Laporkan Masalah

HUBUNGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI HORMONAL TERHADAP RISIKO MENINGIOMA ORBITOKRANIAL PADA WANITA

Reinne Natali Christine, dr. Agus Supartoto, Sp.M(K);dr.Angela Nurini Agni ,Sp.M(K),Mkes,KVR

2015 | Tesis-Spesialis | S2 Ilmu Penyakit Mata

Latar Belakang: Meningioma merupakan tumor otak primer yang berasal jaringan meninges. Prevalensi meningioma secara umum berkisar 0.7%, dengan insidensi 2-7 per 100.000 penduduk. Walaupun merupakan tumor jinak, akibat dari meningioma tergantung dari lokasinya. Lokasi pada kanal nervus optikus mengakibatkan kebutaan akibat kompresi nervus optikus. Data empirik di poliklinik mata RSUP Dr.Sardjito menunjukkan bahwa sebagian besar wanita penderita meningioma orbitokranial memiliki riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal suntik 3 bulanan. Tujuan penelitian: Mengetahui besarnya risiko terjadinya meningioma orbitokranial pada wanita dengan riwayat penggunaan kontrasepsi hormonal.. Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan Case Control study dengan kelompok kasus 40 sampel dan 75 sampel pada kelompok kontrol. Kelompok kasus adalah wanita yang terdiagnosis meningioma orbitokranial yang sudah dioperasi pengangkatan tumor dan jaringan yang diperiksa patologi anatomi diketahui sebagai jaringan meningioma. Kelompok kontrol adalah wanita dengan karakteristik serupa dengan pasien dengan selisih usia 2 tahun. Subyek penelitian diwawancara terkait dengan riwayat reproduksi dan kontrasepsi hormonal. Perbedaan karakteristik subyek penelitian antara kelompok kasus dan kontrol diuji dengan uji t tidak berpasangan. Sementara penilaian risiko (dalam bentuk Odds Ratio) menggunakan uji proporsi Chi-Square. Data pengukuran dianalisa dengan SPSS 21. Hasil : Terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kasus dan kontrol dalam hal faktor reproduksi yang mencakup usia menarche, siklus haid dan jumlah anak. Perempuan yang memakai kontrasepsi dengan kandungan hormon progesteron murni memiliki risiko meningioma lebih dari 2 kali lipat (OR:2,47,95%CI:1,08-5,64,p:0,03) dan pemakaian kontrasepsi hormonal lebih dari 10 tahun memiliki hubungan yang bermakna secara statistik terhadap peningkatan risiko meningioma. (OR:3,27,95%CI 1,33 - 7,64, p:0,005) Kesimpulan : Terdapat peningkatan risiko meningioma orbitokranial pada perempuan pengguna kontrasepsi hormonal progesteron murni dengan jangka waktu pemakaian lebih dari 10 tahun. Kata kunci: meningioma orbitokranial, kontrasepsi hormonal, faktor risiko

Background: Orbitocranial meningioma is a primary intracranial tumor which origin from meninges and located at retrobulbar include adhere to optic nerve sheath. Although it were benign, it could be caused morbidity and mortality related to the complication. Ophthalmology problem found are protrude eye and visual defect that could be ended with blindness. Prevalence of meningioma is approximately 0.7%, with incidence 2-7 of 100.000 people. In our department we found 21 cases women diagnosed orbitocranial meningioma and 18 of 21 had history of hormonal contraception. These issue become interested as the number of hormonal contraception since data from National Health Survey (2013) found 55% of 27 million contraceptive acceptor used hormonal injection. Purpose: This study aimed to find correlation between hormonal contraception and risk of meningioma among women. Methods: Case control study with 115 women enrolled (40 participant as Case group and 75 participant as Control group). A case was defined as definite meningioma confirmed by Pathology Anatomy and Head CT scan and control group was define as women, age matched 2 years with case group. Detailed history of previous hormonal contraception, menstruation cycle, parity history and other demographic data were obtained by interview. Association between hormonal contraception and duration of hormonal usage with the incident of meningioma was determined by odds ratio. Results: We found statistically difference between case and control group in some characteristic include reproductive factors, consist of mean of menarche age ( p<0,001), contraception type ( p:0,05) and duration of contraception usage (p; 0,005). Contraception in Indonesia were divided into hormonal contain (progesterone and estrogen) and without hormonal contain. In this retrospective study, we found a positive association between a diagnosis of meningioma and progesterone hormonal contraception (OR:2,47, 95%CI:1,08 - 5,64, p value: 0,03). On the other side, there were statistically increased risk about thrice fold of meningioma in a hormonal contraception usage more than 10 years (OR: 3,27, 95%CI: 1,33-7,64; p value: 0,005). Conclusion In summary, this study suggest that hormonal contraception with progesterone contained and duration of usage more than 10 years have a positive correlation increasing risk of orbitocranial meningioma. Keywords: orbitocranial meningioma, hormonal contraception, risk factors.

Kata Kunci : meningioma orbitokranial, kontrasepsi hormonal, faktor risiko


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.