ANGKA KEJADIAN INFESTASI KUTU KEPALA (PEDICULUS HUMANUS CAPITIS) PADA ANAK SD TARAKANITA TRITIS PAKEM SLEMAN YOGYAKARTA

NOOR AMINAH, dr. Tridjoko Hadianto,DTM&H.,M.Kes ; dr. Tri Baskoro Tunggul Satoto, M.Sc,Ph.D .

2015 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER

Latar belakang: Pediculus humanus capitis, atau yang umumnya dikenal sebagai kutu kepala adalah penyebab terjadinya penyakit Pediculosis capitis. Gigitannya akan menyebabkan iritasi pada kulit yang menimbulkan gejala utama gatal. Prevalensi dan insidensi Pediculosis capitis pada anak-anak cukup tinggi. Sekolah Dasar Tarakanita Tritis adalah sebuah sekolah dasar yang berada di Pakem, Kab. Sleman, di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekolah tersebut berlokasi di area pedesaan yang dapat menjadi faktor resiko dari terjadinya infestasi kutu kepala. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian infestasi kutu kepala (Pediculus humanus capitis) pada anak SD Tarakanita Tritis, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan 62 subjek penelitian. Untuk mendiagnosis infestasi dengan cara pemeriksaan secara visual dan pemeriksaan spesimen di laboratorium Parasitologi FK-UGM. Pemeriksaan pada lab dengan menggunakan metode mounting pada slide dengan gelatin. Kuisoner mengenai perilaku kebersihan diri diberikan untuk dianalisis hubungannya dengan infestasi kutu kepala. Hasil Penelitian: Angka kejadian infestasi kutu kepala (Pediculus humanus capitis) pada populasi murid SD Tarakanita Tritis adalah sebesar 11,3% dengan ditemukannya 7 subjek positif, 100% berjenis kelamin perempuan dengan frekuensi tertinggi pada umur 10 tahun. Hubungan perilaku kebersihan diri dengan kejadian infestasi tidak terlalu jelas. Kesimpulan: Angka kejadian infestasi kutu kepala (Pediculus humanus capitis) pada populasi murid SD Tarakanita Tritis adalah sebesar 11,3%.

Background: Pediculus humanus capitis, or more commonly known as head lice is the cause of Pediculosis capitis. The bite will cause irritation to the skin that causes main symptom of itching. The prevalence and incidence of Pediculosis capitis in children were quite high. SD Tarakanita Tritis is an elementary school that is located in Pakem, Sleman district, in Special region of Yogyakarta. The school is located in a rural area that can be a risk factor for head lice infestation. Objective: The aim of this study was to find the prevalence of head lice infestation (Pediculus humanus capitis) in SD Tarakanita Tritis, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Method: This was a descriptive analytic study with 62 subjects. To diagnose the infestation was by means of visual inspection and specimen examination done in the Parasitology laboratory of FK-UGM. Examination in the lab was using mounting method on slides with gelatin. Questionnaire about personal hygiene was given for then to be analyzed its association with head lice infestation. Result: The prevalence of head lice infestation (Pediculus humanus capitis) among SD Tarakanita Tritis students population is 11.3%, with 7 positive subjects found, 100% were female gender, with the highest frequency at the age of 10 years old. Personal hygiene relationship with the prevalence of infestation is not clear. Conclusion: The prevalence of head lice infestation (Pediculus humanus capitis) among SD Tarakanita Tritis students population is 11.3%.

Kata Kunci : Infestasi Kutu Kepala, Pediculus Humanus Capitis, anak SD Tarakanita Tritis, Pakem Sleman