IDENTIFIKASI LAHAN KRITIS UNTUK ARAHAN REHABILITASI LAHAN SUB DAS KEDUANG DAS SOLO
HAFIDH SISWONO, Dr. Senawi SNHB, M.P
2015 | Skripsi | S1 KEHUTANANDewasa ini kebutuhan akan sumber daya alam (SDA) khususnya penggunaan lahan terus meningkat dari waktu ke waktu dan mendukung kemerosotan SDA lahan baik kualitas maupun kuantitasnya. Salah satu bentuk kemerosotan SDA adalah terbentuknya lahan kritis. Aktivitas manusia di atas lahan dalam berbagai bentuk penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan kemampuan lahan merupakan salah satu pemicu penyebab terjadinya lahan kritis. Untuk itulah perlu dilakukan identifikasi lahan kritis sebagai bagian dari monitoring dan evaluasi dalam pengelolaan sumber daya lahan.Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi lahan kritis meliputi tingkat kekritisan dan persebaran luas serta memberikan arahan rehabilitasi lahan (RHL) sebagai arahan kegiatan pengelolaan sumber daya lahan. Lokasi penelitian dilakukan di Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Keduang Kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa Tengah. Metode identifikasi lahan kritis yang digunakan adalah overlay antara parameter-parameter penyusun, yaitu tutupan lahan, kemiringan lereng, tingkat erosi dan manajemen. Penentuan arahan RHL mengacu pada sistem perencanaan pengelolaan DAS dengan mempertimbangkan tingkat kekritisan lahan, fungsi kawasan dan penggunaan lahan. Hasil penelitian menunjukan Luas lahan kritis Sub DAS Keduang 2600,72 ha (6,54% luas wilayah Sub DAS), lahan agak kritis7983,53ha (20,09%), lahan potensial kritis 18281,83 ha (46,01%) dan lahan tidak kritis 10871,04 ha (27,36%). Persebaran lahan kritis yang paling luas berada pada bagian hilir Sub DAS Keduang. Bentuk-bentuk arahan RHL di wilayah Sub DAS Keduang adalah kombinasi sipil teknis dan vegetatif. Pada kawasan penyangga, lindung dan budidaya. Arahan RHL pada kawasan lindung dan penyangga dapat berupa reboisasi, mulsa, Dam pengendali (Dpi) dan Dam penahan (Dpn) . Sedang pada kawasan budidaya, arahan RHL dapat berupa reboisasi, hutan rakyat,tanaman penutup tanah,saluran pembuangan air, embung,teras gulud, teras kredit, teras individu,rorak, agroforestry,agrosilvopastur, Dpn, Dpi, mulsa dan pemberian kompos.
Today the need for natural resources (SDA) of land use special continued to increase from time to time and supports deterioration SDA of both the quality and quantity.One form of natural resources of deterioration is the forming of a critical lands.Human activity on the land in various forms of land use which is not in accordance with the ability of land is one of a trigger cause of the critical areas.And for that needs to be done identification critical lands as part of monitoring and evaluation in the management of SDA.Purpose of this research to identify critical areas covering the level of critical lands and broad distribution as well as giving directives forest and land rehabilitation (RHL) as the direction of resources management activities land. The location of the research was done in Keduang watershed ( DAS ) district wonogiri province of central java.This study used approaches of critical lands that is used is parameters overlay between land cover, slope of land ,level of erosion danger and management level .The determination of the direction of RHL reference to management planning the watershed system with account the level of critical land , areal function and of land use . The results of research showed critical land of keduang watershed 2600,72 ha ( 6,54 % size of area ), rather critical land 7983,53ha ( 20,09 % ), critical potential land 18281,83 ha ( 46,01 % ) and not critical land 10871,04 ha ( 27,36 % ) .Distribution critical areas the most extensive be on the downstream keduang watershed. Mode of treatment of direction of land and forest rehabilitation in the area of Keduang watershed was combination of technical and vegetative civil. In the buffer zone, protection, and cultivation treatment of direction of land and forest rehabilitation could be performed by conducting reforestation, mulsa, retaining DAM (Dpn) and checking DAM (Dpi). Whereas in cultivation treatment of direction of land and forest rehabilitation land could be performed by reforestation,community forest, cover crop, draine(SPA) gulud terrace, credit terrace, individual terrace,rorak, agroforestry, agrosilvopasture,mulsa and fertilizations with kompos.
Kata Kunci : Lahan Kritis, Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL), Sub DAS Keduang