THE ECONOMIC RESILIENCE OF SILVER HANDICRAFTS CLUSTER IN KOTAGEDE, YOGYAKARTA, INDONESIA

EMY KUSPARYATI, Prof. Ir. Bakti Setiawan, MA., Ph.D.; Jan Fransen

2015 | Tesis | S2 Perencanaan Kota dan Daerah

Tesis ini mempelajari klaster kerajinan perak Kotagede dengan semua aktor dan interaksi di dalamnya yang mempengaruhi ketahanan ekonomi klaster setelah gempa bumi 2006. Interaksi antar aktor, dalam bentuk kerja sama maupun kompetisi, melibatkan keterkaitan antara perusahaan perak dalam klaster dan institusi-institusi lain. Interaksi tersebut bersifat kompleks dan dinamis. Analisis klaster dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan self-organization theory. Penelitian ini melihat klaster sebagai suatu sistem dengan kemampuan yang dinamis untuk mempertahankan dan mengembangkan diri tanpa satu mekanisme kontrol eksternal yang dominan. Sifat klaster yang terbuka membuat klaster memiliki resiko yang tinggi untuk menghadapi dampak perubahan lingkungan. Sedangkan ketahanan ekonomi adalah kemampuan klaster untuk menghadapi perubahan lingkungan yang tidak terduga. Ketahanan ekonomi suatu klaster dipengaruhi oleh aktor-aktor yang terlibat dalam klaster dan hubungan keterkaitan antar aktor tersebut. Tesis ini menggunakan strategi penelitian studi kasus karena bertujuan untuk mencari penjelasan dan pemahaman mendalam mengenai subjek yang dipelajari. Klaster sebagai unit analisis dalam tesis ini tidak dapat dipisahkan dengan lingkungannya. Studi kasus dipilih karena pendekatan ini lebih tepat digunakan bila kondisi kontekstual lingkungan penting untuk memahami kasus yang diteliti. Pengumpulan dan analisis data dilakukan secara kualitatif karena opini dan pendapat responden penting untuk dianalisis. Hal tersebut tidak dapat diukur secara kuantitatif karena kompleksitas jawaban dari para responden. Berdasarkan temuan dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai ketahanan ekonomi, diperlukan peran dari berbagai aktor. Keberadaan the rules makers, the collective influential actors, the boundary spanners, dan the external actors penting untuk mencapai ketahanan ekonomi suatu klaster. Kepercayaan dan reputasi yang baik antar aktor-aktor tersebut juga penting untuk menentukan kesuksesan interaksi mereka. Selain itu, kompetisi juga berperan penting dalam mencapai ketahanan ekonomi suatu klaster. Penelitian ini menunjukkan kemampuan penerapan teori klaster dan self-organization di negara berkembang. Oleh karena itu, pemerintah perlu mendukung sifat self-organization dalam klaster. Perlu adanya kombinasi pendekatan top-down dan bottom-up untuk mencapai keberhasilan dalam proses pembangunan.

This research studies Kotagede silver handicrafts cluster with all related actors and the interactions among them that influence the economic resilience of the cluster after the 2006 earthquake. The interactions among actors in the cluster, in forms of cooperation or competition, involve complex networks of firms and different institutions which interrelate in dynamic ways. The analysis of the cluster is done from the perspective of self-organization theory. The research analyzes the cluster with its dynamic ability to maintain and develop the structures without single external mechanism of guidance and control. The open nature of the cluster leaves a high risk of exposures from various external environmental changes. While the economic resilience is the key to sustainability in a wider sense, it allows reorganization after encountering unexpected changes of the environment. In terms of clusters, resilience primarily depends on the actors and the relationships between them. This thesis adopts a case study research strategy because it seeks for an explanation and a deeper understanding of the subject. The cluster as the unit of analysis in this research cannot be isolated from its environment. So, a case study approach is preferred because it is more appropriate when the contextual environment is significant in understanding the phenomenon being studied. The qualitative data collection and analysis is used because it is necessary to analyze opinions and perceptions of the respondents in this research. Those will lead to responses that cannot be measured quantitatively because the complexity of the answers. From the findings of this research we can conclude that in order to achieve the economic resilience, different roles of actors should be involved. The presence of the rules makers, the collective influential actors, the boundary spanners, and the external actors were significant for the economic resilience. Trust and good reputation between those actors are also important to determine the success of the interactions. Besides, competition plays an important role for the cluster to be resilient. This research shows the applicability of the clusters and self-organization concepts in the developing countries. However, the roles of the government in the developing countries are strong. So, self-organization theory can only partially explain the economic resilience of the clusters. The cluster members still need government intervention and support to develop the cluster. On the other hand, this research also shows that the internal actors have better knowledge of the condition in the field. So, the government should support self-organization nature of the cluster. There is a need to combine top-down and bottom-up approach in the development process.

Kata Kunci : Clusters, Self Organization, Roles of Actors, Interaction of Actors, Economic Resilience