Laporkan Masalah

Politik Adat Studi Lembaga Adat pada Masyarakat Dayak Tamambaloh Kalimantan Barat

ARITA NUGRAHENI, Prof. Dr. Irwan Abdullah, M.A

2015 | Skripsi | S1 ANTROPOLOGI BUDAYA

Keberadaan lembaga adat merupakan salah satu ciri yang khas dari masyarakat adat di Indonesia, dan salah satunya dapat ditemukan pada Masyarakat Adat Dayak Tamambaloh di Desa Ulak Pauk, Kalimantan Barat. Eksistensinya saat ini tidak dapat dilepaskan dari ikatan historis masyarakat Ulak Pauk dengan tradisi yang mereka jaga dari generasi ke generasi. Lembaga adat menjadi otoritas yang mengakomodir hal-hal yang berkaitan dengan hubungan masyarakat dengan leluhur, pengaturan pelaksanaan praktik-praktik adat, dan juga cara-cara hidup yang terangkum dalam hukum adat Dayak Tamambaloh. Kajian tentang lembaga adat di Ulak Pauk semakin menarik ketika diletakkan di tengah diskursus sawit. Sawit sebagai komoditi yang mengubah sistem ekonomi di banyak tempat di Kalimantan, secara signifikan memengaruhi dinamika lembaga adat di Ulak Pauk. Masyarakat Desa Ulak Pauk yang berseteru paham terkait rencana pembukaan perkebunan sawit, berupaya mencari jalan keluar melalui mekanisme penguatan lembaga adat. Praktik penguatan adat ini dilakukan dengan cara penunjukan kepala adat desa baru, setelah sekian lama jabatan tersebut tidak difungsikan. Cara yang ditempuh guna melancarkan penunjukan ini adalah dengan membentuk sebuah kepanitiaan yang disebut dengan Panitia Pemilihan Kepala Adat (PPKA).

A traditional institutions is one of characteristic of indigenous peoples in Indonesia, and it can be found on indigenous Dayak Tamambaloh in Ulak Pauk village, West Kalimantan. The existence of traditional institutions today can not be separated from historical ties between society and their tradition that they keep from generation to generation. Traditional institutions become the authority which accommodate matters relating to public relations, ancestors relationship, land, customs, and also the ways of life of indigenous Dayak that summarized in Tamambalohs custom law. Studies on traditional institutions in Ulak Pauk more interesting when placed in the middle of the palm oil discourse. As a commodity that change the economic system in many places in Borneo island, Palm Oil significantly affect the dynamics of traditional institutions in Ulak Pauk. Peoples of Ulak Pauk understand warring related to the plan of palm plantations, trying to find a way out through the mechanism of strengthening traditional institutions. Strengthening of customary practices is done by the appointment of a new kepala adat, after the cede vecante moment. They make committee called the Panitia Pembentukan Kepala Adat (PPKA) to vote the new kepala adat.

Kata Kunci : Politik, Lembaga Adat, Masyarakat Adat, Kelapa Sawit

  1. S1-2015-318526-abstract.pdf  
  2. S1-2015-318526-bibliography.pdf  
  3. S1-2015-318526-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2015-318526-title.pdf