ANALISIS DAYA SAING USAHATANI TEBU DI KABUPATEN LUMAJANG

ARDHITO RACHMAN N, Dr.Ir. Any Suryantini, M.M.; Dr.Ir. Slamet Hartono, M.Sc.

2015 | Skripsi | S1 SOSIAL EKONOMI PERTANIAN (AGROBISNIS)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya saing kompetitif dan komparatif usahatani tebu di Kabupaten Lumajang. Metode yang digunakan yaitu Policy Analysis Matrix (PAM). Tahap awal untuk metode PAM yaitu dengan menentukan harga privat, harga bayangan, dan nilai tukar bayangan (SER). Untuk memperoleh nilai daya saing kompetitif yaitu dengan menghitung nilai Private Profitability (PP) dan Private Cost Ratio Cost Ratio (PCR). Untuk memperoleh nilai daya saing komparatif yaitu dengan menghitung nilai Social Provitability (SP) dan Domestic Cost Ratio (DCR). Daya saing kompetitif usahatani tebu di Kabupaten Lumajang ditentukan dengan kriteria postif pada PP dan PCR. Daya saing komparatif usahatani tebu ditentukan dengan kriteria positif pada SP dan DCR. Hasil penelitian diperoleh bahwa usahatani tebu di Kabupaten Lumajang memiliki daya saing kompetitif dan komperatif. Hal ini ditunjukkan dengan nilai PP (Rp 10.171.650,69) artinya usahatani tersebut menguntungkan secara finansial dan nilai PCR (0,68) artinya untuk menambah satu satuan output pada harga privat harus mengorbankan 0,68 satuan biaya input domestik pada harga privat. Nilai SP (1.962.525,24) artinya usahatani tersebut menguntungkan secara ekonomi dan nilai PCR (0,92) artinya untuk menghasilkan satu satuan output pada harga sosial harus mengorbankan 0,92 satua biaya input domestik pada harga sosial.

This study aimed to analyze the competitive and comparative advantage of sugar cane farming in Lumajang. The method used is Policy Analysis Matrix (PAM). Early stage of PAM is to determine private prices, shadow prices and the shadow exchange rate (SER). To obtain the value of the competitive advantage by calculating the value of Private Profitability (PP) and Private Cost Ratio Cost Ratio (PCR). To obtain the value of comparative advantage by calculating the value of Social Provitability (SP) and Domestic Cost Ratio (DCR). Competitive advantage of sugar cane farming in Lumajang is determined by positive criteria of PP and PCR. Comparative advantage of sugar cane farming is determined by postive criteia of SP and DCR. The result showed that sugar cane farming in Lumajang have competitive and comparative advantage. This is indicated by the value of PP (Rp. 10.171.650,69) means that farming is financially profitable and value of PCR (0,68) means to increase one unit of output at the private price must be spent 0,68 unit of domestic input costs at private prices. SP value of (Rp. 1.962.525,24) means that farming is economically profitable and value of PCR (0,92) means to increase one unit of output at the social price must be spent 0,92 of domestic inputs costs at social price.

Kata Kunci : daya saing kompetitif, daya saing komparatif, harga privat, harga sosial.