KARAKTERISTIK ALTERASI, MINERALISASI EMAS DAN FLUIDA HIDROTERMAL PADA URAT EPITERMAL PROSPEK RANDU KUNING, KECAMATAN SELOGIRI, KABUPATEN WONOGIRI, JAWA TENGAH

DIAN YESY FATIMAH, Dr.rer.nat. Arifudin Idrus, S.T., M.T.

2015 | Skripsi | S1 TEKNIK GEOLOGI

Daerah penelitian, prospek Randu Kuning mencakup Desa Jendi, sebagian Desa Kepatihan dan Keloran, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Prospek Randu Kuning diidentifikasikan memiliki sistem endapan porfiri dengan kedalaman yang cukup dalam. Adanya penambangan emas oleh masyarakat yang dilakukan mengikuti alur-alur rekahan dangkal yang bersifat tidak menerus dengan kandungan emas dan logam dasar yang mengindikasikan adanya sistem endapan epitermal overprinted dengan endapan porfiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik alterasi, mineralisasi bijih khususnya emas, fluida hidrotermal serta genesa pembentukan endapan epitermal. Metode yang digunakan adalah metode pemetaan yaitu pemetaan geologi yang mencakup pengamatan aspek litologi serta struktur geologi dan pemetaan penyebaran alterasi serta metode analisis laboratorium berupa analisis mineragrafi(sayatan poles) pada 25 sampel, petrografi(sayatan tipis) pada 9 sampel, XRD (X-Ray Diffraction) pada 4 sampel, analisis geokimia bijih dengan metode AAS pada 5 sampel yang mewakili Bukit Piti, Bukit Tumbu dan Bukit Geblak dan analisis inklusi fluida pada 2 sampel yang mewakili Bukit Randu Kuning dan Bukit Tumbu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa litologi tersusun oleh tufa litik, diorit, mikrodiorit, andesit dan material sedimen berukuran pasir-kerakal. Batuan induk pembawa mineralisasi adalah mikrodiorit. Struktur geologi yang mengontrol adalah sesar geser sinistral arah timur laut-barat daya cenderung utara-selatan dan sesar geser dekstral berarah barat laut tenggara. Alterasi yang terbentuk pada prospek Randu Kuning adalah alterasi propilitik(Chl±Epi-Cb), alterasi potasik-filik(K-feld±bt-qz-Ilt-Py), alterasi argilik(Sme±Kao-Cb) dan argilik lanjut(Alu-Kao±jr-Qz). Urat-urat epitermal memiliki tipe en-echelon tension vein orientasi dominan utara-selatan dengan tekstur crustiform, disseminated dan masif. Minerali gangue yang mengisi yaitu kuarsa dan karbonat. Mineralisasi bijih yang terbentuk didaerah penelitian yaitu pirit (FeS2), kalkopirit (CuFeS2), sfalerit (ZnS), galena (PbS), emas (Au) berupa elektrum dan native, kalkosit (Cu2S), kovelit (CuS), bornit (Cu5FeS4), magnetit (Fe3O4) dan hematit (Fe2O3). Geokimia bijih daerah penelitian menunjukkan adanya perbedaan kandungan logam dasar Cu yang tinggi yaitu 10450 ppm pada Bukit Piti dan Bukit Randu Kuning dan kandungan logam dasar Pb dan Zn yang dominan pada Bukit Geblak yaitu berkisar 1325 ppm Zn, dan Bukit Tumbu 233-788 ppm Pb dan 455-638 ppm Zn. Fluida hidrotermal pada Bukit Randu Kuning menunjukkan suhu homogenitas tinggi yaitu 323oC , salinitas 3,85 wt% NaCl dengan kisaran kedalaman 1400m, sedangkan Bukit Tumbu menunjukkan suhu homogenitas 206oC salinitas 0,9 wt% NaCl dengan kisaran kedalaman 200m. Berdasarkan hasil tersebut diperoleh bahwa sistem endapan epitermal yang terbentuk merupakan sistem endapan epitermal sulfidasi rendah yang overprinted dengan porfiri Cu-Au ( Porphyry Related to Low Sulfidation) dengan tipe endapan Quartz-Sulphide Au-Cu, Carbonate-base metal dan Epithermal quartz Au-Ag dimana epitermal quartz-sulphide Au-Cu merupakan bagian tepi (peripheral) porfiri yang terbentuk pada late porphyry stage yang ditunjukkan dengan kandungan Cu yang tinggi sedangkan epitermal carbonate base metal dan quartz Au-Ag terbentuk berasal dari intrusi beda periode dengan sistem porfiri ditunjukkan oleh adanya urat epitermal yang memotong sistem porfiri.

Randu Kuning prospect includes Jendi village, most of Kepatihan and Keloran village, Selogiri district, Wonogiri regency. Randu Kuning prospect is identified possesing porphyry system deposit in sufficient depth. The local gold mining by local people which is done by following the shallow vein path way indicate the epithermal system deposit that is overprinted with porphyry deposit. This research aims to understand characteristics of alteration, ore mineralization especially gold, hydrothermal fluid and genetic formation of epithermal deposit. The method that was used in this research were field study that include the observation of lithological aspect and geological structure, laboratory analysis method such as mineragraphy(polish section), petrography(thin section), XRD (X-Ray Diffraction), ore geochemical analysis by AAS (Atomic Absorption Spectroscopy) method and fluid inclusion analysis. The results of this research show that the main lithology in this area is covered by lithic tuff, diorite, microdiorite and there are andesite and sediment materials. Geological structure that control this area are sinistral strike-slip fault with NE-SW trending that approximate to N-S trending and Dextral strike-slip fault with NW-SE trending. The alteration that is formed in Randu Kuning prospect are prophyllitic (Chl±Epi-Cb, potassic-phyllic(K-feld±bt-qz-ilt-py), argillic(sme±kao-cb) and advanced argillic(alu-kao±jr-qz) alteration. The epithermal veins have main orientation to N-S with crustiform, disseminated and massive texture. Teh epithermal vein are filled by quartz and carbonate minerals. Ore mineralization that is formed in this area are pyrite (FeS2), chalcopyrite (CuFeS2), sphalerite (ZnS), galena (PbS), gold (Au) in electrum and native gold form, chalcocite (Cu2S), covellite (CuS), bornite (Cu5FeS4), magnetite (Fe3O4) dan hematite (Fe2O3). Ore geochemistry showed different characteristic of basemetal content. Bukit Piti has high Cu content (10450 ppm)while Bukit Geblak has 1325- 1919 ppm Pb; 456-498 ppm Zn and Bukit Tumbu has 233-788 ppm Pb; 455-638 ppm Zn. Hydrothermal fluid of Randu Kuning sample has high temperature which is 323oC, high salinity, 3,85wt% NaCl in 1400m depth whereas hydrotermal fluid of Tumbu sample showed low temperature, 206oC, low salinity, 0,9wt% NaCl in 200m depth. So, the epithermal system deposit that is formed can be classified as epithermal low-sulfidation system that is overprinted with porphyry Cu-Au ( Porphyry Related to Low Sulfidation) with Quartz-Sulphide Au, Carbonate-base metal Au and Epithermal quartz Au-Ag type deposit in which the epithermal quartz sulphide Au-Cu is deposited by late stage of porphyry while carbonate-base metal dan epithermal quartz Au-Ag deposit is generated from new heat source supply or from the intrussion with diffrent period that showed by the cross cutting of epithermal veins with porphyry system.

Kata Kunci : alterasi hidrotermal, mineralisasi emas, endapan epitermal, Selogiri/Hydrothermal alteration, gold mineralization, Epithermal deposit, Selogiri