SISTEM SKORING BERDASAR GAMBARAN ELEKTROKARDIOGRAM UNTUK MEMPREDIKSI JENIS GAGAL JANTUNG PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KRONIK

HENDRY PURNASIDHA BAGASWOTO, dr. Erika maharani, Sp.JP(K), dr. Lucia Kris Dinarti, Sp.PD, Sp.JP(K)

2015 | Tesis-Spesialis | SP KARDIOLOGI DAN KEDOKTERAN VASKULAR

Latar Belakang: Gagal jantung dibedakan menjadi 2 berdasarkan fungsi ventrikel kiri, yaitu heart failure with reduced ejection fraction (HFrEF) atau gagal jantung sistolik dan heart failure with preserved ejection fraction (HFpEF) atau gagal jantung diastolik. Mortalitas pasien gagal jantung telah banyak diketahui berbanding terbalik dengan fungsi sistolik ventrikel kiri. Pemeriksaan penunjang diperlukan untuk membedakan kedua jenis gagal jantung ini. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa HFrEF mempunyai kemungkinan yang kecil (<10%) untuk terjadi apabila gambaran elektrokardiogram (EKG) menunjukkan hasil yang normal. Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu sistem skoring berdasar gambaran EKG untuk memprediksi jenis gagal jantung pada pasien gagal jantung kronik. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan studi analitik potong lintang dimana peneliti mengambil data pemeriksaan EKG dan ekokardiografi dari 110 subyek pasien gagal jantung kronik yang menjalani rawat inap maupun rawat jalan di RSUP Dr. Sardjito sejak bulan April 2015. HFrEF didefinisikan sebagai gagal jantung dengan nilai fraksi ejeksi <= 40%. Hasil: Dari 110 subjek, 50 orang mengalami HFpEF dan 60 orang mengalami HFrEF. Hasil analisis regresi logistik multipel menunjukkan beberapa variabel EKG yang menjadi prediktor independen terhadap keluaran seorang pasien mengalami HFrEF, yaitu LAH (OR 4,44), durasi QRS >100 ms (OR 12,65), RBBB (OR 0.109), perubahan segmen ST-T (OR 4,35) dan pemanjangan interval QT (OR 7,40). Berdasarkan hasil analisis kurva ROC, didapatkan HFpEF mempunyai skor -1 hingga +3, sementara HFrEF mempunyai skor +4 hingga +6 dengan nilai sensitivitas 76%, spesifisitas 96%, nilai prediksi positif 95%, nilai prediksi negatif 80% dan akurasi 86%. Simpulan: Sistem skoring yang diperoleh dari penelitian ini, meliputi ada tidaknya LAH, durasi QRS >100 ms, RBBB, perubahan segmen ST-T dan pemanjangan interval QT dapat digunakan untuk memprediksi jenis gagal jantung pada pasien gagal jantung kronik dengan nilai sensitivitas dan spesifisitas yang cukup baik

Introduction: Heart failure divides into 2 types based on left ventricular function, i.e. heart failure with reduced ejection fraction (HFrEF) or systolic heart failure and heart failure with preserved ejection fraction (HFpEF) or diastolic heart failure. The mortality of heart failure patients has been widely known inversely related to the left ventricular systolic function. Supporting examination needed to distinguished these two types of heart failure. Previous study showed HFrEF have small possibility (<10%) to occur when an electrocardiogram (ECG) features showed normal results. This study aims to create a scoring system based on the ECG features to predict the types of heart failure in patients with chronic heart failure. Methods: We performed a cross-sectional analytic study by analyzing ECG and echocardiography data from 110 subjects with chronic heart failure patients hospitalized at Sardjito General Hospital since April 2015. HFrEF is defined as heart failure with an ejection fraction <= 40%. Results: Of the 110 subjects, 50 people have HFpEF, while 60 people suffered HFrEF. Multiple logistic regression analysis showed some ECG variables that became independent predictor of HFrEF, i.e. LAH (OR 4,44), QRS duration >100 ms (OR 12,65), RBBB (OR 0,109), ST-T segment changes (OR 4,35) and prolongation of the QT interval (OR 7,40). Based on ROC curve analysis, we obtained a score for HFpEF -1 to +3, while HFrEF has a score of +4 to +6 with sensitivity 76%, specificity 96%, positive predictive value 95%, negative predictive value 80% and accuracy 86%. Conclusion: Scoring system derived from this study, including the presence or absence of LAH, QRS duration >100 ms, RBBB, ST-T segment changes and prolongation of the QT interval can be used to predict the type of heart failure in patients with chronic heart failure with satisfactory sensitivity and specificity value.

Kata Kunci : gagal jantung kronik, sistem skoring, gambaran eletrokardiogram, jenis gagal jantung; chronic heart failure, scoring system, electrocardiogram features, type of heart failure