Laporkan Masalah

EKSPRESI MIRNA-155 DAN MRNA SUPPRESSOR OF CYTOKINES SIGNALING 1 (SOCS1) PADA PLASMA DARAH PASIEN KANKER PAYUDARA DITINJAU DARI STATUS KLINIKOPATOLOGIS DAN MOLEKULER

DWI NUR INDAH SARI, Prof. dr. Sofia Mubarika, M. Med. Sc., PhD; Prof. DR. dr. Teguh Aryandono, SpB.Onk (K)

2015 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedis

Latar Belakang: MicroRNA (miRNA) merupakan molekul RNA non coding yang memiliki peran penting dalam regulasi ekspresi gen dan berpengaruh terhadap perkembangan berbagai kanker. Salah satu miRNA yang diduga memiliki peran penting dalam perkembangan kanker payudara yaitu miR-155. Ekspresi miR-155 diduga menghambat ekspresi mRNA-mRNA tumor supresor gen yang mengendalikan progesi kanker, salah satunya mRNA SOCS1. Namun, hingga saat ini belum ada laporan mengenai ekspresi miR-155 dan mRNA SOCS1 pada plasma darah penderita kanker payudara berdasarkan status klinikopatologis dan molekuler, khususnya untuk populasi Indonesia. Tujuan : mengetahui ekspresi miR-155 dan mRNA SOCS1 pada plasma darah pasien kanker payudara ditinjau dari status klinikopatologi dan molekuler pasien. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode cross-sectional dengan sampel plasma darah kanker payudara RSUP Dr. Sardjito. RNA diekstraksi menggunakan miRCURY RNA Isolation Kit-Biofluid. cDNA disintesis menggunakan cDNA Synthesis kit II, 8-64 rxns running dengan alat PCR thermal cycler (Biorad c1000) dan deteksi ekspresi miR-155 menggunakan ExiLent SYBR Green master mix, 2.5 mL (Exiqon) dengan alat Real-time qPCR (Biorad CFX 96). mRNA SOCS1 dianalisis dengan One-Step qRT-PCR using KAPA SYBR kit. Hasil real time qPCR keduanya kemudian dianalisis dengan metode Livak dan nilai perbedaan ekspresi dianalisis menggunakan T-test. Hasil: Hasil yang diperoleh pada penelitian ini yaitu ekspresi miR-155 pada stadium lanjut sebesar 2,426 kali lebih tinggi dibandingkan stadium awal (p=0.047), sedangkan ekspresi mRNA SOCS1 pada stadium lanjut sebesar 1,294 kali lebih rendah dibandingkan stadium awal (p=0,170). Namun, ekspresi miR-155 dan mRNA SOCS1 pada ER, PR, HER2 dan subtipe secara statistik tidak menunjukkan perbedaan signifikan. Kesimpulan: Penelitian ini membuktikan bahwa pada plasma darah ekspresi miR-155 yang bersifat onkomir lebih tinggi pada stadium lanjut dibandingkan stadium awal. Dengan demikian, ekspresi miR-155 pada plasma darah mungkin dapat dijadikan biomarker progesi kanker payudara yang minimal invasive.

Background : Breast cancer still be important global health problems. miR-155 was reported had important role in the development of breast cancer. The role of miR-155 is targeting the mRNAs that has an important role as tumor suppressor genes, one of which SOCS1 mRNA. The discovery of miRNA in body fluids become a new hope for the development of minimally invasive cancer biomarker However, until now there has been no report on the expression of miR-155 and SOCS1 mRNA in plasma breast cancer patients based on clinicopathological and molecular status, especially in Indonesian population. Objective: This research try to analyze expressions of miR-155 and SOCS1 mRNA on plasma breast patients based from clinicopathological and molecular status. Methods: This study was conducted using cross-sectional design, sample that has been collected from Dr. Sardjito Hospital. RNA was extracted from plasma using miRCURY RNA Isolation Kit-Biofluid. cDNA synthesised using cDNA Synthesis kit II, 8-64 rxns running by PCR thermal cycler (Biorad c1000) and Real-time qPCR for detection of miR-155 expression using ExiLent SYBR Green master mix (Exiqon) by Biorad CFX 96. mRNA SOCS1 was analyzed by One-Step qRT-PCR using KAPA SYBR kit. Both expression was analyzed by Livaks method and independence T-test. Results: Expression of miR-155 at late stage was 2,426 higher than the early stages (p=0,047), while the mRNA expression of SOCS1 at late stage was 1, 294 lower than early stage (p=0,170). Expression of miR-155 at ER, PR, & HER2 status indicates different values, while the mRNA expression of SOCS1 was not different. miR-155 expression was higher in triple negative, while SOCS1 higher in luminal A. But, the difference are not statistically significant (p value > 0,05). Conclutions: Thus, this study proved that miR-155 and SOCS1 mRNA can be detected in blood plasma and both maybe could be prognostic biomarker in minimal invasive method.

Kata Kunci : Kanker payudara, plasma darah, miR-155, mRNA SOCS1, status klinikopatologi & molekuler; Breast cancer, blood plasma, miR-155, SOCS1 mRNA, clinicopathological status

  1. S2-2015-354561-abstract.pdf  
  2. S2-2015-354561-bibliography.pdf  
  3. S2-2015-354561-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2015-354561-title.pdf