STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN SITUS LIYANGAN SEBAGAI DAYA TARIK WISATA
LIGA LISTIAN HYANG HAGTHIAN, Fahmi Prihantoro, S.S., S.H., M.A.; Yulita Kusumasari, S.T., M.Sc.
2015 | Skripsi | S1 PARIWISATAINTISARI Indonesia mempunyai wilayah yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Indonesia mempunyai daya tarik wisata budaya yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya Provinsi Jawa Tengah. Jawa Tengah merupakan Provinsi yang mempunyai banyak peninggalan sejarah seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, Situs Purbakala Sangiran, dan masih banyak lagi yang tersebar di Jawa Tengah. Temanggung merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki potensi besar dalam pengembangan pariwista. Potensi ini didukung oleh lokasinya yang merupakan jalur perlintasan wisata antara Candi Borobudur dan kawasan Dieng. Sayangnya, saat ini Kabupaten Temanggung hanya memiliki destinasi wisata yang kurang menarik, sehingga untuk pengembangan ke depan perlu diciptakan Obyek dan Daya Tarik Wisata Andalan serta Obyek dan Daya Tarik Wisata pendukung. Situs Liyangan merupakan situs purbakala yang diperkirakan sekitar dari abad ke-9 atau abad ke-10 Masehi. Situs yang berbentuk candi Hindu ini memiliki potensi untuk dijadikan destinasi wisata, khususnya di Kabupaten Temanggung yang belum ada penemuan sebesar ini sebelumnya. Potensi yang berupa situs terkompleks se-Indonesia ini akan menjadi primadona destinasi wisata di kawasan Kabupaten Temanggung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja potensi wisata yang dimiliki oleh Situs Liyangan dan untuk mengetahui seperti apa upaya pengembangan yang dapat dilakukan di Situs Liyangan. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data, yaitu dengan observasi langsung ke lokasi, studi pustaka terkait dengan situs Liyangan, dan wawancara stakeholder terkait pengelolaan destinasi, serta dengan dokumentasi. Hasil penelitian yang didapat mengenai Potensi dan Upaya Pengembangan Kawasan Situs Liyangan Sebagai Daya Tarik Wisata yaitu bila ditinjau ketiga komponen produk wisata dan juga kelembagaan, Situs Liyangan untuk kegiatan pariwisata dirasa kurang dikarenakan fasilitas yang menunjang kegiatan pariwisata masih belum maksimal dan masih terbatasnya aktivitas yang dilakukan di lokasi situs. Aktivitas yang bisa dilakukan wisatawan selain melihat Situs Liyangan dan mengabadikannya melalui foto. Selain itu akses jalan menuju situs masih berupa jalan berbatu dan minimnya petunjuk jalan menuju Situs Liyangan. Oleh sebab itu diperlukan pengembangan pada ke-empat komponen tersebut sehingga dapat mewujudkan Situs Liyangan sebagai wisata budaya. Setelah dilakukan penelitian ini, diharapkan pihak-pihak terkait segera memenuhi peningkatan fasilitas penunjang pariwisata, pembebasan lahan untuk mempercepat proses eskavasi, akomodasi jalan sehingga dapat mengoptimalkan Situs Liyangan sebagai wisata budaya.
ABSTRACT Indonesia has a territory which spread from Sabang to Merauke. Indonesia has a cultural tourist attraction scattered throughout Indonesia, one of Central Java province. Central Java is the province that has many historical relics such as Borobudur, Prambanan, Archeological Sites Sangiran, and many more are scattered in Central Java. Temanggung is a regency in Central Java which has great potential in the development of tourism. This potential is supported by a track crossing location between Borobudur travel and Dieng. Unfortunately, at this time Temanggung only has a less attractive tourist destinations, so for future development needs to be created places and attractions as well as the mainstay of places and attractions supporters. Site Liyangan an archaeological site that is estimated to be around from the 9th century or 10th century AD. Sites that shaped this Hindu temple has the potential to be a tourist destination, especially in the Temanggung has been no discovery of this magnitude before. Potential in the form of the most complex sites in Indonesia this would be excellent tourist destinations in Temanggung. This study aims to find out what the tourism potential owned by Liyangan site and to know what kind of development effort can be done in Liyangan site. This research was conducted by collecting data, namely the direct observation to the location, literature studies related to Liyangan sites, and interview stakeholder destination management, as well as the documentation. Research results obtained on the Potential and Development Efforts Liyangan Site As a Tourist Attractions when viewed three components of the tourism product and also institutional, Liyangan site for tourism activities due to the perceived lack of facilities that support tourism activities is not maximized and the limited activities carried out in location of the site. Activities that tourists can do besides see Liyangan site and through photographs. Besides the access road to the site is still a rocky road and the lack of guidance path to Liyangan site. It therefore requires the development in all four components so that they can realize Liyangan as a cultural tourism site. After doing research, it is hoped relevant parties immediately meet the increasing tourism support facilities, land acquisition to accelerate the process of excavation, accommodation road so as to optimize the site Liyangan as cultural tourism. Keywords: Liyangan sites, three components of tourism products and institutions, tourist destinations
Kata Kunci : situs liyangan, 3 komponen produk wisata dan kelembagaan, destinasi wisata/ Liyangan sites, three components of tourism products and institutions, tourist destinations