KAJIAN TINGKATAN SUKSESI DI HUTAN RAKYAT DUSUN KOPENG DESA KEPUHARJO KECAMATAN CANGKRINGAN PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI 2010

PRISMA AZIS SETYO P, Singgih Utomo, S.Hut.,M.Sc.

2015 | Tugas Akhir | D3 PENGELOLAAN HUTAN SV

Bencana alam letusan Gunung Merapi yang terjadi pada bulan Oktober 2010 memberikan dampak kerusakan lingkungan di sekitarnya. Dusun Kopeng Desa Kepuharjo merupakan salah satu dusun terdampak erupsi Gunung Merapi yang letaknya berada pada lereng sisi selatan Gunung Merapi. Dampak erupsi yang terjadi menyebabkan tumbuhan rusak akibat hanyut terbawa aliran lahar dingin maupun terbakar oleh suhu panas saat terjadi erupsi dan masih terdapat beberapa jenis yang masih tumbuh pada lokasi tersebut. Lokasi terdampak langsung di cirikan dengan adanya material batuan dan pasiran sedangkan lokasi terdampak tidak langsung di cirikan dengan adanya material berupa abu vulkanik saja. Hingga saat ini setelah 5 tahun erupsi Gunung Merapi belum banyak penelitian tentang perkembangan kembalinya tumbuhan di Dusun Kopeng Desa Kepuharjo, sehingga perlu dilakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat suksesi dan jenis-jenis tumbuhan penyusun yang sudah ada di lokasi Dusun Kopeng Desa Kepuharjo pasca erupsi Gunung Merapi. Penelitian ini menggunakan sistem sensus pada plot / petak ukur yang dibuat sejajar kontur antar plot dengan mengamati jumlah dan jenis penyusun tumbuhan yang menempati lokasi terdampak erupsi baik terdampak langsung maupun tidak langsung dan di ukur jarak tiap plot dari Sungai Gendol untuk mengetahui jumlah tumbuhan dari perbedaan jarak lokasi dengan sungai. Hasil penelitian menunjukkan kondisi 5 tahun pasca erupsi berdasarkan tahapan jalan terjadinya suksesi, lokasi terdampak langsung berawal dari xerosere dan lokasi terdampak tidak langsung berawal dari mesosere. Tahap mesosere memiliki kemampuan kembalinya tumbuhan lebih cepat dibandingkan xerosere, hal ini terbukti mesosere berada pada tingkat agregatiaon sedangkan xerosere berada pada tingkat escessis. Jenis tumbuhan yang tumbuh pada lokasi terdampak langsung meliputi Amprung, Alang-alang, Rumput bambu, Phytirogramma, Edelweis dan Acacia decurrens, sedangkan pada lokasi terdampak tidak langsung meliputi Kerinyu, Pakis, Irengan, Acacia decurrens, Nangka, Alang-alang, dan Amprung.

The natural disaster eruption of Merapi mounth that occurred in October of 2010 provide impact environmental damage in the vicinity. Kopeng hamlet of Kepuharjo village affected is one of the eruption of Mount Merapi is located on the South side of the slopes of Mount Merapi. The impact eruption occurs causing drifting plants damaged by cold lava flow and burnt by hot temperatures during an eruption and there are several types that are still growing at that location. The location is directly affected is characterized by the existence of rocks and sandy material while not directly affected location is characterized by the existence of any material in the form of volcanic ash. Until now, five years after the eruption of Mount Merapi has not been much research on the development of the return of the plant in Hamlet Kopeng Kepuharjo village, so it is necessary to study. This research aims to know the rate of succession and other types of plant constituents that already exist in the location of the hamlet of Kepuharjo Village Kopeng post eruption of Merapi Mounth. This study uses census system on the plot/swath measure made parallel between contour plots by observing the number of and types of plant constituents which occupies the location of the eruption affected either directly or indirectly affected and in measuring the distance of each plot of the Habanero to know the number of plants from the difference in the distance of the location by the river. The results showed the condition of five years after the eruption by way of a succession of stages, locations directly affected originated from xerosere and locations affected indirectly originated from mesosere. Stage mesosere plants have the ability to return more quickly than xerosere, it proved to be at the level mesosere agregatiaon while xerosere is at a level escessis. Types of plants that grow in locations directly affected include Amprung, reeds, bamboo grass, Phytirogramma, Edelweiss and Acacia decurrens, while on location not directly affected include Kerinyu, Pakis, Irengan, Acacia decurrens, Jackfruit, Reed, and Amprung.

Kata Kunci : Suksesi, Dampak erupsi, Dusun Kopeng/ Succession, Impact of succession, Kopeng Hamlet