Laporkan Masalah

Prarancangan Pabrik Nickel Pig Iron dari Bijih Laterit dengan Kapasitas 250.000 ton/tahun

HENDRIK PANTHRON PM, Wiratni,S.T.,M.T.,Ph.D.

2016 | Skripsi | S1 TEKNIK KIMIA

Nickel pig iron (NPI) adalah produk intermediet pembuatan baja dengan bahan baku bijih laterit. Pabrik ini mengolah bijih laterit menjadi NPI dengan proses pirometalurgi di mana bijih laterit direduksi dalam suhu tinggi. Reduktor yang digunakan dalam pabrik ini adalah biochar dari cangkang kelapa sawit. Proses pirometalurgi terdiri dari kominusi, reduksi, dan pelelehan yang menghasilkan NPI dan terak. Pabrik ini menggunakan carbon dioxide utilization untuk mengubah emisi gas karbon dioksdia yang dihasilkan saat reduksi menjadi precipitated calcium carbonate (PCC). Karbon dioksida sisa reduksi direaksikan dengan larutan kalsium hidroksida. Pabrik ini akan menempati lokasi seluas 53 hektar di Kolaka, Sulawesi Tenggara, dekat pertambangan bijih laterit. Pada saat beroperasi pabrik ini membutuhkan pekerja sebanyak 348 orang. Pabrik ini mampu menghasilkan NPI sebanyak 221.682 ton per tahun dan PCC sebanyak 408.100 ton per tahun. Bahan baku yang diperlukan untuk menghasilkan produk tersebut adalah bijih laterit sebanyak 1.037.437 ton.tahun. Selain bijih laterit diperlukan juga bahan pembantu seperti biochar sebanyak 57.670 ton per tahun dan kapur tohor sebanyak 224.116 ton/tahun. Fasilitas pendukung seperti utilitas yang diperlukan oleh pabrik ini adalah sebagai berikut: air sebanyak 529 m3/jam dan listrik sebesar 20,95 MW. Biaya yang diperlukan untuk mendirikan pabrik ini terdiri dari modal tetap sebesar $251.339.464 dan modal kerja sebesar $49.496.289. Studi kelayakan menujukkan pabrik ini memiliki ROI sebesar 17,07%; POT selama 3,87 tahun dan DCFRR sebesar 13,82%; BEP sebesar 47,29% dan SDP sebesar 17,12%. Apabila dilihat dari parameter di atas pabrik ini secara ekonomi menarik untuk didirikan.

Nickel pig iron is an intermediate product for steel production that can be produced from laterite ore. Pyrometallurgy is a process where ore reduced in high temperature by biochar from palm kernel shell. Pyrometallurgy process consists of comminution, reduction, and smelting that produce NPI and slag. Carbon dioxide emission problem is handled with carbon dioxide utilization by converting carbon dioxide into precipitated calcium carbonate (PCC). This plant will be erected in Kolaka, Sulawesi Tenggara in 53 hectares area close to laterite ore mining. This plant needs 348 people to operate. This plant can produce NPI as many as 221.682 tons per year and PCC as many as 408.100 ton per year. It needs 1.037.437 ton laterite ore per year. Beside laterite ore, it also needs 224.116 tons quicklime per year and 57.670 tons biochar per year. Unit of utility provides water supply 529 m3/hour and 20,95 MW electricity. Fixed capital required to erect this plant is $251.339.464 and to make it work it need $49.496.289 as working capital. Feasibility study shows that this project has ROI value 17,07%; POT value 3,87 years; DCFRR value 13,829%; BEP value 47,29% and SDP value 17,12%. Economically, this plant is interesting enough to be built.

Kata Kunci : Prarancangan, Pabrik, Bijih Laterit, Nickel Pig Iron, Carbon Dioxide Utilization, Precipitated Calcium Carbonate