Laporkan Masalah

PROSUMPTION FLAMING FANS SEPAKBOLA VIRTUAL (ANALISIS NETNOGRAFI PENGGUNA DI THREAD SPECTRE KASKUS)

YUDHA WIRAWANDA, Ratna Noviani,SIP.,M.Si.,Ph.D.

2015 | Tesis | S2 Kajian Budaya dan Media

Spectre adalah salah satu thread di KASKUS yang menyediakan aktivitas fanatisme pendukung sepakbola. Spectre menjadi menarik ketika thread ini memperbolehkan flaming, padahal KASKUS sendiri melarang praktik ini. Walau bisa melakukan flaming, pengguna harus mematuhi rules yang ada di Spectre jika tidak ingin dikenai sanksi banned. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas produksi dan konsumsi flaming di Spectre. Peneliti menggunakan metode etnografi virtual dari Christine Hine dan netnografi dari Robert V. Kozinets untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Peneliti membatasi analisis ini dengan melihat kaitan flaming dengan konstruksi fanatisme pengguna, netiquettes, dan habitus virtual pengguna dalam konteks budaya sepakbola. Untuk menganalisis data, peneliti memakai teori arena dan habitus dari Pierre Bourdieu, dengan tujuan untuk melihat konstruksi flaming dan fanatisme individu dari pengguna serta peran ruang Spectre. Dalam penelitian ini, peneliti melihat bahwa flaming di Spectre merupakan bentuk dari kuasa simbolik pengguna. Spectre menjadi arena pengguna untuk meraih kuasa simbolik. Status pengguna sebagai pendukung tim tertentu bisa menjadi kapital simbolik di Spectre. Pertempuran kuasa simbolik dalam bentuk flaming merupakan kenikmatan dalam konteks konstruksi budaya fanatisme sepakbola. Konstruksi budaya sepakbola dapat membentuk ikatan antara pendukung dan tim yang didukung sehingga tim yang didukung bisa dilihat sebagai ekstensi citra diri dari pendukung. Hal ini membuat lawan, atau simbolisasi yang berhubungan dengan lawan, menjadi ancaman kebanggaan pendukung sepakbola. Ekspresi kebencian yang merendahkan lawan, termasuk dalam bentuk flaming, dilakukan pengguna untuk mempertahankan kebanggaan ini. Kenikmatan dalam mempertahankan kebanggaan ini bisa merupakan konstruksi mediasasi budaya sepakbola yang terus diproduksi dan dikonsumsi oleh pengguna. Pendukung sepakbola bisa mempraktikkan hal ini secara sadar. Dalam konteks arena simbolik, mereka bisa secara sadar melakukan flaming untuk memperoleh kenikmatan simbolik ini. Pengguna ini juga memperhitungkan kalkulasi-kalkulasi dalam praktik kuasa simbolik ini, termasuk mematuhi atau mengakali rules yang ada di Spectre. Semua ini menjadi pilihan disposisi pengguna untuk meraih dan mempertahankan kenikmatan dalam konteks budaya fanatisme sepakbola.

KASKUS is one of the largest internet forum in Indonesia. There are many forums, subforums, and threads in KASKUS, including what called Spectre. Spectre is one thread in KASKUS that allows users to do flaming activities, in the frame of football fanaticism. KASKUS itself prohibits flaming activities with banned punishment for the violation, except in Spectre or such threads. Although Spectre allows flaming, there are netiquettes in this thread that users should obey. This research aimed to study these activities with the frame of fanaticism prosumption by the internet users. The author used virtual etnography from Christine Hine and netnography from Robert V. Kozinets to collect anda analyze data. In this research, the author framed that flaming in Spectre is related with fanaticism construction of the users, netiquettes, and football culture construction in Spectre itself. To analyze, the author used habitus and field theory from Pierre Bourdieu. The author argue that flaming activities is the kind of symbolic power of fanaticism. Spectre becomes symbolic field of football fanaticism of the users. Users status as club fan could used to be symbolic capital in Spectre. By this, the author argue that symbolic power of fanaticism in Spectre gives pleasure in the context of football culture. This kind of pleasure is constructed by mediasation of football culture that consumed and producted by the users. Football fans see their opponent as a threat for their team. They should alienate their opponent, or the symbolization of it, to show the pride of their team and theirselves. In the term of football culture, fans do this because their idol team is the extension of the image of theirselves. This is why hated speech, or flaming in this context, always reproduced in football culture. The users in this research don't merely practicing flaming unconsciously. They know how and why using flaming to insult their opponent and gain fanaticism pleasure. They also know that they should obey Spectre rules so they could be doing flaming in this thread. And this is how the rules related with flaming prosumption and football fanaticism culture of the users in Spectre. These kind of activities is necessary to gain the pleasure of symbolic power in the term of football fanaticism culture.

Kata Kunci : spectre, flaming, fanatisme, fans, kuasa simbolik, budaya sepakbola, habitus, netiquette/ spectre, flaming, fans, fanaticism, football culture, netiquette, habitus, symbolic power

  1. S2-2015-357454-abstract.pdf  
  2. S2-2015-357454-bibliography.pdf  
  3. S2-2015-357454-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2015-357454-title.pdf