Uji Lapangan Penerimaan Siaran TV Digital Di Kawasan Sekitar Yogyakarta
RYAN EKA PUTRA, Ir. Budi Setiyanto, MT.; Ir. Wahyu Dewanto, M.T
2015 | Skripsi | S1 TEKNIK ELEKTRODVB-T2 dipilih sebagai Standar Televisi Digital Terresterial di Indonesia. Di Yogyakarta, ada beberapa pemancar DVB-T2 yang melakukan siaran percobaan. Saluran yang telah digunakan untuk percobaan adalah 25, 27, 29,35, 41, dan 47. Laporan ini menyajikan hasil pengukuran sinyal DVB-T2 di delapan lokasi berbeda yaitu Patuk, Delanggu, Jepitu, Sanden, Bagelen, Tanduk, Cawas, dan Eromoko. Sebuah alat khusus dan canggih penerima TV digital digunakan untuk melakukan pengukuran sinyal DVB-T2. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa beberapa daerah tidak terliput. Fenomena ini mungkin disebabkan oleh hambatan antara pemancar DVB-T2 dan penerima DVB-T2 yaitu, gunung, bukit, dan bangunan. Efek yang dialami oleh pengguna adalah sinyal tidak terdeteksi. Beberapa daerah yang mengalami fenomena tersebut Jepitu, Sanden, Bagelen, Tanduk, dan Eromoko. Kata kunci : DVB-T2, Permen, dan stasiun TV
DVB-T2 is chosen as Terrestrial Digital Television Standard in Indonesia. In Yogyakarta, there are several DVB-T2 transmitters are going under broadcasting trial. Channels which have been used for the trial are 25, 27, 29,35, 41, and 47. This report presents the field measurement of DVB-T2 signal at eight different locations, i.e. Patuk, Delanggu, Jepitu, Sanden, Bagelen, Tanduk, Cawas, and Eromoko. A special and sophisticated tool Digital TV receiver was used to obtain the DVB-T2 signal measurement. The measurement results show that some areas are not covered. This phenomenon maybe caused by obstacles between the DVB-T2 transmitter and the DVB-T2 receiver, i,e, mountains, hills, and buildings. The effect that experienced by user is the undetectable signal. Some regions that experienced such phenomenon are Jepitu, Sanden, Bagelen, Tanduk, and Eromoko. Keywords: DVB-T2, Permen, and TV stations
Kata Kunci : DVB-T2, Permen, stasiun TV