EFEKTIVITAS PROCHLORAZ Mn 50 WP UNTUK MENGENDALIKAN Ceratocystis spp. PADA Acacia mangium

EKA FEBRIYANTI, Dr.Ir.Sri Rahayu, M.P.; Ananto Triyogo, S.Hut., M.Sc., Ph.D.

2015 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Acacia mangium Willd. (akasia) merupakan jenis cepat tumbuh yang memiliki persebaran alami di Queensland Australia Timur, Papua New Guinea, Maluku dan Irian Jaya. Pada saat ini jamur Ceratocystis spp. telah menjadi salah satu penyakit serius pada Acacia mangium di Indonesia, dan menimbulkan gejala busuk batang yang menyebabkan kematian secara cepat terutama pada tanaman akasia muda. Ceratocystis spp. merupakan patogen yang tidak memiliki masa inkubasi, sehingga perlu pengendalian secara cepat, salah satunya dengan menggunakan fungisida kontak. Prochloraz Mn 50 WP merupakan fungisida kontak yang bersifat protektan dan mampu mengendalikan jamur dari kelas Ascomycetes yang terbukti efektif pada tanaman pertanian. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi potensi Prochloraz Mn 50 WP untuk mengendalikan jamur Ceratocystis spp. pada semai akasia. Penelitian dilaksanakan di Persemaian Fakultas Kehutanan dan Laboratorium Perlindungan Hutan Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta. Penelitian menggunakan semai akasia berumur 8 bulan dan dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 2 waktu aplikasi fungisida yaitu sebelum inokulasi dan setelah inokulasi, serta 4 konsentrasi fungisida yaitu 0g/l (kontrol); 0,5g/l; 1,5g/l; dan 2,5g/l, dengan masing-masing konsentrasi terdiri dari 12 ulangan, sehingga secara keseluruhan terdapat 96 unit sampel, yang diamati pada hari ke 10, 13, dan16 setelah perlakuan, dengan metode sampel terbuang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektifitas Prochloraz Mn 50 WP dengan konsentrasi 0,5%; 1,5% dan 2,5 % efektif menekan luas serangan sebesar 3,2% sampai 9% (10 hari); 0% sampai 3,1% (13 hari) dan 0% sampai 2,1% (16 hari) setelah perlakuan dan efektif menekan luas diskolorasi sebesar 0% (10 hari); 27,9% sampai 31,2% (13 hari) dan 24,8% sampai 28,2% (16 hari) setelah perlakuan. Meskipun efektivitas fungisida dengan satu kali perlakuan menunjukkan efektivitas yang rendah, namun pada konsentrasi tersebut fungisida mampu menghambat pertumbuhan miselia sehingga tidak sampai berkembang dibagian empulur batang. Dengan demikian perlu dilakukan aplikasi fungisida secara berulang sebelum 10 hari, sehingga diharapkan efektivitasnya dapat meningkat.

Acacia mangium Willd. (acacia) is a fast growing species that spreads naturally in Queensland East Australia, Papua New Guinea, Maluku and Irian Jaya. At this time Ceratocystis spp. has become one of the serious disease of Acacia mangium in Indonesia, and causes symptom of stem rot that results in rapid death, especially in young acacia plants. Ceratocystis spp. is a pathogen that needs no incubation period, consequently it needs to be quickly controlled using, for example a contact fungicide. Prochloraz Mn 50 WP is a contact fungicide that is protective and able to control fungi of the Ascomycetes class. It is proven to be effective for agricultural crops. The aim of this research is to evaluate the effectiveness of Prochloraz Mn 50 WP to control Ceratocystis spp. on acacia seedlings. This research was conducted at the Nursery and the Forest Protection Laboratory of the Faculty of Forestry, Gadjah Mada University (UGM), Yogyakarta. This research used eight-month old acacia seedlings designed using Completely Randomized Design (CRD), consisted of two time fungicide applications, i.e. before inoculation and after inoculation, and 4 concentrations of the fungicide, i.e. 0g/l (control); 0,5g /l; 1,5g/l; and 2,5g /l, each of which consisted of 12 replications. The total sample was then 96 units observed after treatment on day 10, 13, and 16 by appliying wasted sample method. The results showed that Prochloraz Mn 50 WP with the concentration of 0,5g/l; 1,5g/l and 2,5g/l were effective to suppress disease incidence of as much as 3,2% to 9% (10 days); 0% to 3,1% (13 days) and 0% to 2,1% (16 days) after treatment. They were also effective to suppress discoloration of as much as 0% (10 days); 27,9% to 31,2% (13 days) and 24,8% to 28,2% (16 days) after treatment. Even though the effectiveness of fungicide with one treatment was low, the fungicide with those concentrations could inhibit the growth of mycelial to the stem pit section. A repeated fungicide application, therefore needs to be conducted before 10 days so that its effectiveness can be increased.

Kata Kunci : Acacia mangium, Ceratocystis, Efektivitas, Prochloraz Mn 50 WP