HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN POSTPARTUM BLUES PADA IBU POSTPARTUM DI PUSKESMAS RAMBANGARU KECAMATAN HAHARU KABUPATEN SUMBA TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

IRENE AMBU JELI , DR.Dra.Sumarni, DW.,M.Kes ; dr. Rustamaji., M. Kes

2015 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER

Latar Belakang : Salah satu penyebab tingginya AKI di Indonesia adalah adanya masalah kesehatan mental atau postpartum blues, jika postpartum blues tidak ditangani secara benar dan segera, maka dapat menimbulkan depresi postpartum yang nantinya akan menyebabkan komplikasi terburuk yaitu komplikasi postpartum psikosis. Salah satu faktor yang mempengaruhi postpartum blues adalah kurangnya dukungan sosial baik dalam bentuk dukungan emosi, dukungan penghargaan, dukungan instrumental dan dukungan informasi. Faktor lain yang mempengaruhi adalah tekanan sosial budaya yaitu budaya perkawinan yang mengharuskan pria membawa banyak hewan (belis/mahar) pada wanita yang akan menjadi istrinya. Tujuan : Mengetahui hubungan antara dukungan sosial dan kejadian postpartum blues, mendeskripsikan gambaran dukungan sosial dan gambaran postpartum blues serta bentuk dukungan sosial yang paling banyak diterima oleh ibu postpartum. Metode : Desain penelitian non-experimental, rancangan cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dukungan sosial dari Sarason dan kuesioner postpartum blues yaitu Edinburg Postpartum Depression Scale (EPDS), observasi langsung dan wawancara mendalam pada ibu postpartum yang diambil dengan cara purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan cara univariat. Hasil : Dukungan sosial yang diperoleh ibu postpartum mayoritas kategori rendah 7 orang (70%) dari 10 orang (100%) baik dalam bentuk dukungan emosional (70%), informasional (70%),instrumental (80%) dan penghargaan (80%). Ibu yang mengalami postpartum blues yaitu 8 orang (80%) dan ibu yang mendapat dukungan sosial rendah dan mengalami postpartum blues 7 orang (70%). Kesimpulan : Semua responden yang mendapat dukungan sosial rendah (70%) baik dalam bentuk dukungan emosional, informasional, instrumental, dan penghargaan yang diterima dari suami, keluarga, tetangga, maupun tenaga kesehatan mengalami postpartum blues

Background: One of the causes of high maternal mortality rate in Indonesia is the presence of mental health problems or postpartum blues, postpartum blues if not treated properly and promptly, it can lead to postpartum depression that will cause the worst complication is a complication of postpartum psychosis. One of the factors that affect the postpartum blues is a lack of social support in the form of emotional support, esteem support, instrumental support and information support. Another factor affecting the social and cultural pressures which are cultural marriage requires a man brought a lot of animals (bride price / dowry) to the woman who would become his wife. Objective: To determine the relationship between social support and the incidence of postpartum blues, describes social support picture and description of postpartum blues and other forms of social support for the most widely accepted by postpartum mothers. Methods: The study design non-experimental, cross-sectional design with quantitative and qualitative approaches. Collecting data using a questionnaire of social support from Sarason and questionnaires postpartum blues is Edinburg Postpartum Depression Scale (EPDS), direct observation and in-depth interview on postpartum mothers taken by purposive sampling. Data was analyzed using univariate manner. Results: Social support postpartum mother obtained the majority of the low category 7 (70%) of the 10 people (100%) in the form of emotional support (70%), informational (70%), instrumental (80%) and esteem support (80%). Mothers who experience postpartum blues are 8 people (80%) and those who received low social support and experience postpartum blues 7 people (70%). Conclusions: All respondents who received low social support (70%) either in the form of emotional support, informational, instrumental, and esteem support received from her husband, family, neighbors, and health professionals to experience postpartum blues.

Kata Kunci : Postpartum Blues, Dukungan Sosial, Ibu Postpartum, Belis, Social Support, Mother Postpartum, Dowri