PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS: ANAK RAWAN (STUDI PADA SENYUM COMMUNITY YOGYAKARTA)
GALIH DWI KURNIAWAN, Prof. Dr. Partini, S.U.
2015 | Skripsi | S1 SOSIOLOGIBanyaknya anak rawan di Yogyakarta baik itu anak dari keluarga miskin, korban perceraian orang tua (disorganisasi keluarga) maupun anak cacat/difabel adalah salah satu bukti masih buruknya keadaan sosial ekonomi bangsa kita. Keadaan sosial yang dimaksud adalah lingkungan hidup yang tidak kondusif dan tidak mendapat perlindungan akan hak-haknya dari lingkungan terdekatnya seperti dari keluarganya. Selain itu kondisi ekonomi yang memaksa mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya seperti kebutuhan pendidikan. Sementara itu, kebutuhan seperti pendidikan adalah modal dalam pembangunan suatu bangsa. Senyum Community sebagai komunitas yang bergerak di bidang anak mengembangkan suatu strategi pemberdayaan dengan melakukan pendekatan komunitas sebagai upaya memberdayakan kehidupan anak rawan. Penelitian kualitatif ini bermaksud mengetahui lebih jauh bagaimana bentuk program pemberdayaanSenyum Community, tujuan dari pemberdayaan serta hasil dari pelaksanaannya program pemberdayaan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di rumah Senyum Community, panti asuhan serta rumah anak rawan itu sendiri di daerah Yogyakarta.Strategi pemberdayaan oleh Senyum Community tidak terlalu jauh berbeda dengan model pemberdayaan konvensional yaitu memberikan bantuan berupa materi tetapi Senyum Community mengembangkan pemberdayaan alternantif melalui pendekatan personal kepada anak yang berbasis komunitas. Teknik pemberdayaan Senyum Community dengan cara memberikan dorongan berupa motivasi, pengembangkan bakat dan minat serta pendampingan sosial.Beberapa bentuk program Senyum Community berupa pemberian bantuan pendidikan, pelatihan keterampilan, pelatihan wirausaha serta penyediaan sarana dan prasarana sebagai penunjang pemberdayaan. Hasil dari pemberdayaan dapat dilihat dari ketersediaan kebutuhan materi dalam menunjang belajar anak dan segi emosional anak yang tidak merasa minder bersama teman sebayanya, peningkatan kreatifitas dan keterampilan anak-anak serta berinteraksi dengan lingkungan luar.
The number of vulnerable children in Yogyakarta that children from poor families, victims of divorce of parents (family disorganization) and children with disabilities / disabled is one evidence still poor socio-economic condition of our nation. Social circumstances in question is the environment that is not conducive and protection of their rights from the immediate environment such as her family. Besides the economic conditions which forced them unable to meet their basic needs such as education needs. Meanwhile, the need for such education is capital in the development of a nation. Senyum Community as a community engaged in the children develop an empowerment strategy by approaching the community in an effort to empower the lives of vulnerable children. This qualitative study intends to find out more about how the shape Senyum Community empowerment program, the goal of empowerment as well as the results of implementation of the empowerment program. This study used a qualitative approach. Data were collected from the observation, interview and documentation. This research was conducted at Senyum Community homes, orphanages and children's homes in areas prone itself Yogyakarta. Empowerment strategy by Senyum Community are not too much different from the conventional model of empowerment that is donated material but developing a Community Smiles alternantif empowerment through personal approach to children community-based. Senyum Community empowerment techniques by giving encouragement in the form of motivation, developing talents and interests as well as assistance social. Many Community Smiles program forms for the provision of educational assistance, skills training, entrepreneurship training and the provision of facilities and infrastructure as supporting empowerment. Results of empowerment can be seen from the availability of the material needs to support children's learning and emotional aspects of children do not feel inferior alongside their peers, increase creativity and skills of children as well as interacting with the external environment.
Kata Kunci : Senyum Community, Program Pemberdayaan, Anak Rawan