Laporkan Masalah

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI UNTUK PEMETAAN TINGKAT KERAWANAN BENCANA TANAH LONGSOR DI KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN

RACHMA MUTHIA, Dr. Sudaryatno, M.Si.

2015 | Tugas Akhir | D3 PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFROMASI GEOGRAFI SV

Longsor merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia. Bencana longsor terjadi akibat perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran yang bergerak ke bawah atau keluar lereng. Penelitian ini bertujuan untuk pembuatan peta tingkat kerawanan longsor menggunakan Sistem Informasi Geografi di Kecamatan Prambanan yang dapat digunakan untuk memperkirakan banyaknya kerugian baik material maupun non material. Kecamatan Prambanan merupakan wilayah yang 70 % adalah perbukitan yang memiliki kemiringan lereng terjal sehingga rawan terhadap bencana longsor. Sumber data yang digunakan yaitu data kontur, dan data sekunder yang didapatkan dari BAPPEDA Kabupaten Sleman. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif berjenjang tertimbang dengan memberikan nilai pengharkatan dan menggunakan bobot yang berbeda pada setiap variabel yang digunakan dalam analisisnya. Parameter penyusun yang digunakan yaitu penggunaan lahan, kemiringan lereng, jenis batuan, jenis tanah, zona patahan/gempa, dan curah hujan yang didapatkan dari deduksi peta peta tematik dan cek lapangan. Sistem informasi geografi berperan mengolah dan menganalisis parameter-parameter tanah longsor dengan menggunakan operasi intersect. Sistem informasi geografi sangat membantu dan memudahkan dalam pemetaan rawan tanah longsor Analisis data yang dilakukan dengan Sistem Informasi Geografi menghasilkan peta daerah rawan longsor lahan di kecamatan Prambanan, yang terbagi menjadi empat kelas yaitu kelas bahaya rendah 655,55 Ha (16 %), kelas bahaya sedang 1.669,77 Ha (41%), kelas bahaya tinggi 1.736,46 Ha (42 %),dan kelas bahaya sangat tinggi 35,40 Ha (1 %).

Landslide is one of the disasters that often occur in Indonesia. Landslides caused by displacement of the slope in the form of rock-forming material, material destruction, soil, or material mixture move down or off the slopes. This study aims to map-making level of vulnerability to landslides using Geographical Information Systems in Sub Prambanan which can be used to estimate the amount of losses both material and non-material. Prambanan District is an area of which 70% are hills that has a steep slope that is prone to landslides. Source of data used are contour data, and secondary data obtained from BAPPEDA Sleman. This study uses a quantitative approach to give a weighted tiered pengharkatan value and use different weights for each variable used in the analysis. Constituent parameters used are land use, slope, rock type, soil type, fault zone / quake, and rainfall obtained from deduction maps thematic maps and field checks. Geographic information systems contribute to process and analyze the parameters of a landslide by using operations intersect. Geographic information systems are very helpful and facilitate the mapping prone to landslides. Data analysis was performed with a Geographic Information System to produce maps of landslide-prone areas of land in the district of Prambanan, which are divided into four classes, namely low hazard classes 655.55 ha (16%), class of hazard were 1.66977 ha (41%), hazard class high 1.736,46 ha (42%), and very high hazard class 35.40 ha (1%).

Kata Kunci : Tanah Longsor, SIG, Rawan

  1. D3-2015-331954-abstract.pdf  
  2. D3-2015-331954-bibliography.pdf  
  3. D3-2015-331954-tableofcontent.pdf  
  4. D3-2015-331954-title.pdf