CAROK DI MADURA DITINJAU DARI SUDUT PANDANG FILSAFAT MANUSIA ANTON BAKKER
YOTA ARIF CAHYANA, Dr. Septiana Dwi Putri Maharani
2015 | Skripsi | S1 ILMU FILSAFATCarok merupakan kebudayaan masyarakat Madura yang diwariskan secara turun-temurun dan telah menjadi identitas. Carok hanya dijalankan pada kaum laki-laki dan dilangsungkan atas dasar kesepakatan antar dua belah pihak. Tradisi ini seringkali berakhir dengan kematian salah satu pihak. Carok bertujuan mempertahankan harga diri, karena harga diri dijunjung lebih tinggi daripada kematian. pemahaman terhadap carok melulu merujuk pada kekerasan. Padahal konsep kematian dalam budaya carok bukan sesuatu yang negatif, namun lebih diartikan sebagai keunggulan dalam mempertahankan harga diri. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis budaya masyarakat Madura yang memiliki nilai-nilai Filosofis serta dibangun berdasarkan karateristik dan lingkungan sekitar. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan , dengan objek penelitian berupa buku, artikel,jurnal-jurnal dan hasil penelusuran internet. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode hermenetika Filosofis. Unsur Heterodis adalah; Mendeskripsikan carok sebagai-bagian dari budaya madura. Menginterpretasikan carok sebagai bagian dari budaya madura. Mengintepretasikan carok sebagai salah satu tradisi masyarakat Madura dalam melindungi harga diri keluarga. Menganilisis data untuk mendapatkan hasil. Mengevaluasi makna yang terdapat dalam budaya carok dan merefleksikan carok sebagai salah satu budaya masyarakat madura Hasil penelitian yang dicapai merupakan uraian atas pandangan beberapa aliran utama tentang filsafat manusia serta persoalan-persoalan manusia di dalam filsafat manusia, uraian mengenai pandangan para antropolog tentang carok, pengungkapkan budaya carok di Madura agar dapat ditangkap makna dan nilai yang terkandung di dalamnya, serta pemaparan refleksi bagaimana orientasi konsep manusia dalam budaya carok di jaman sekarang. Kesimpulannya, carok di dalam masyarakat Madura tidak timbul tiba-tiba, melainkan dilatarbelakangi oleh relasi manusia yang bersifat ancaman terhadap keutuhan kemanusiaan. Ancaman tersebut dapat berasal dari manusia yang lain yang termanifestasi dalam ketidakadilan dan pelecehan. Sehingga munculnya carok sebagai gejala sosial masyarakat dipahami sebagai minimnya usaha pemerintah dalam rangka menegakkan keutuhan kemanusiaan warga negaranya sehingga usaha tersebut harus diusahakan sendiri oleh masyarakat. Pemerintah Negara Republik Indonesia harus berusaha lebih sungguh-sungguh untuk mewujudkan keutuhan kemanusiaan warganegaranya sesuai dengan tujuan dibentuknya Negara Republik Indonesia.
Carok, the Madurese culture, is passed down through generations and has become an identity. Carok only run on men and held on the basis of an agreement between the two parties. This tradition often ends with the death of one of the parties. Carok intended to maintain self-esteem, because self-esteem is higher than the death upheld. However, the understanding of the carok merely referring to the violence. Whereas the concept of death in carok culture is not something negative, but rather as an advantage in maintaining self-esteem. The method used is a research library. Processing and determination of data here using the method philosophical hermeneutics. The research result achieved is a description on the view of some main stream of human philosophy and human problems in human philosophy, a description of the views of anthropologists about carok, disclosing carok culture in Madura to be arrested meanings and values contained therein, as well as exposure reflection of how the concept of human orientation in carok in today's culture. In conclusion, carok in Madura society does not arise suddenly, but rather motivated by the human relationships that are a threat to the unity of humanity. Such threats can originate from other human and injustice manifested in harassment. So the emergence carok as a social phenomenon is understood as the lack of government effort in order to uphold the integrity of the humanity of its citizens so that these efforts be undertaken by the communities themselves. The Government of the Republic of Indonesia should strive more earnestly to realize the unity of humanity its citizens in accordance with the purpose of the establishment of the Republic of Indonesia.
Kata Kunci : carok, Madura, harga diri, manusia