Laporkan Masalah

Pengaruh Penerapan Buku Pedoman Asuhan Gizi Balita Kurang Gizi Di Tingkat Keluarga Terhadap Peningkatan Pengetahuan Gizi IBu, Asupan Gizi, dan Status Gizi Balita

LASTMI WAYANSARI, DR. Toto Sudargo, SKM, M.Kes; dr. Emy Huriyati, M.Kes

2015 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang : Permasalahan pokok yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah tingginya masalah kurang gizi. Salah satu masalah gizi yang dihadapi pada masa balita adalah masalah kurang gizi/ kurang energi protein (KEP). Prevalensi gizi buruk di Indonesia 5,4% dan gizi kurang 13,0% untuk Daerah Istimewa Yogyakarta gizi buruknya 1,4% dan gizi kurang 7,3% ( Depkes,2010). Prevalensi gizi kurang Kabupaten Sleman 10,32% sedangkan untuk Kecamatan Turi sebesar 14,1 %. Tingginya prevalensi KEP pada balita mempunyai dampak terhadap kematian anak dan produktifitas (Soekirman, 2000). Masalah KEP merupakan masalah yang kompleks yang terbentuk dari berbagai faktor yang secara bersama-sama menjadi penyebab timbulnya penyakit gizi. Faktor-faktor ketahanan pangan di keluarga, pelayanan kesehatan, pola pengasuhan anak seperti kedekatan terhadap anak, kasih sayang perawatan kebersihan dan makan, status gizi dan pengetahuan ibu, secara tidak langsung dapat menyebabkan KEP pada anak (Soekirman, 2000). Salah satu usaha untuk mengatasi masalah KEP dapat ditempuh dengan memberi petunjuk dan bimbingan agar ibu-ibu dapat memilih, mengolah, dan menghidangkan menu seimbang yang murah dan terjangkau, maka perlu adanya prosedur tetap, yang berupa buku pedoman asuhan gizi balita KEP di tingkat keluarga. Buku ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman ibu-ibu dalam bertindak untuk meningkatkan status gizi anak. Tujuan : Mengetahui pengaruh penerapan buku pedoman asuhan gizi balita kurang gizi ditingkat keluarga terhadap peningkatan pengetahuan ibu dan status gizi balita kurang gizi. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu, yakni untuk mengetahui pengaruh penggunaan buku pedoman asuhan gizi balita kurang gizi di tingkat keluarga terhadap peningkatan status gizi. Desain penelitian ini adalah a pre and post test with control group design dengan pengamatan selama 60 hari perlakuan. Hasil Penelitian : Secara statistik rerata peningkatan (selisih rerata) pengetahuan gizi ibu tidak berbeda antara kelompok intervensi dan kontrol (p=0,001), namun secara poin selisih rerata lebih tinggi kelompok intervensi. Ada perbedaan yang bermakna antara rata rata BB awal (sebelum intervensi) dan akhir (sesudah intervensi) dengan nilai p = 0,001. Pada kelompok intervensi peningkatan PB/TB secara statistik ada perbedaan bermakna, hal ini ditunjukkan dengan uji statistik paired t-test awal dan akhir perlakuan dengan nilai p<0,05 (p=0,040). Namun pada kelompok kontrol, perbedaan tersebut tidak signifikan. Setelah dilakukan uji statistik independent t-test diperoleh hasil bahwa rerata TB/PB sampai akhir intervensi tidak berbeda antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan nilai p>0,05 (p=0,705). Pada kelompok intervensi menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara rata-rata Z skor sebelum dengan sesudah intervensi namun tidak demikian dengan kelompok kontrol. Secara statistik kedua kelompok menunjukkan peningkatan Z skor BB/U yang signifikan (p=0,007) pada akhir intervensi. Dapat dikatakan peningkatan Z skor kelompok intervensi lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Pada kelompok intervensi menunjukkan tidak ada perbedaan antara rata-rata Z skor TB/U sebelum dengan sesudah intervensi demikian juga dengan kelompok kontrol. Namun secara statistik kedua kelompok menunjukkan peningkatan Z skor TB/U yang signifikan (p=0,015) pada akhir intervensi.Rerata asupan energi awal maupun akhir lebih tinggi pada kelompok kontrol. Namun secara statistik rerata asupan energi subyek pada awal sampai akhir intervensi antara kedua kelompok tidak berbeda (p=0,133). Kesimpulan : Ada peningkatan pengetahuan ibu, berat badan balita, dan status gizi balita setelah menerapkan buku pedoman asuhan gizi balita kurang gizi.

Background: The important Problems on nutrition in Indonesia is the high of undernourished problem. One of the nutritional problems encountered in infancy is a problem of malnutrition of less protein and energy named Protein Energy Malnutrition (PEM). The prevalence of malnutrition toddlers and malnutrition indicators based on weight/ age in Indonesia was 5.4% and 13.0%, Yogyakarta has lower than those national prevalence it was 1.4% and 7.3% (Depkes, 2010), meanwhile in Sleman Regency was 10.32% and in Turi district was 14.1%. The high of malnutrition prevalence give a big impact to toddlers mortality and low productivity (Soekirman, 2000). So toddlers growth and development must given serious attention, in order to increase toddlers intelligence and quality. One of solutions to solve malnutrition is giving instructions and guidance for mothers, so they mother can choose, prepare, and serve nutritious menu which is cheap and affordable. In order to increase mothers knowledge and skill it is necessary to make procedure in a book, as guidance to improve and increase toddlers nutritional status. The book is expected to support the success of programs in health center. Objective: The purpose of research is determine the effect of application nutritional care handbook on malnourished toddler in family level to increase mothers knowledge, nutrition intake and nutritional status of toddlers. Research method: This is a quasi-experimental research, in order to determine the effect of application nutritional care handbook on malnourished toddler in family level to increase toddlers nutritional status. Design of this research is pre and post test with control group design and observations for 60 days of treatment. Research results: Mean of mothers age in intervention group and control group is almost same. There is no difference of characteristics between intervention group and control group mothers (p> 0.05). There is a difference characteristic between intervention group and control group (p> 0.05). Statistically there is no difference of knowledge average enhancement between intervention groups and control groups (p = 0.100). There is a significant difference between average weight before intervention and after intervention (p= 0.001). Statistically there is no difference of toddlers weight between intervention group and control group (p = 0.347). There is a significant difference of height enhancement in intervention group, based on statistic using paired t-test beginning and end of intervention p<0.05 (p=0.04). In control group, the enhancement is not significant. Statistical test using independent t-test showed that there was no significant difference between average of height intervention group and control groups with p values> 0.05 (p = 0.705). Statistically, both groups showed significant enhancement of Z score weight/ age (p = 0.007) at the end of the intervention. Intervention groups Z scores enhancement is higher than control group. There is no difference of average Z score height/ age intervention group and control group. There is significant enhancement of Z scores height/ age both group (p = 0.015). Average of energy intake in control group is higher than intervention group, however statistically average energy intake both group is not different (p = 0.133). The mean protein intake in intervention group is significant difference (p = 0.033), in control group the mean is not different. Statistically, average protein intake both group are not different (p = 0.159). Conclusion: Nutritional Care Handbook can increase mother's knowledge, toddlers weight, toddlers nutrition intake and nutritional status of malnourished

Kata Kunci : Balita, kurang gizi, pengetahuan gizi ibu balita, dan status gizi balita.