PREDIKTOR RESISTENSI STEROID PADA ANAK DENGAN SINDROM NEFROTIK

TAUFIQ JONI PRASETYO, Prof. dr. Purnomo Suryantoro, DTM&H, DSc(Hon), PhD, Sp.A(K); Dr. Kristia Hermawan, M.Sc., Sp.A; Dr. Pungky Ardani, Sp.A(K) (Alm)

2015 | Tesis | S2 KEDOKTERAN KLINIK/MS-PPDS

Latar Belakang: Sebesar10 % anak dengan sindrom nefrotik tidak memberikan respon terhadap terapi steroid, dengan 50 % dari jumlah tersebut akan menjadi gagal ginjal terminal. Faktor risiko resistensi steroid adalah kelainan histopatologis ginjal, namun tidak semua pusat pelayanan kesehatan memiliki fasilitas untuk pemeriksaan tersebut. Pada kondisi tersebut diperlukan identifikasi faktor prediktor klinis yang berhubungan dengan resistensi steroid. Tujuan: Mengetahui apakah jenis kelamin, usia saat didiagnosis, hipertensi, hematuria dan peningkatan kadar kreatinin serum merupakan faktor prediktor resistensi steroid pada anak dengan sindrom nefrotik. Metode: Menggunakan metode kasus kontrol dengan sampel adalah anak penderita sindrom nefrotik yang resisten terhadap terapi steroid, dan kontrol adalah anak penderita sindrom nefrotik yang sensitif terhadap terapi steroid. Data diambil dari rekam medis pasien anak yang menderita sindrom nefrotik yang berobat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Hasil: Dari 168 pasien, 85 pasien (50,6 %) adalah sindrom nefrotik resisten steroid dan 83 pasien (49,4 %) adalah sindrom nefrotik sensitif steroid. Faktor yang dapat menjadi prediktor terjadinya sindrom nefrotik resisten steroid adalah hematuria (p < 0,001; OR 7,602; IK95% 3,582 - 16,136) dan hipertensi (p 0,006; OR 3,015; IK95% 1,373 - 6,622). Kesimpulan: Hematuria dan hipertensi merupakan faktor prediktor terjadinya resistensi steroid pada anak dengan sindrom nefrotik.

Background: About 10% children with nephrotic syndrome will not give adequate response towards steroid, with 50% of them will develop into end stage renal failure. One of the risk factor of steroid resistance is histopathology of the kidney. Not all health facilities can perform the biopsy in order to establish histopathology classification, thus it is important to identify clinical predicting factors for steroid resistance. Objective: To identify clinical predicting factors for steroid resistance; such as sex, onset of disease, hypertension, hematuria, and increase of creatinine serum. Method: This case control study included children with steroid resistant nephrotic syndrome (SRNS) as subjects and children with steroid sensitive nephrotic syndrome (SSNS) as control. Data were taken from the medical records of patients with nephrotic syndrome in Sardjito General Hospital Yogyakarta. Result: From 168 patients, 85 patients (50.6%) were SRNS and 83 patients (49.4%) were SSNS. Predicting factor of steroid resistance identified was hematuria (p < 0,001; OR 7,602; CI95% 3,582 - 16,136)and hypertension (p 0,006; OR 3,015; CI95% 1,373 - 6,622). Conclusion: Hematuria and hypertension was predicting factors for steroid resistance in children with nephrotic syndrome.

Kata Kunci : Sindrom nefrotik, resisten steroid, anak, hematuria, hipertensi, prediktor.