BIOSTRATIGRAFI DAN PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN LAUT BERDASARKAN NANOFOSIL GAMPINGAN FORMASI KEPEK, JALUR SUNGAI RAMBUTAN, KECAMATAN PALIYAN, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

FAREZA SASONGKO YUWONO, Dr. Akmaluddin, S.T., M.T.

2015 | Skripsi | S1 TEKNIK GEOLOGI

Formasi Kepek merupakan formasi termuda penyusun stratigrafi Pegunungan Selatan. Formasi Kepek tersingkap dengan baik di sepanjang Sungai Rambutan. Nanofosil gampingan Formasi Kepek di Jalur Sungai Rambutan belum pernah diteliti sebelumnya. Susunan batuan Formasi Kepek setebal 55 meter telah diukur menggunakan metode tongkat Jacob. Delapan belas sampel batuan telah dipreparasi dan diamati menggunakan mikroskop polarisasi perbesaran 1000x. Umur Formasi Kepek ditentukan menggunakan metode biostratigrafi dengan melihat kemunculan awal dan kemunculan akhir suatu spesies yang kemudian dibandingkan dengan zonasi standar Martini (1971), Okada & Bukry (1980) dan Backman (2012). Perubahan suhu permukaan laut ditentukan berdasarkan perubahan rasio kelimpahan spesies Coccolithus pelagicus terhadap Discoaster brouweri. Dalam penelitian ini ditemukan dua biodatum nanofosil : kemunculan awal Discoaster asymmetricus dan kemunculan awal Pseudoemiliana lacunosa. Kedua biodatum tersebut membagi Formasi Kepek menjadi tiga biozona : zona Sphenolithus neoabies (NN 13), zona Discoaster asymmetricus (NN 14) dan zona Pseudoemiliana lacunosa (NN 15) yang ekuivalen dengan umur Pliosen Awal (5,05 � 3,82 Juta tahun lalu). Selama pengendapan Formasi Kepek, suhu permukaan laut mengalami satu kali penghangatan pada NN13-NN14 dan satu kali pendinginan pada NN14-NN15. Penghangatan yang terjadi diperkirakan merupakan dampak dari ekspansi Western Pacific Warm Pool sedangkan pendinginan diperkirakan diakibatkan oleh adanya penutupan Indonesian Seaway.

Kepek Formation is the youngest rock unit of The Southern Mountains stratigraphy. Kepek Formation is well exposed along Rambutan River. Study about calcareous nannofossil of Kepek Formation along Rambutan River had never been done before. Fifty five metres thick Kepek Formation rocks were measured by using Jacob�s Staff. Eighteen smear slides were prepared and observed under 1000x magnification polarized light microscope. The age of Kepek Formation was determined by using calcareous nannofossils biostratigraphy : comparing the first or last appereance species biodatum with Martini (1971), Okada & Bukry (1980) and Backman (2012) standard calcareous nannofossil zonations. Relative sea surface temperature change was determined by using abundance ratio of Coccolithus pelagicus (cool water species) versus Discoaster brouweri (warm water species). In this study, two biodatum events were obtained ; the first appearance of Discoaster asymmetricus and the first appearance of Pseudoemiliana lacunosa. Those biodatum events divided Kepek Formation into three biozones : Sphenolithus neoabies zone (NN 13), Discoaster asymmetricus zone (NN 14) and Pseudoemiliana lacunosa zone (NN 15) which are equivalent to Early Pliocene (5,05 � 3,82 Ma). During the deposition of Kepek Formation, there was a sea surface warming trend (NN13-NN14) and a cooling trend (NN14-NN15). The warming trend was influenced by expanding Western Pacific Warm Pool while the cooling trend was impacted by closing Indonesian Seaway.

Kata Kunci : Formasi Kepek, nanofosil gampingan, biostratigrafi, suhu permukaan laut