ANALISIS GENDER PADA KELOMPOK TANI SEDYO MAJU DALAM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT DI DUSUN BANARAN V DESA BANARAN PLAYEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA
FAHRUDIN DARMAWAN, Wahyu Tri Widayanti, S.Hut., MP
2015 | Skripsi | S1 KEHUTANANSalah satu aspek sosial dalam pengelolaan hutan adalah adanya kesetaraan atau keadilan gender. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pembagian peran gender perempuan (istri dan anak perempuan) dan laki-laki (suami dan anak laki-laki) dalam pengelolaan hutan rakyat dan strategi dalam meningkatkan peran gender pada Kelompok Tani Sedyo Maju dalam pengelolaan hutan rakyat di Dusun Banaran V Desa Banaran Playen Gunungkidul Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yang merupakan metode penelitian kuantitatif yang dilakukan untuk memperoleh fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. Data yang dibutuhkan meliputi profil aktivitas reproduktif, produktif, dan sosial. Analisis data menggunakan Harvard Gender Framework Analysis (HGFA). Pembagian peran gender pada Kelompok Tani Sedyo Maju dalam pengelolaan hutan rakyat dibagi menjadi 3, yaitu aktivitas reproduktif, produktif dan sosial. Aktivitas reproduktif didominasi oleh perempuan. Peran pada aktivitas produktif dilakukan bersama oleh perempuan dan laki-laki. Pola pengambilan keputusan pada aktivitas sosial dilakukan secara diskusi dan tukar menukar pendapat antara perempuan dan laki-laki. Strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peran gender adalah dukungan dari keluarga untuk perempuan dapat berpartisipasi dalam program penyuluhan dan pelatihan pengelolaan hutan rakyat yang dilakukan oleh dinas atau intansi terkait, dan pendidikan tentang aktivitas reproduktif dan produktif tanpa membedakan perempuan dan laki-laki kepada anak-anak.
One of the social aspects of forest management is the exsistance of gender equality or justice within gender. Thus, the objective of this research is to acknowledge the division of gender role women (wife and daughter) and man (husband and son) in the management of community forest, and also their strategies in increasing the division of gender roles on a group of farmers called Kelompok Tani Sedyo Maju within the community forest management issue in Banaran V Country Side Banaran Village Playen GunungKidul Yogyakarta. The Methodology that is used in this research is a survey methodology that a quantitive method that is done to gain facts from the current indicators that are existed and searching explanation factually, whether it is in political, social, or economical institutions from a region or from a group. The data are needed profile of reproductive activity, productive, and social. The datas are analyzed using Harvad Gender Framework Analysis (HGFA) The divison of gender roles on Tani Sedyo Maju Farmer Group within the public forest management is divided to three, which are: Reproductive, Productive, and Social. The reproductive activities are dominated by women. The productive activities are mainly conducted together, by man and women. Moreover, the desicion making pattern within the social activies is conducted through discccusion and exchange of opinions between man and woman. The strategy that can be done to increase the gender roles is the support of family for women, so they are able to participate in campaign and training of the community forest management, that is conducted by a departement or institution related to the matter, and also giving an education about the productive and reproductive activity without discriminating man and woman to children.
Kata Kunci : Pengelolaan Hutan Rakyat, Analisis Gender.