah yang berkaitan dengan lintasan produksi dapat muncul saat pelaksanaan proses produksi, dikarenakan ketidakmampuan perusahaan dalam mengatur lintasan produksi tersebut. Akibat yang ditimbulkan dari adanya masalah tersebut yaitu terjadinya penumpukan bahan dan operator yang menganggur pada beberapa stasiun kerja. Penyeimbangan lintasan perlu dilakukan untuk menciptakan keseimbangan dari jalur produksi sehingga proses produksi akan berjalan lancar. Dengan adanya lintasan produksi yang seimbang maka efisiensi kerja dapat meningkat maksimal. Penyeimbangan lintasan dilakukan menggunakan metode bobot posisi dan metode pendekatan wilayah. Metode bobot posisi melakukan penyeimbangan lintasan produksi dengan memberi bobot setiap elemen pekerjaan. Berdasarkan urutan bobotnya, pekerjaan-pekerjaan dikelompokkan ke dalam sejumlah stasiun kerja dengan memperhatikan waktu siklus yang ditetapkan. Metode pendekatan wilayah melakukan penyeimbangan lintasan dengan mengatur elemen-elemen pekerjaan sesuai precedence diagram ke dalam kolom. Elemen-elemen pekerjaan tersebut kemudian diorganisir ke dalam suatu daftar menurut kolom dengan elemen-elemen pekerjaan dalam kolom yang pertama dibuat terlebih dahulu. Kriteria penilaian lintasan yang seimbang didasarkan pada jumlah waktu menganggur dan nilai balance delay yang paling kecil, serta nilai efisiensi lintasan yang mendekati atau sama dengan 100%. Dari analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa lintasan produksi hasil penyeimbangan dengan metode bobot posisi dan metode pendekatan wilayah tidak mampu meningkatkan efisiensi lintasan dan tidak mampu meminimumkan jumlah waktu menganggur serta nilai balance delay. Sehingga kondisi lintasan produksi roti UKM Bangkit pada kondisi saat ini (awal)yang memiliki nilai efisiensi lintasan produksi sebesar 86,52%, nilai balance delay sebesar 13,48% dan jumlah waktu menganggur sebesar 4702,88 detik/batch merupakan kondisi lintasan yang sudah seimbang.

The production process is a series of activities required to process or transform a set of inputs into a number of outputs which have value added. One factor that must be considered in production activities is the balance of production line. Problems relating to a production line could arise during the implementation of the production process, as a result of the inability of the company to set up the production line.Resulting in the accumulation of material and operators are unemployed at several work stations. Line balancing needs to be done to create a balance of the production line so that the production process will be go on normally. A balanced production line able to maximize work efficiency. The methods used to balances the production line are ranked positional weight method and region approach method. The ranked positional weight balances the production line by giving the weight of each element of the work. By sequence of weight, the works are grouped into a number of work stations by taking account the cycle time defined. The region approach method balances the production line by arranging the elements of the work according to precedence diagram into a column. The elements of the work are then organized into a list by column. Elements of the work in the first column is placed in the first position. The criteriasused to access the balance of production line are based on both of the amount of idle time and the value of balance delay are smallest, as well as the efficiency of the line aproaches or equals to 100%. From the analysis, it is known that the results of ranked postional weight and region approach method are not able to increase the efficiency of line of and not be able to minimize the amount of idle time and the value of balance delay. So the bread production line conditions in UKM Bangkit on current conditions which has line efficiency value of 86.52%, balance delay value of 13.48% and the idle time amounted to 4702.88 seconds/ batch is already balanced line production condition.

Kata Kunci : keseimbangan lintasan, idle time, metode bobot posisi, metode pendekatan wilayah