Laporkan Masalah

ARAHAN DESAIN ELEMEN FISIK YANG ANTISIPATIF TERHADAP AKTIVITAS KRIMINAL PADA MALAM HARI DI KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG

FABIOLA C. K. A., Diananta Pramitasari, ST., M.Eng., Ph.D.; Ir. Didik Kristiadi, MLA., MAUD.

2015 | Tesis | S2 Teknik Arsitektur

Desain lingkungan fisik yang baik sangat mendukung perkembangan suatu kawasan dan mampu mewadahi aktivitas di dalam suatu kawasan dengan baik serta memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna ruang jalan. Desain lingkungan fisik yang kurang baik akan berdampak pada penurunan kualitas ruang jalan yang kemudian berakibat pada terjadinya perpindahan pusat aktivitas menuju kawasan yang lebih berkembang sehingga kawasan dengan lingkungan fisik yang kurang baik perlahan ditinggalkan sehingga membentuk “area mati” dan memiliki potensi yang tinggi terhadap aktivitas kriminal. Kawasan Kota Lama Semarang (KKLS) merupakan kawasan dengan nilai sejarah tinggi serta memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan pada sektor pariwisata, ekonomi, dan sosial budaya. Oleh karena itu perlu dilakukan pengembangan dan revitalisasi di KKLS. Pengelolaan KKLS yang cenderung kurang agresif, kurangnya partisipasi masyarakat dan keseriusan Pemerintah Kota dalam mengelola KKLS mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas ruang jalan di KKLS. Penurunan kualitas ruang jalan dan kurangnya aktivitas positif pada malam hari di KKLS mengakibatkan timbulnya image negatif terhadap kawasan sehingga rawan terhadap aktivitas kriminal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik elemen fisik pada ruang jalan dan aktivitas kriminal yang terjadi di KKLS. Metode penelitian menggunakan deduksi teori dengan mengadopsi konsep utama Crime Prevention Through Environmental Design (CPTED) dan menggunakan teori enclosure dan teori sense of space sebagai landasan dalam melakukan penelitian dan menganalisis data. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengkaji ulang relevansi RTBL Kawasan Kota Lama terhadap kondisi KKLS terbaru dan menyusun konsep CPTED untuk Indonesia. Hasil studi yang diperoleh adalah tingkat kerawanan terhadap aktivitas kriminal di jalan lingkungan terutama pada bagian tengah ruas jalan. Beberapa karakteristik elemen fisik di KKLS berpengaruh terhadap terjadinya aktivitas kriminal tersebut terutama elemen disik yang berkaitan dengan aspek natural surveillance dan maintenance (image and milieu) di KKLS. Beberapa arahan desain diusulkan dengan tujuan menciptakan KKLS yang antisipatif terhadap aktivitas kriminal pada malam hari.

Great physical environment design support the region development, able to accommodate activity well, and provide security and comfort for street space users. While poor physical environment design will impact to the quality of street space that resulted in the transfer of activity center to better developed area and causing the poor area gradually abandoned causing "dead area" and high potentially for crime. Kawasan Kota Lama Semarang (KKLS) is an area with a high historical value as well as having good potential for development in tourism, economic, social and cultural sector. Therefore, it is necessary for the development and revitalization in KKLS. KKLS management tends to be less progressive, lack of community participation, and the seriousness of the city government in managing KKLS led to a decline in quality of street space in KKLS. This street space quality decrease and lack of positive activity in the evening causing the negative image of KKLS so vulnerable to crime. This research aims to determine the relationship of physical elements on street space characteristics and criminal activity that occurs in KKLS. Research methods using deduction theory by adopting the major concept of Crime Prevention Through Environmental Design (CPTED) and using enclosure theory and sense of space theory as the basic theory to conduct research and analyze data. This research is expected to be a consideration in the review of the relevance of the RTBL Kawasan Kota Lama against latest conditions and drawing up the concept of CPTED to Indonesia. The results showed the levels of criminal activity against insecurity on the secondary road especially in the central part of roads particularly against vandalism and prostitution. Some characteristics of the physical elements in KKLS effect on the occurrence of criminal activity mainly the physical elements related to the aspect of natural surveillance and maintenance (image and milieu) at KKLS. Design guidelines proposed to create an anticipative place against crime at night.

Kata Kunci : crime prevention, kawasan kota lama semarang, kriminalitas

  1. S2-2015-355927-abstract.pdf  
  2. S2-2015-355927-bibliography.pdf  
  3. S2-2015-355927-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2015-355927-title.pdf