POTENSI BIOMASSA DAN KARBON BATANG, CABANG/RANTING, DAUN DAN BUAH TANAMAN MELINJO (Gnetum gnemon) PADA SISTEM AGROFORESTRI DI HUTAN RAKYAT DESA NGLANGGERAN, KECAMATAN PATUK, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, DIY

ALFIA DEWI FADWATI, Dr.Ir. Ris Hadi Purwanto, M.Agr.Sc.

2015 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Masalah lingkungan global seperti perubahan iklim (global climate change) merupakan isu dunia yang saat ini masih mendapat perhatian serius dari semua pihak. Perubahan iklim terjadi karena peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer yang salah satunya adalah gas karbondioksida (CO2). Salah satu strategi efektif mitigasi perubahan iklim adalah dengan meningkatkan stok karbon dalam bentuk biomassa yang dapat tersimpan di dalam tanah dan vegetasi. Implementasi ini kemudian dikembangkan dalam pola penggunaan lahan berbasis agroforestri di Hutan Rakyat, salah satunya adalah yang terdapat di Desa Nglanggeran Gunungkidul. Salah satu jenis vegetasi yang cukup produktif dalam menyerap karbon adalah jenis tanaman Melinjo (Gnetum gnemon) yang tergolong sebagai tanaman Multi Purpose Tree Spesies (MPTS). Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kemampuan pohon Gnetum gnemon dalam menyimpan karbon. Metode pengukuran biomassa dan karbon pohon Gnetum gnemon pada penelitian ini menggunakan destructive sampling melalui pembuatan persamaan allometrik. Penelitian ini terdiri dari 3 tahap yaitu pengukuran kandungan biomassa dan karbon tiap organ tanaman di atas permukaan tanah (above ground), penyusunan persamaan allometrik dengan menggunakan software statistik dan estimasi potensi kandungan biomassa, karbon dan serapan gas CO2 di lahan agroforestri hutan rakyat Desa Nglanggeran. Untuk mendapatkan potensi kandungan biomassa, karbon dan serapan gas CO2 sebelumnya dilakukan inventarisasi terhadap 30 responden pemilik hutan rakyat yang menanam Gentum gnemon dengan sistem agroforestri dengan metode stratified random sampling berdasarkan luas kepemilikan lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kandungan biomassa Gnetum gnemon above ground adalah 57,72 plus minus25,82 kg dan rata-rata kandungan karbon adalah sebesar 21,91plus minus9,91 kg. Persamaan allometrik untuk menaksir kandungan biomassa total organ above ground adalah BO = 0,208(Dbh)pangkat 2,193 dan kandungan karbon adalah C = 0,087(Dbh)pangkat 2,155. Potensi kandungan biomassa Gnetum gnemon di Desa Nglanggeran yang berdiamater rata-rata 18,85 cm dengan sistem agroforestri adalah 4,13 plus minus2,55 ton/ha, potensi kandungan karbon adalah 1,53 plus minus0,95 ton/ha dan potensi serapan gas CO2 adalah 5,62 plus minus3,49 ton/ha.

One of global environmental issue is climate change (Global Climate Change). It has been a global issue in which currently receives a serious attention from all of the stakeholders. Climate change is happened because carbon dioxide (CO2) has increased in the atmosphere. One of effective mitigation strategies to deal with climate change is by increasing carbon stocks in form of biomass as it can be stored in the soil and vegetation. Moreover, this implementation is developed in the land use pattern which based on agroforestry, such as community forest in Nglanggeran Village, Gunungkidul. Melinjo is one of vegetations which have enough productivity to produce it. It is classified into Multi Purpose Tree Species (MPTS). Hence, it is quite important to have a research upon Gnetum gnemon tree is ability in storing its carbon. This research used a method to measure biomass and carbon by using destructive sampling. It is conducted by making allometric equation. Furthermore, this research is consisted of three steps. The first step is by meausuring biomass and carbon contents in each organ on the above ground. The second step is to arrange of allometric equation by using statistic software. The third step is by estimating potencies of biomass, carbon, and absorption of CO2 gas is in the agroforestry land, specifically in community forest of Nglanggeran Village. In order to collect these data, this research conducted inventory upon 30 respondents who own community forest. It is objected to those who plant Gnetum gnemon by using agroforestry system in stratified random sampling based on the ownership of spacious land. As the result, it showed that the biomass content average of Gnetum gnemon on the above ground is 57,72plus minus25.82kg. In addition, carbon content is averagely consisted of 29,91 plus minus9.91 kg. Indeed, allometric equation to assess biomass content of total organ on the above ground is BO = 0,208 (Dbh)pangkat2,193 and to estimate its carbon content is C = 0,087 (Dbh)pangkat2,15. Hereinafter, biomass content potency of Gnetum gnemon tree in Nglanggeran Village with agroforestry system which in average diameter 18,85 cm is 4,13 plus minus2,55 ton/ha, while carbon content potency is 1,53 plus minus0,95 ton/ha, and absorption of CO2 is 5,62 plus minus3,49 ton/ha.

Kata Kunci : Biomassa, karbon, agroforestri, allometrik, Gnetum gnemon