REALISASI KEBIJAKAN KONSERVASI KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG
ADITYA HARYO UTOMO, Widyasari Her Nugrahandika ST., M.Sc.
2015 | Skripsi | S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAKebijakan konservasi merupakan suatu bentuk tindak lanjut dari teori dan konsep konservasi yang dilakukan untuk mengendalikan dan melestarikan kawasan konservasi. Kebijakan konservasi memiliki banyak cara dalam penanganan konservasinya terhadap kawasan. Kawasan Kota Lama Semarang merupakan kawasan historik peninggalan bangsa kolonial Belanda yang memiliki nilai-nilai arsitektur dan sejarah. Pada perkembangannya, keterbengkalaian bangunan berujung pada terancamnya keutuhan bangunan secara khusus dan citra kawasan secara umum. Oleh karena itu, penelitian ini berusaha menemukan seperti apa realisasi mengenai kebijakan konservasi di Kawasan Kota Lama Semarang dan melihat apa yang menjadi faktor-faktor pendukung dan penghambat realisasi kebijakan konservasi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deduktif kualitatif. Teori konservasi digunakan untuk melihat tujuan dan kriteria kawasan konservasi. Hasil temuan di lapangan digunakan sebagai acuan dalam melihat sejauh mana realisasi terkait kebijakan konservasi di Kawasan Kota Lama Semarang. Kebijakan konservasi yang ada di Kawasan Kota Lama semarang dari penilaian dan temuan di lapangan menunjukkan bahwa kebijakan konservasi yang ada belum mampu terealisasi secara menyeluruh. Faktor utama yang menjadi kendala antara lain penegakan aturan konservasi yang belum maksimal, kinerja organisasi pengelola yang belum optimal, dan sosialisasi yang masih terkendala.
Conservation policy is a form to follow-up the theories and concepts of conservation. They are made to control and preserve the conservation area. Conservation policies have many ways to handling the conservation of the region it self. Old Town Area of Semarang is an area of the nation's historic of Dutch colonial heritage which has architectural values and also a history. On its way, the abandonment of buildings made specifically building integrity and image of the region in general is threatened. Therefore, this study tried to find how the realization of the conservation policy in the Old Town area of Semarang and see what the factors supporting and hindering the realization of the conservation policy. This study used a qualitative deductive method. Conservation theory is used to look at the purpose and criteria for conservation areas. The findings in the field are used as a reference in view of the extent of the realization of the policy-related conservation in the Old Town area of Semarang. Conservation policy in the Old Town area of Semarang of assessment and findings in the field shows that conservation policies have not been able to be perfectly realized. The main factors that become obstacles include enforcement of conservation rules are not maximum, performance management organization that is not optimal, and socialization are still constrained.
Kata Kunci : kebijakan konservasi, realisasi, kota lama / conservation policy, the realization, the old town